D. Pembahasan
Hasil pengamatan peneliti dari dua metode penyuluhan yang digunakan terkait memiliki pengaruh yang positif bagi perubahan perilaku berdagang,
terutama metode kelompok. Sementara metode individu, hasil pengamatan peneliti tidak
berpengaruh secara sangat segnifikan terhadap perubahan perilaku berdagang. Karena metode individu umunya tidak secara intens digunakan
oleh pendamping dalam melakukan penyuluhan. Selain itu metode individu lebih dicurahkan untuk membahas pembayaran angsuran modal yang macet
ketimbang subtansi perubahan perilaku berdagang itu sendiri. Secara lebih luas bimbingan kelompok yang digunakan pendamping
adalah menggunakan tiga cara yaitu ceramah, tanya jawab, dan diskusi kelompok dari ketiga cara tersebut melalui ceramah ini lah pedagang
dikenalkan pada keamanan pangan, kehalalan dan makanan yang higenis, dan lain sebagainya. Untuk memperdalam materi yang disampiakan saat ceramah
pendamping melakaukan pengayaan materi melalui diskusi kelompok. Dari teknik diskusi tersebut pendamping berhasil mengajak mitra mengungkap
masalah yang dihadapi menjadi lebih terbuka, berani berbicara, memberikan ide dan pendapat. Berikut petikan wawancara pendamping:
“Metode kelompok yang kita gunakan ini ada ceramah, diskusi, seminar, tanya jawab semuanya digunakan dalam penyuluhan ini,
tetapi yang lebih sering digunakan yaitu diskusi, misalnya kita diskusi kelompok dan membicarakan tentang keamanan pangan,
bicara tentang contoh-contoh bahan tambahan pangan seperti boraks, formalin, rodamin, kemudian ciri-ciri bahan makana yang
mengandung bahan-bahan itu atau tidak, bahayanya mengunakan
boraks itu nanti akaibatnya ditubuh itu akan terkena penyakit apa, jadi itu yang kita diskusikan”
15
.
Bentuk keberhasilan metode penyuluhan terkait perubahan prilaku berdagang yaitu mereka mau berubah cara berdagangnya yang lebih baik,
tidak lagi menggunakan bahan tambahan pangan berbahaya, menjaga kebersihan lingkungan sekitar area berdagang, menjaga kebersihan alat-
alat dagang, dan menjaga kebersihan diri. Dari hasil pendampingan dan penyuluhan ini lah para pedagang memahami dan menerapkan apa yang
sudah mereka dapat selama pendampingan, bertambahnya pengetahuan pedagang dan menerima program penyuluhan ini. Berikut petikan
wawancara pendamping: “Kalau dilihat kepada perubahannya saya melihat perubahannya
sepeti katua ISM yaitu Pak Karso, Bu Wini dan beberapa orang lainnya memang sedikit sudah ada prubahan sikap dan perilaku
karena memang dari hasil pengamatan saya dan juga mungkin dari pendampingan dan pelatihan yang diberikan itu pengetahunnya
lebih bertambah, jadi sikap dan perilakunya bisa berubah selama ini mereka suka semberono kan ya dari berjualannya, yang tidak
mengunakan alas, berserakan dilantai tetapi sekarang sudah terbiasa menggunakan alas, mencuci tanggan sebelum menyiapkan
makanan, melayani konsumen tidak meroko saat melayani
konsumen, mencuci lap, mengganti air dan lain sebagainya”
16
.
Penerimaan program ini terlihat pada saat mereka mau bergabung dan ikut kegiatan-kegiatan penyuluhan dan kegiatan lainnya. Pertama,
pedagang memiliki keinginan untuk menjadi pedagang yang lebih baik, mencoba hal baru yang didapat pedagang selama mengikuti program ini
dan meninggalkan cara lama untuk lebih baik. Kedua, penerimaan
15
Hasil waawancara dengan Amelia pendamping. 7 Desember 2012
16
Hasil wawancara dengan Amelia pendamping. 7 Desember 2012.
pedagang terhadap program ini dikaitkan dengan pemberian modal usaha yang diberikan langsung oleh Masyarakat Mandiri untuk memajukan
usahanya. Pendapat penulis, bahwa penerimaan mitra terhadap program yang
sudah berjalan ini semestinya diberangkatkan dari kesadaran diri mitra mengenai bagaimana berdagang yang baik dan seharusnya dilakukan,
tentunya dengan cara mitra perduli akan kesehatan makanan yang dijualnya. Selain kepedulian mitra terhadap kesehatan makanan, mitra pun
harus memiliki keinginan atau minat merubah cara berdagangnya dengan lebih baik agar menarik perhatian konsumen, meskipun berubah cara
bedagangnya pedagang tidak memberatkan konsumen secara financial dengan menjual makanan dengan harga yang mahal, tetapi inovasi ini
dilakukan untuk penilaian mitra terhadap keberhasilannya selama mencoba inovasi baru. Kemudian mitra bisa menerapkan percobaan inovasinya
dengan seterusnya. Hal tersebut sejalan dengan hasil pendapat Eicholaz dan Rogers bahwa penerimaan dan penolakan seseorang dibentuk oleh
lima tahap yaitu awareness kesadaran, interest menaruh minat, evaluation penilaian, trial percobaan, adopsi penggunaan.
Namun demikian, selain penerimaan atas program ternyata masih terdapat resistensi dari lapangan yang tidak dapat dihindarkan. Hal
tersebut dapat dilihat dari masih adanya pedagang yang hanya sebatas mengetahui saja tetapi tidak diperaktekan. Berikut petikan wawancara
pendamping: “ya masih ada, kadang-kadang mereka mempunyai pendapat yang
berbeda beranggapan cara berdagangnya sudah baik dan benar, tapi
memang bagaimana pendampingnya bisa bahawa tidak semua bisa menerima kita, tidak semua mitra menerima apa yang kita
berikan”
17
Hemat penulis metode kelompok lebih efektif dari metode individu. Melalaui metode kelompok, pedagang dapat termotivasi menjadi
lebih sadar dengan makanan sehat, halal dan higenis. Sementara metode individu lebih banyak untuk sarana bimbingan pembayaran angsuran.
17
Hasil wawancara dengan Amelia pendamping. 7 Desember 2012