Limbah Cair di PT. Pertamina EP Pangkalan Susu

Dalam struktur organisasi instalasi pengolahan air limbah, limbah padat dan gas merupakan bagian dari bidang lingkungan yang berada dibawah unit HSE Health, Safe and Environment. Adapun Struktur Oganisasi yang diterapkan oleh PT. PERTAMINA PERSERO Pangkalan Susu dapat kita lihat pada gambar dibawah ini. Gambar : 4.1. Struktur Organisasi PT. PERTAMINA PERSERO

4.2. Limbah Cair di PT. Pertamina EP Pangkalan Susu

Proses produksi PT. Pertamina EP Pangkalan Susu beserta unit-unit penunjang lainnya menghasilkan limbah cair yang berasal dari kegiatan sumur minyak yang mencakup dan menyebar pada wilayah Kabupaten Langkat dan Field Manager Kepala HSE Sekretaris Asisten Manager Perencanaan dan Engeeneering Asisten Manager Operasi Produksi Asisten Manager Layanan Operasi Asisten Manager Pemeliharaan Asisten Manager Work Over dan Well Service Kepala Operasi Distrik I Kepala Operasi Distrik II Kepala Terminal dan Loading Staf Administrasi Migas Universitas Sumatera utara Kabupaten Deli Serdang. Dan dari beberapa sumur minyak akan dipompakan ke Stasiun Pengumpul SP SK kemudian akan dikumpulkan di Pusat Pengumpul Produksi PPP. Di bawah ini adalah diagram alir proses produksi dan sumber limbah area operasi Pangkalan Susu: Universitas Sumatera utara Keterangan : Pengolahan limbah cair minyak bumi di PT. Pertamina EP Pangkalan Susu dilakukan secara sederhana melalui proses pengolahan primer dengan menggunakan oil catcher. Dimana pengolahan tersebut berdasarkan pada perbedaan berat jenis antara minyak dan air. Memisahkan saluran pembuangan limbah cair dengan saluran limpasan air hujan. Saluran pembuangan limbah cair kedap air dan tidak melakukan pengenceran termasuk mencampurkan buangan air bekas pendingin ke dalam aliran pembuangan limbah cair. PT. Pertamina EP Pangkalan Susu telah memasang alat ukur debit dan berfungsi dengan baik dan mengukur debit harian. Pemantauan terhadap limbah cair dalam kegiatan operasional PT. Pertamina EP Pangkalan Susu berpotensi menimbulkan dampak terhadap perairan sehingga perusahaan melakukan pengambilan contoh dan analisis air limbah sekali dalam sebulan yang dilaksanakan oleh LP-USU. Melakukan pelaporan secara berkala enam bulan sekali dan PT. Pertamina EP Pangkalan Susu juga telah memiliki izin pembuangan limbah cair sesuai SK Bupati Langkat No.660.3110SK2006. Lokasi pemantauan air limbah adalah sebagai berikut : 1. AL-1 : Sebelum Oil Catcher IPAL PPP P. Susu 2. AL-2 : Sesudah Oil Catcher IPAL P. Susu Universitas Sumatera utara 3. AL-3 : Pertemuan Parit dengan Air Laut Untuk mengetahui kualitas limbah cair dari ketiga lokasi maka telah diambil sampel dan selanjutnya dianalisis dilaboratorium dibandingkan dengan Kep.Men No.04MENLH2007 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Usaha atau kegiatan Eksplorasi dan Produksi Migas. Hasil analisis limbah dapat dilihat dalam Tabel dibawah ini : Tabel 4.1. Hasil Analisis Kualitas Limbah Cair PT. Pertamina EP Pangkalan Susu No Parameter Satuan Hasil Metode Analisa Baku Mutu AL-3 1 COD mgL 40,68 SNI 06-6989:15-2004 200 2 Minyak dan Lemak mgL 11,64 SNI 06-6989:10-2004 25 3 H 2 mgL S 0,1 SNI 06-6989:22-2005 0,5 4 NH 3 mgL -S 0,87 SNI 06-6989:30-2005 5 5 Phenol Total mgL 0,09 SNI 06-6989:21-2005 2 6 Suhu 28 C SNI 06-6989:23-2005 40 7 pH - 7,2 SNI 06-6989:27-2005 6-9 8 TDS mgL 480 SNI 06-6989:27-2005 4000 Sumber : LP-USU, Desember 2007 Dari tabel 4.1. terlihat bahwa parameter sesuai dengan baku mutu berdasarkan Kep.Men No. 04MENLH2007 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan Eksplorasi dan Produksi Migas diantaranya COD, Minyak dan lemak dan H 2

