yang menerima limbah cair industri, mempunyai potensi untuk menyebabkan gangguan saluran pencernaan makanan, kulit, dan sistem tubuh lain.
Ada beberapa penyakit yang ditularkan melalui air limbah antara lain Soedjono, 1991 : Penyakit Amoebiasis, Ascariasis, Cholera, penyakit cacing
tambang, Leptospirosis, Shigellosis, Strongyloidiasis, Tetanus, Trichuriasis, dan Thypus.
2.2.8. Cara- cara Pengolahan Air Limbah
Beberapa cara pengolahan air buangan adalah Kusnoputranto, 1985 : 1.
Pengenceran dilution Yakni air buangan diencerkan terlebih dahulu sampai mencapai konsentrasi
yang cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan air. Pada keadaan tertentu kadang-kadang dilakukan proses pengolahan sederhana lebih dahulu seperti
pengendapan, penyaringan dan sebagainya. Akan tetapi dengan bertambahnya penduduk dan perkembangan industri, maka seringkali jumlah air buangan yang
harus dibuang menjadi terlalu banyak karena diperlukan derajat pengenceran yang cukup besar, hal ini tidak dapat dipertahankan lagi. Disamping itu dengan cara ini
mendatangkan beberapa kerugian antara lain : bahaya kontaminasi terhadap bahan- bahan air, oksigen terlarut dalam badan air cepat habis sehingga mengganggu
kehidupan organisme dalam air, serta meningkatkan pengendapan zat-zat padat sehingga mempercepat pendangkalan sehingga mempercepat pedangkalan sehingga
terjadi penyumbatan dan mulai timbul banjir.
Universitas Sumatera utara
2. Irigasi Luas
Cara ini umumnya digunakan di daerah-daerah di luar kota atau di pedasaan karena memerlukan tanah yang cukup luas dan tidak dengan pemukiman penduduk.
Air buangan dialirkan ke parit-parit terbuka yang digali pada sebidang tanah, dan air akan merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding dari parit-parit
tersebut. Pada keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk perairan ladang, pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini
terutama dilakukan untuk membuang air buangan yang berasal dari perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, perusahaan makanan kaleng dan sebagainya. Dimana
kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi dan diperlukan oleh tanaman. 3.
Kolam Oksidasi oxidation pondswaste stabilizationponds lagoon Merupakan suatu pengolahan air buangan untuk sekelompok masyarakat
kecil, dan cara ini terutama dianjurkan untuk daerah pedesaan. Prinsip kerjanya adalah memanfaatkan pengaruh sinar matahari, ganggang algae, bakteri dan
oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air buangan dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk empat persegi panjang kedalaman antara 1 – 1.5 meter. Dinding dan
lapisan kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Luas kolam tergantung pada jumlah air buangan yang akan diolah, biasanya digunakan luas 1 acre = 4072 m untuk 100
orang. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman minimal berjarak 500 meter ditempatkan di daerah terbuka yang memungkinkan adanya sirkulasi angin.
Universitas Sumatera utara
4. Pengolahan air buangan primer dan sekunder primary and secondary
treatment plant Merupakan cara pengolahan air buangan yang lebih kompleks dan lebih
lengkap, yaitu pengolahan secara fisis dan mekanis primer dan secara biologis sekunder terutama di daerah perkotaan dan umumnya air buangan dari segala jenis,
baik yang berasal dari rumah tangga, kota praja maupun industri.
2.2.9. Tingkatan Pengolahan Air Limbah