5. Industrial wastes sampah industri
Merupakan sampah yang berasal dari industri-industri pengolahan hasil bumi tumbuhan dan industri lain. Sampah industri dapat berupa:
a. Bahan kimia beracun b. Bahan berbahaya
c. Bahan kimia d. Mineral
e. Residu dan Organik f. Residu patologi radiologi
g. Kayu dan kertas 6.
Demolition wastes sampah bangunan 7.
Hazardous wastes sampah berbahaya 8.
Water treatment residu
2.3.4. Kategori Limbah Padat
Adapun kategori untuk limbah padat pada industri adalah : 1. Limbah padat non B3 Bahan Berbahaya dan Beracun diantaranya lumpur, boiler
ash, sampah kantor, sampah rumah tangga, spare part alat berat, sarung tangan, dan sebagainya.
2. Limbah padat B3 Bahan Berbahaya dan Beracun diantaranya bahan radioaktif, bahan kimia, toner catridge, minyak, dan sebagainya.
2.3.5. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3
Menurut sumbernya limbah B3 dibagi atas :
Universitas Sumatera utara
1. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik adalah berasal bukan dari proses utamanya, tetapi dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi, dan lain-lain.
2. Limbah B3 dari sumber spesifik adalah sisa proses suatu industri atau kegiatan yang dapat ditentukan.
3. Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.
Daftar limbah dengan kode limbah D220, D221, D222 dan D223 dapat dinyatakan limbah B3 setelah dilakukan uji Toxicity Characteristic Leaching
Procedure TCLP dan atau uji karakteristik. Limbah yang termasuk sebagai limbah B3 apabila memiliki salah satu atau lebih
karakteristik sebagai berikut : 1. Mudah meledak
2. Mudah terbakar 3. Bersifat reaktif
4. Beracun 5. Menyebabkan infeksi dan
6. Bersifat korosif PPRI No. 18 Tahun 1999.
2.3.6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kuantitas dan Kualitas Sampah
Sampah baik kualitas maupun kuantitasnya sangat dipengaruhi oleh berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor yang penting antara lain :
1. Jumlah penduduk Semakin banyak penduduk semakin banyak pula sampahnya
Universitas Sumatera utara
2. Keadaan Sosial Ekonomi Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat, semakin banyak jumlah
perkapita sampah yang dibuang 3. Kemajuan tehnologi
Kemajuan tehnologi akan menambah jumlah maupun kualitas sampah, karena pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan produk
manufaktur yang semakin beragam pula Slamet, 2000. 2.3.7. Parameter Limbah Padat
Untuk limbah padat parameter yang digunakan adalah menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.18 Tahun 1999 untuk limbah bahan berbahaya
dan beracun B3 pasal 1 ayat 12 menyatakan penyimpanan adalah kegiatan menyimpan limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan atau pengumpul dan atau
pemanfaat danatau pengolah dan atau penimbun dengan maksud menyimpan sementara sebelum diserahkan kepada pemanfaat dan atau pengolah.
2.3.8. Tujuan Pengolahan Limbah Padat