Tujuan Pengolahan Limbah Gas Cara-cara Pengolahan

berpotensi terjadi Bronkhitis serta akan terjadi penimbunan Nitrogen Oksida dan dapat merupakan sumber Karsinogenik Sunu, 2001.

2.4.6. Tujuan Pengolahan Limbah Gas

1. Mencegah terjadinya penurunan kualitas udara di dalam area pabrik maupun di desa-desa sekitarnya yang dekat dengan area pabrik sehingga berguna bagi hajat hidup orang banyak. 2. Minimalisasi atau mengurangi bau yang tidak menyenangkan yang disebabkan kegiatan operasional. 3. Minimalisasi atau mengurangi tingkat kebisingan di dalam area pabrik maupun di daerah sekitarnya.

2.4.7. Cara-cara Pengolahan

Ada beberapa metode yang telah dikembangkan untuk penyederhanaan buangan gas. Dasar pengembangan yang dilakukan adalah penyapuan partikel particulate scrubber, penyerapan absorbsi, pembakaran, penutupan bau, dilusi, penyerapan ion excanger, dan kolam netralisasi Bapedaldasu, 2004. Beberapa jenis peralatan yang digunakan untuk pengolahan limbah gas : 1. Scrubber, alat ini digunakan untuk membersihkan gas yang mudah bereaksi dengan air.Prinsip kerjanya adalah mencampur air dengan uapgas dalam suatu wadah. Alat ini terdiri dari beberapa tipe seperti wet scrubber, ventury scrubber dan vertical scrubber, spray tower, package tower, plate tower dan cyclon. 2. Menara isi, terdiri dari yang berbentuk silinder yang diisi dengan butiran pengisi untuk memperluas permukaan kontak antara gas dan cairan penyerap. Universitas Sumatera utara 3. Menara semprot spray tower, pemakaiannya lebih banyak untuk keperluan perpindahan panas. 4. Penyerapan berdasarkan tarikan cairan. Cara ini banyak dipakai untuk gas klor yang membawa partikel-partikel kapur. 5. Ruang penyerapan berbentuk siklon. Cara ini adalah perpaduan antara teknik penyemprotan dengan prinsip mekanis dari gaya sentrifugal. Alat ini bisa dipakai untuk menyerap buangan dalam bentuk gas seperti gas klor atau gas yang membawa partikel. 6. Penyerapan secara mekanis, dispersi cairan penyerap ke dalam gas pada alat ini dilakukan dengan cara mekanis. Untuk menghilangkan bau gas yang mengganggu dilakukan dengan cara penutupan counter of odor. Apabila bau yang keluar tidak efektif untuk dihilangkan dengan cara kimia, pembakaran atau absorbsi maka perlu diberi zat lain yang berbau lebih enak misalnya essens, parfum dan lain-lain yang dapat menutupi bau yang mengganggu tersebut. Penambahan zat tersebut dapat dilakukan dengan penyemprotan pada dasar cerobong dengan konsentrasi sampai 2. Cara lain dapat pula dengan penambahan pada scrubber zat tambahan kimiawi yang mudah menguap dan dapat menetralkan bau Bapedaldasu, 2004. Pembakaran dilakukan terhadap gas buangan yang mengganggu tetapi tidak mengandung pencemar yang berbahaya atau terhadap gas buangan yang sulit diolah tetapi mengandung zat-zat yang dapat dibakar dan biasanya dilakukan pembakaran sebalum dibuang ke udara. Pembakaran merupakan cara yang sangat efektif untuk Universitas Sumatera utara menghilangkan pencemar yang dapat terbakar, bau, senyawa beracun dan dapat mengurangi bahaya ledakan.

2.5. Minyak Bumi

Minyak bumi petroleum adalah campuran dari berbagai senyawa karbon, baik karbon jenuh maupun yang tidak jenuh yang berasal dari zat-zat organik selama ribuan tahun di dalam lapisan bumi dalam jumlah yang sangat besar. Minyak bumi diperkirakan berasal dari pelapukan berbagai senyawa organik yang terkubur di bawah tanah sejak berjuta-juta tahun yang lalu. Hasil pelapukan ini dibawa oleh air ke laut dan akhirnya mengendap. Endapan yang terjadi bertumpuk-tumpuk dan bercampur dengan binatang laut dan jasad renik yang mati. Akhirnya endapan tersebut melapuk oleh panas matahari dan tekanan dari dalam bumi, sehingga berubah menjadi minyak dan gas bumi. Minyak bumi yang terbentuk kemudian masuk ke rongga batuan berpori yang dapat ditembus. Disinilah minyak bumi dan gas bumi terperangkap dan siap dilakukan pengeboran untuk diperoleh minyak mentah Crude Oil. Minyak mentah ini selanjutnya akan diolah dengan proses destilasi fraksinasi destilasi bertingkat menjadi berbagai produk minyak bumi. Pada umumnya minyak bumi ini digunakan sebagai bahan bakar dan bahan baku industri petrokimia. Kegunaannya selalu disesuaikan dengan perubahan kebutuhan manusia, hal ini dapat dilihat dari berbagai pola pengilangan minyak bumi untuk menghasilkan berbagai bahan dan zat petrokimia. Universitas Sumatera utara