sekaligus memurnikan hasil liquid dan gas yang telah dikondensasikan oleh Fan Cooler yang kemudian ditampung di dalam refluk drum. Temperatur dan tekanan
operasi dijaga pada 53-56 C dan tekanan pada puncak 850-870 Kpag. Aliran refluk
diatur oleh katup. Pada puncak menara terdapat LPG analyzer untuk mengetahui kandungan komponen-komponen LPG. Pada dasar menara terdapat suatu alat yang
berfungsi mengatur katup dimana unsur hidrokarbon berat C
5
Setelah dihasilkan produk Naptha-I, Naptha-II, dan Kondensat kemudian di blending sehingga dihasilkan produksi minyak yaitu bensin, kerosin, solar.
akan mengalir menuju tangki penampung kondensat yang sebelumnya didinginkan terlebih dahulu oleh Fan
Cooler dan Heat Exchanger dengan media profan refrigran.
2.5.2. Karakteristik Minyak Bumi
a. Sifat Kimia Minyak Bumi Minyak bumi merupakan senyawa hidrogen dan Carbon C dan H ditambah
beberapa senyawa lain yang tidak dominan seperti: Nitrogen, Oksigen, Sulfur, Hidrogen Sulfida, Porfirin dan senyawa Logam.
Senyawa Hidrocarbon HC dapat digolongkan menjadi tiga: - HC padat adalah senyawa HC yang bersifat padat. Contoh : Aspal
- HC cair adalah senyawa HC yang berbentuk cair. Contoh : minyak bumi yang merupakan rembesan di permukaan atau di dalam reservoir.
- HC yang bersifat gas, ini selalu berasosiasi dengan minyak bumi dan dapat berwujud gas bebas, gas yang terlarut dalam minyak bumi gelembung-gelembung
gas dan gas tercairkan, pada kondisi reservoir dengan tekanan dan temperatur suhu yang tinggi maka gas akan mencair.
Universitas Sumatera utara
b. Sifat Fisika Minyak Bumi - Semakin dalam terdapatnya minyak bumi serta semakin tua umurnya maka berat
jenis minyak bumi semakin kecil. Berat jenis minyak bumi berkisar antara 0,84 sampai 0,89.
- Viskositas kekentalan satuan centipoise cp adalah daya hambatan suatu cairan bila kedalam cairan tersebut dimasukkan suatu materi atau benda yang diputar.
Semakin kecil berat jenis minyak, semakin besar temperatur dan tekanan semakin kecil viskositasnya.
- Titik didih dan titik nyala, titik didih adalah titik dimana minyak bumi mulai mendidih. Semakin besar berat jenis, titik didih semakin tinggi. Titik nyala adalah
kemampuan materi untuk bisa terbakar. Semakin ringan berat jenis, titik nyala semakin tinggi.
- Warna, senyawa hidrokarbon sebenarnya tidak berwarna, tetapi adanya impurities dan senyawa- senyawa yang lain akan mempengaruhi warna dari minyak bumi.
Untuk minyak berberat jenis besar maka berwarna hijau kehitaman, sedang yang berat jenis ringan berwarna coklat kehitaman.
- Nilai kalori minyak bumi cukup tinggi antara 11.700- 11.750 kal gram untuk minyak BJ= 0,75 dan antara 10000- 10.500 kal gram untuk minyak BJ= 0,9- 0,95.
2.5.3. Proses transformasi oil spill di laut
Ketika oil spill terjadi di lingkungan laut, minyak akan mengalami serangkaian perubahan pelapukan weathering atas sifat fisik dan kimiawi. Sebagian
perubahan tersebut mengarah pada hilangnya beberapa fraksi minyak dari permukaan laut, sementara perubahan lainnya berlangsung dengan masih terdapatnya bagian
Universitas Sumatera utara
material minyak di permukaan laut. Meskipun minyak yang tumpah pada akhirnya akan terurai terasimilisi oleh lingkungan laut, namun waktu yang dibutuhkan untuk
itu tergantung pada karakteristik awal fisik dan kimiawi minyak dan proses peluruhan weathering minyak secara alamiah. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi
perubahan sifat minyak adalah Syakti, 2005: −
Karaterisik fisika minyak, khususnya gravitasi spesifik, viskositas dan rentang didih;
− Komposisi dan karakteristik kimiawi minyak;
− Kondisi meteorologi sinar matahari foto oksidasi, kondisi oseanograpi dan
temperatur udara; dan −
Karakteristik air laut pH, gravitasi spesifik, arus, temperatur, keberadaan bakteri, nutrien, dan oksigen terlaut serta padatan tersuspensi.
2.5.4. Penanganan Limbah Minyak Bumi