Limbah Gas di PT. Pertamina EP Pangkalan Susu

sedangkan pengelolaan bottom ash incinerator akan melakukan kerjasama dengan LP-USU dalam kajian pemanfaatan untuk bahan baku keramik. Limbah padat tersebut dikumpulkan di gudang PT. Pertamina EP Pangkalan Susu dengan jarak 3km dari pemukiman penduduk. Untuk pengelolaan limbah padat domestik PT. Pertamina EP Pangkalan susu telah melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. Limbah padat tersebut dikumpulkan tempat pembuangan sampah sementara dan kemudian diangkut oleh Dinas Kebersihan Kabupaten Langkat ke TPA.Untuk limbah B3 Medis yang berasal dari poliklinik PT. Pertamina EP Pangkalan Susu dikelola secara terpisah karena mempunyai IPAL sendiri.

4.4. Limbah Gas di PT. Pertamina EP Pangkalan Susu

Proses produksi PT. Pertamina EP Pangkalan Susu beserta unit-unit penunjang lainnya menghasilkan limbah gas yang berasal dari cerobong kompressor, cerobong generator dan cerobong incinerator di Bukit kunci yang kemudian dibuang ke udara. Pengelolaan pencemaran udara PT. Pertamina EP Pangkalan Susu memiliki cerobong, cerobong dilengkapi sampling hole, dan cerobong dilengkapi sarana pendukung sampling emisi. Pengukuran kualitas udara ambient dilakukan dengan menggunakan alat multiple impinger dan minipump memakai metode colorimerik dengan alat tube detector. Pengukuran kualitas udara dilakukan selama satu jam dan diambil di lingkungan pemukiman penduduk. Pengukuran kembali dilakukan beberapa kali dan diambil nilai rata-rata. Universitas Sumatera utara Parameter yang diteliti adalah SO2, NO2, CO, HC, Debu serta NH3 dan H2S. Memeriksa kadar parameter secara periodik, enam bulan sekali dalam setahun yang pemantauan dilaksanakan oleh LP-USU. Dan melaporkan secara berkala enam bulan sekali dan pelaporan dilakukan bersamaan dengan pelaporan RKl RPL per enam bulan. Pemantauan terhadap kualitas udara dalam kegiatan operasional PT Pertamina EP Pangkalan Susu berpotensi menimbulkan dampak terhadap kualitas udara sehingga perlu dilakukan pemantauan. Lokasi pemantauan kualitas udara adalah KU- 10 : ST Booster Pangkalan Susu. Untuk mengetahui kualitas udara maka dari lokasi diambil sampel dan selanjutnya dianalisis di laboratorium dan hasil laboratorium dibandingkan dengan baku mutu udara menurut PP. No. 41 Tahun 1999. Hasil analisa kualitas udara dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.4. Hasil Analisis Kualitas Limbah Gas PT. Pertamina EP Pangkalan Susu No Parameter Satuan Hasil Metode Analisa Baku Mutu KU-10 1 NO µgNm 2 46,82 3 Saltzman 400 2 SO µgNm 2 76,09 3 Pararosanilin 900 3 Pb µgNm tt 3 Ekstraksi Gravimetri 2 4 Debu µgNm 42,40 3 Gravimetri 230 5 HC µgNm tt 3 Flame Ionization 160 6 CO µgNm 296 3 NDIR 30.000 Sumber : Laboratorium LP-USU, Desember 2007 Dari tabel 4.4. diatas terlihat bahwa seluruh parameter untuk kualitas udara masih sesuai dengan baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah. No. 41 Tahun Universitas Sumatera utara 1999 dan tidak mendapat teguran diperkarakan ke pengadilan atas pelanggaran terhadap peraturan pengendalian pencemaran udara selama tiga tahun terakhir. Dalam membina kerukunan hidup bersama salah satu bagian terpenting adalah membina hubungan baik sehingga menghasilkan penilaian yang positif pada kedua belah pihak. Persepsi yang positif sangat dibutuhkan untuk menciptakan suasana yang kondusif mewujudkan keamanan lingkungan. Berdasarkan hasil studi lapangan yang dilakukan, diperoleh persepsi masyarakat sekitar yang positif, belum pernah ada masalah dan belum pernah dirugikan oleh PT. Pertamina EP Pangkalan Susu selama ini. Kalaupun ada kebocoran segera ditangani secara cepat oleh perusahaan dan masyarakat belum pernah kecewa dengan PT. Pertamina EP Pangkalan Susu. Kekhawatiran warga terhadap keberadaan kegiatan PT. Pertamina EP Pangkalan Susu adalah takut jika terjadi pecahnya atau terbakarnya tangki minyak karena dapat membahayakan masyarakat sekitar. Hal ini mengingat pemukiman mereka berdekatan dengan keberadaan pipa-pipa dan beberapa sumur minyak PT. Pertamina EP Pangkalan Susu. Selain mengemukakan persepsi dan kekhawatiran mereka, masyarakat di sekitar lokasi PT. Pertamina EP Pangkalan Susu juga mengungkapkan saran dan harapan yang berhubung dengan aspek kesehatan mereka, kenyamanan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari di sawah dan kegiatan perekonomian lainnya. Beberapa saran dan harapan masyarakat yaitu: 1. Melakukan perawatan rutin untuk pipa-pipa yang melintas di sekitar pemukiman warga dan mengganti pipa yang sudah tua dan karatan. Universitas Sumatera utara 2. Lakukan penghijauan dengan tanaman bakau, agar akar-akar bakau dapat menjadi ‘rumah ikan’ hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan nelayan.

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pengolahan Limbah Cair PT. Pertamina EP Pangkalan Susu

Berdasarkan data laboratorium PT Pertamina EP Pangkalan Susu pada bulan desember tahun 2007 parameter yang diperiksa adalah COD, Minyak dan Lemak, H2S, NH3-S, Phenol Total, Suhu, pH dan TDS pada pertemuan Parit dengan Air Laut tidak terdapat parameter yang melampaui baku mutu. Pengelolaan limbah cair pada PT. Pertamina EP Pangkalan Susu dilakukan dengan secara sederhana dimana pengolahan tersebut berdasarkan pada perbedaan berat jenis antara minyak dan air, dimana berat jenis minyak lebih kecil dari pada berat jenis air. Unit pengelolaan limbah cair PT. Pertamina EP Pangkalan Susu memiliki oil catcher pada setiap bak yang gunanya untuk menghisap crude oil minyak mentah yang terbuang pada saat pengolahan minyak. Proses pengolahan limbah cair pada PT. Pertamina EP Field Pangkalan Susu dilakukan dengan cara pengolahan pendahuluan Pre Treatment. Tahap pengolahan pendahuluan ini dilakukan dengan 2 cara, yaitu : 3. Pengambilan penyedotan minyak, dan menyaring kotoran atau sampah padat seperti daun-daunan, plastic dan lain sebagainya. 4. Pengambilan pasir-pasir yang mengendap yang didapat dari proses pengolahan minyak bumi yaitu lumpur sludge. Universitas Sumatera utara