1. COD S.

COD merupakan bahan organik dan anorganik yang dapat didegradasi dan merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk proses degradasinya. Jika COD tinggi dalam suatu air limbah akan mengakibatkan terjadinya gangguan kehidupan Universitas Sumatera utara biota perairan. COD Pertemuan parit dengan air laut AL-3 sebesar 40,68 mgL dimana baku mutu sebesar 200 mgL. Dengan demikian maka COD tidak melampaui baku mutu. Maka kualitas air limbah yang masuk ke badan air tidak melampaui baku mutu. Hal ini karena Oil Catcher IPAL PPP telah dilakukan upaya-upaya perbaikan agar baku mutu limbah cair yang masuk telah sesuai dengan baku mutu.

2. Minyak dan Lemak

Hasil pemantauan minyak dan lemak pada Pertemuan parit dengan air laut AL-3 sebesar 11,64 mgL dimana baku mutu sebesar 25 mgL. Maka minyak dan lemak tidak melampaui baku mutu. Dengan demikian telah terjadi penurunan kadar minyak dan lemak dalam Oil Catcher secara maksimal sehingga minyak dan lemak telah sesuai dengan Kep.Men No. 04 MENLH 2007 tentang Baku Mutu Limbah Cair.

3. H

2 Hasil pemantauan H S 2

4. NH

S pada Pertemuan parit dengan air laut AL-3 sebesar 0,1 mgL dimana baku mutu sebesar 0,5 mgL. Dengan demikian diketahui bahwa seluruh lokasi pemantauan telah sesuai baku mutu berdasarkan Kep.Men No. 04 MENLH 2007 tentang Baku Mutu Limbah Cair. 3 Hasil analisis NH -N 3 -N Pertemuan parit dengan air laut AL-3 sebesar 0,87 mgL dimana baku mutu sebesar 5 mgL. Dengan demikian maka NH 3 -N untuk keseluruhan lokasi pemantauan telah sesuai dengan baku mutu berdasarkan Kep.Men No. 04 MENLH 2007 tentang Baku Mutu Limbah Cair. Universitas Sumatera utara

5. Phenol Total

Hasil analisis phenol total Pertemuan parit dengan air laut AL-3 sebesar 0,09 mgL dimana baku mutu sebesar 2 mgL. Dengan demikian maka phenol total untuk keseluruhan lokasi pemantauan telah sesuai dengan baku mutu berdasarkan Kep.Men No. 04 MENLH 2007 tentang Baku Mutu Limbah Cair.

6. Suhu

Hasil analisis suhu Pertemuan parit dengan air laut AL-3 sebesar 28 C dimana baku mutu sebesar 40

7. pH

C. Dengan demikian maka suhu untuk keseluruhan lokasi pemantauan telah sesuai dengan baku mutu berdasarkan Kep.Men No. 04 MENLH 2007 tentang Baku Mutu Limbah Cair. Hasil analisis pH Pertemuan parit dengan air laut AL-3 sebesar 7,2 dimana baku mutu sebesar 6-9. Dengan demikian maka pH untuk keseluruhan lokasi pemantauan telah sesuai dengan baku mutu berdasarkan Kep.Men No. 04 MENLH 2007 tentang Baku Mutu Limbah Cair.

8. TDS

Hasil analisis TDS Pertemuan parit dengan air laut AL-3 sebesar 480 mgL dimana baku mutu sebesar 4000 mgL. Dengan demikian maka phenol total untuk keseluruhan lokasi pemantauan telah sesuai dengan baku mutu berdasarkan Kep.Men No. 04 MENLH 2007 tentang Baku Mutu Limbah Cair. Dan PT. Pertamina EP Pangkalan Susu tidak pernah mendapat teguran diperkarakan ke pengadilan atas pelanggaran terhadap peraturan pengendalian pencemaran air selama tiga tahun terakhir. Universitas Sumatera utara

4.3. Limbah Padat di PT. Pertamina EP Pangkalan Susu