Sumber Pencemar Udara Komposisi Pencemar Udara

menimbulkan pendangkalan pada badan air bila dibuang ke badan air Wardhana, 2004. b. Terhadap Manusia 1. Dampak menguntungkan Dapat digunakan sebagai bahan makanan ternak, dapat berperan sebagai sumber energi dan benda yang dibuang dapat diambil kembali untuk dimanfaatkan Slamet, 2000. 2. Dampak merugikan Limbah padat dapat menjadi media bagi perkembangan vektor dan binatang pengguna. Baik tikus, lalat, nyamuk yang dapat menimbulkan penyakit menular bagi manusia diantaranya Demam berdarah, Malaria, Pilariasis, Pes, dan sebagainya Wardhana, 2004. 2.4. Limbah Gas 2.4.1. Pengertian Pencemaran Udara Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam udara dan atau berubahnya tatanan komposisi udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya Kristanto, 2002.

2.4.2. Sumber Pencemar Udara

Berdasarkan asal dan kelanjutannya di udara pencemar udara dapat dibedakan menjadi pencemar udara primer dan pencemar udara sekunder. Pencemar udara primer yaitu pencemar di udara yang ada dalam bentuk yang hampir tidak berubah, Universitas Sumatera utara sama seperti pada saat dibebaskan dari sumbernya sebagai hasil dari suatu proses tertentu. Pencemar udara primer umumnya berasal dari sumber-sumber yang diakibatkan oleh aktifitas manusia seperti dari industri cerobong asap industri, dari sektor industri transportasi. Pencemar udara sekunder adalah semua pencemar di udara yang sudah berubah karena reaksi tertentu antara dua atau lebih kontaminan polutan. Umumnya polutan sekunder merupakan hasil antara polutan primer dengan polutan lain yang ada di udara. Reaksi-reaksi yang menimbulkan polutan sekunder diantaranya adalah reaksi fotokimia dan reaksi oksida katalis. Reaksi fotokimia misalnya oleh pembentukan ozon, reaksi-reaksi oksida katalis diwakili oleh polutan berbentuk oksida gas Kristanto, 2002.

2.4.3. Komposisi Pencemar Udara

Pencemar udara primer dapat digolongkan menjadi lima kelompok yaitu Wardhana, 2004: 1. Karbon Monoksida CO, komponen ini mempunyai berat sebesar 96,5 dari berat air dan tidak dapat larut dalam air. CO yang terdapat di alam terbentuk dari satu proses sebagai berikut pembakaran tidak sempurna terhadap karbon atau komponen yang mengandung karbon, reaksi antara karbon dioksida dan komponen yang mengandung karbon pada suhu tinggi. Pada suhu tinggi karbon dioksida terurai menjadi karbon monoksida dan atom O. 2. Nitrogen Oksida Nox, Nox adalah kelompok gas yang terdapat di atmosfir, terdiri dari gas NO dan NO 2 . NO merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, sebaliknya NO 2 mempunyai warna coklat kemerahan dan berbau tajam. Universitas Sumatera utara 3. Hidrokarbon HC, yaitu komponen-komponen hidrokarbon terdiri dari elemen hidrogen dan karbon. Hidrokarbon yang sering menimbulkan masalah dalam pencemaran udara adalah yang berbentuk gas pada suhu normal atmosfir atau hidrokarbon yang bersifat sangat volatil mudah berubah menjadi gas pada suhu tersebut. 4. Sulfur Oksida Sox, yaitu pencemaran olah Sox terutama disebabkan oleh dua komponen gas yang tidak berwarna yaitu SO 2 dan SO 3 . SO 2 mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak terbakar di udara sedangkan SO 3 5. Partikel, polutan udara disamping berwujud gas dapat pula berbentuk partikel- partikel kecil padat dan dropled cairan yang terdapat dalam jumlah cukup besar di udara. merupakan komponen yang tidak reaktif. Pencemar udara sekunder dapat digolongkan menjadi dua yaitu ozon dan senyawa peroksida. Karakteristik pencemar udara : Karakteristik fisik dan kimia dibedakan menjadi gas dan partikel. Partikel merupakan benda-benda padat cair yang dimensinya sedemikian kecilnya sehingga memungkinkan melayang di udara. Bentuk khusus dari partikel dibedakan menjadi : a. Mist kabut, partikel cair yang berada di udara karena kondensasi uap air. b. Fog kabut yang padattebal, sama dengan mist tetapi dapat dilihat dengan mata telanjang. c. Smoke asap, partikel karbon yang terjadi dari pembakaran tidak sempurna. d. Dust debu, partikel padat yang terjadi karena proses mekanis. e. Fume, partikel padat yang terjadi karena kondensasi dari penguapan logam cair. Universitas Sumatera utara f. Aerosol, partikel yang terlebur dan melayang di udara. g. Plume, asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri pabrik. h. Haze, bentuk aerosol yang mengganggu pandangan di udara. i. Smoge, campuran antara smoke dan fog. j. Smaze, campuran antara smoke dan haze. Gas dan uap dibedakan menjadi : a. Yang larut dalam air, misalnya oksigen larut dalam air. b. Yang tidak larut dalam air. Dibedakan lagi menjadi yang tidak larut tetapi berekasi dengan salah satu komponen dalam air lambat sekali, misalnya benzena. 2.4.4. Parameter Limbah Udara 2.4.4.1. Emisi Industri