Proses Pengolahan Minyak Bumi

Komposisi minyak bumi terdiri dari Nelson W.L., 1969 : 1. Karbon : 83-87 2. Hidrogen : 11-15 3. Nitrogen : 0-24 4. Sulfur : 0-4 5. Oksigen : 0-4

2.5.1. Proses Pengolahan Minyak Bumi

Kegiatan proses pengolahan minyak bumi dilaksanakan dengan proses destilasi fraksinasi destilasi bertingkat. a. Proses Produk Naptha Naptha merupakan atom-atom yang dijenuhkan oleh Hidrogen yang juga disebut dengan Cyloparaffin Hidrocarbon. Kandungan naptha dalam minyak mentah terdiri dari berat campuran molekul-molekul yang lebih tinggi, kecuali berat campuran molekul yang lebih rendah seperti Cylopentana dan Cyloheksana, yang tidak ada kandungannya dalam minyak mentah. CO Crude Oil dari tangki penampungan eksplorasi dan produksi ditarik dengan pompa memasuki tangki penimbunan yang bertujuan untuk mengendapkan kotoran padat dan lumpur serta air melalui Heat Exchanger, kemudian dipompakan sehingga menjadi 35-40 C. Selanjutnya CO dialirkan ke dapur furnace-I untuk dipanaskan sehingga temperatur mencapai 135 C kemudian dialirkan ke Coloumn-1, melalui Tray. Di dalam coloumn terjadi pemisahan antara fasa uap dan cairan. Fasa uap akan naik ke Top coloumn untuk menjadi Top Product Produk Atas. Dan fasa cair akan turun ke bottom product produk bawah. Pada saat ini temperatur pada Top Universitas Sumatera utara coloumn adalah ±100 C dan bottom coloumn 105 C. Top product akan mengalir ke condenser sehingga terbentuk condensat dengan temperatur 40 b. Proses Produksi Kondensat LPG Liquid Petroleum Gas C. Condensat ini disebut dengan Fraksi Naptha-I, yang selanjutnya mengalir ke accumulator untuk pemisahan uapgas dan steam yang terkondensasi. Kemudian Naptha-I didinginkan di cooler dan dialirkan ke seperator untuk pemisahan air. Akhirnya produk Naptha-I ditampung ditangki penampungan, dan sebagian condensat Naptha-I dari accumulator direfluk ke coloumn-I untuk mengatur temperatur Top Coloumn. Produk kondensat diperoleh dari proses pemisahan Hidrokarbon Fraksionasi. Disini dapat diterangkan proses penghasilan kondensat C 5 Debutanizer merupakan kolom fraksional yang memiliki fungsi untuk memisahkan C3, C4 propana dan Butana yang merupakan kandungan Elpiji mixed, dengan unsur Hidrokarbon berat C5 yang merupakan condensat. Debutanizer memiliki 38 Tray sama seperti Deetanizer. Proses pemisahan debutanizer terjadi berdasarkan perbedaan titik didih dari komponen-komponen hidrokarbon itu sendiri. Liquid yang berasal dari menara fraksionasi mengalir masuk menuju debutanizer pada Tray I atau II. Agar proses berada pada kondisi yang diinginkan maka pada dasar menara terdapat rebolier yang membantu proses penguapan melalui proses pemanasan cairan yang tertampung di dasar menara. Reboiler ini diatur oleh temperatur tengah menara yang bertujuan agar proses penguapan di dalam menara berjalan dengan sempurna. Selain itu pada puncak menara terdapat aliran refluk yang berfungsi untuk mengkondisikan temperatur dan tekanan di puncak menara dan sebagai berikut: Universitas Sumatera utara sekaligus memurnikan hasil liquid dan gas yang telah dikondensasikan oleh Fan Cooler yang kemudian ditampung di dalam refluk drum. Temperatur dan tekanan operasi dijaga pada 53-56 C dan tekanan pada puncak 850-870 Kpag. Aliran refluk diatur oleh katup. Pada puncak menara terdapat LPG analyzer untuk mengetahui kandungan komponen-komponen LPG. Pada dasar menara terdapat suatu alat yang berfungsi mengatur katup dimana unsur hidrokarbon berat C 5 Setelah dihasilkan produk Naptha-I, Naptha-II, dan Kondensat kemudian di blending sehingga dihasilkan produksi minyak yaitu bensin, kerosin, solar. akan mengalir menuju tangki penampung kondensat yang sebelumnya didinginkan terlebih dahulu oleh Fan Cooler dan Heat Exchanger dengan media profan refrigran.

2.5.2. Karakteristik Minyak Bumi