Cara penggunaan minyak esensial Hubungan penggunaan masase dengan minyak esensial

4.2.6. Hormonal

Beberapa minyak essensial memiliki kecenderungan untuk menormalkan sekresi hormonal dan kerjanya ini dipeerkirakan terjadi secara langsung atau lewat hipofise FranchommePénoël, 1990 dikutip oleh Price, 1997. Kerja yang mirip hormon ini dari ekstrak tanaman dilaporkan tidak memiliki efek samping. Minyak essensial yang bersifat hormonal yaitu pinus, geranium, rosemary, sage, savory yang merangsang korteks kelenjar adrenal Price,1997.

4.2.7. Lain-lain

Minyak essensial mempunyai banyak manfaat lainya seperti deodoran, digestif, diuretik, imunostimulan, sedatif, spsmolitik,penghasil energi, hiperaemik, insektisida Price,1997. Selain memiliki banyak manfaat aromaterapi juga memiliki efek yang tidak diinginkan apabila digunakan dalam jumlah yang berlebihan. Selain itu efek samping yang terjadi biasanya disebabkan oleh karena penyalahgunaan miyak essensial misalnya digunakan untuk menggugurkan kandungan Agusta, 2000.

4.3. Cara penggunaan minyak esensial

Ada banyak cara penggunaan dalam pemakaian minyak esensial, baik pemakaian melalui interna atau eksterna. Pemakaian melalui interna yaitu melalui oral dan pemakaian melalui eksterna yaitu dengan cara masase, rendaman, kompres dan inhalasi Agusta, 2000. Universitas Sumatera Utara 4.4. Cara kerja minyak esensial 4.4.1. Absorpsi melalui kulit Berdasarkan kerutannya dalam lipid yang ditemukan di dalam stratum korneum, minyak essensial dianggap mudah diserap. Penyerapan senyawa ini berlangsung ketika senyawa ini melewati lapisan epidermis kulit dan masuk ke dalam saluran limfe serta darah,kelenjar keringat, saraf, serta masuk kedalam aliran darah dan menuju kesetiap sel tubuh untuk bereaksi Price, 1997.

4.4.2. Pemberian melalui nasal

Jika minyak essensial dihirup, molekul-molkul yang ada pada minyak tersebut akan terbawa oleh arus turbulen ke langit-langit hidung. Pda langit-langit hidung terdapat bulu-bulu halus yang menjulur dari sel-sel reseptor ke dalam saluran hidung. Ketika molekul minyak tertahan pada bulu-bulu ini suatu impuls akan ditransmisikan lewat bulbus olfaktorius dan traktus olfaktorius ke dalam sistem limbik. Proses ini akan memacu memori dan emosional yang lewat hipotalamus bekerja sebaagi pemacar serta regulator menyebabkan pesan tersebut dikirim ke bagian otak yang lain dan bagian tubuh lainnya. Pesan yang diterima akan diubah menjadi kerja sehingga terjadi pelepasan zat-zat neurokimia yang bersifat euforik, relaksan, sedatif, atau stimulan menurut keperluan tubuh Stodart, 1990 dikutip oleh Price,1997. Universitas Sumatera Utara

4.4.3. Pemakaian topikal

Pemakaian topikal berarti ‘pengolesan minyak esensial yang bisa dilakukan sendiri atau dengan bantuan orang lain. Terapi dengan masase menggunakan gerakan rutin yang teratur untuk mencapai tujuan yang spesifik, misalnya relaksasi. Para terapis aroma yang profesional kebanyakan menggunakan minyak esensial dengan masase Price, 1997.

4.5. Minyak esensial lavender

Tanaman lavender yang sejati dan tumbuh dari biji yang disebut dengan nama Lavandula angustifolia Miller yang kandungan utamanya adalah alkohol dan ester. Mencium bau minyak esensial dapat mempengaruhi emosi dan perasaan terutama jika pemakaian minyak esensial dilakukan dengan masase maka akan mencapai efek relaksasi sepenuhnya. Minyak esensial lavender memiliki banyak khasiat yaitu : 4.5.1. Efek keseimbangan yang luar biasa pada sistem saraf pusat karena mampu menurunkan depresi, insomnia, histeria dan bersifat relaksan Durrafourd, 1982.

4.5.2. Tidak terdapat iritasi atatu sensitisasi dengan pengenceran 16

ketika diujikan pada manusia karena lavender hanya mengandung 2 aldehid yang dikhawatirkan dapat menyebabkan efek iritasi dan sensitisasi Opdyke, 1976. Universitas Sumatera Utara

4.5.3. Menurunkan ansietas, hipertensi, depresi, agitasi, iritabilitas, nyeri,

ketegangan otot; hal ini disebabkan karena lavender memiliki kandungan ester yang tinggi 40-55yang dipercaya memiliki sifat menenangkan dan bekerja dengan lembut serta tidak bersifat toksik Price , 1997.

4.6. Hubungan penggunaan masase dengan minyak esensial

Price 1997 mengemukakan, kualifikasi masase sebaiknya dipisahkan dengan kualifikasi terhadap minyak esensial untuk mencegah timbulnya kesalahpahaman mengenai makna minyak essensial itu sendiri. Terapi masase dengan menggunakan minyak esensial semakin banyak dilakukan di rumah sakit yang ada di Inggris sehingga manfaatnya bukan hanya bertambah tetapi juga efeknya sendiri akan bertahan lebih lama karena khasiat terapeutik yang dihasilkan oleh komponen minyak esensial. Pemilihan jenis minyak yang akan digunakan dapat menghasilkan kadar energi yang meningkat, efek samping obat berkurang, keluhan yang dapat diringankan Price, 1997. Bagaimanapun juga, tujuan utama perawat dan aromatologis melakukan masase sederhana dengan minyak esensial adalah untuk memudahkan penetrasi minyak tersebut pada kulit. Perawat membutuhkan pengetahuan mengenai beberapa teknik masase sederhana yang menjadi aset yang sangat berharga dan hanya memberikan manfaat kepada mereka yang memerlukan perawatan Price, 1997. Universitas Sumatera Utara

5. Teori meridian aliran energi

Di indonesia, pijat telah menjadi warisan leluhur dan terdapat kesamaan antara titik pijat di Indonesia dengan titik akupuntur yang ada di Cina. Pijat erat kaitannya dengan akupuntur, hal ini dikarenakan dalam memijat titik yang digunakan adalah titik akupunktur. Pijat bekerja berdasarkan 3 hal yaitu energi vital qi , meridian, titik pijatakupunktur Dalimartha, 2008. Meridian adalah saluran energi yang terletak dalam jaringan dan organ tubuh Thie, 2007; Dalimartha, 2008. Meridian digolongkan sebagai yin dan yan berdasarkan alirannya pada permukaan tubuh, meridian-meridian ini saling berhubungan di dalam tubuh namun yang dilakukan disini hanyalah yang berada dibagian permukaan tubuh dan dapat dicapai melalui teknik sentuhan Thie, 2007. Pada umunya energi yin mengalir dari kaki ke arah kepala dan energi yan mengalir dari kepala ke kaki Thie, 2007. Qi energi vital merupakan materi dasar yang dibentuk oleh nutrisi dan pengaruh lingkungan Dalimartha, 2008. Qi disebut juga dengan energi daya gerak atau energi universal yang dianggap sebagai napas kehidupan yang dihembuskan Tuhan kepada manusia Thie, 2007. Titik pijatakupunktur adalah tempat berkumpulnya energi vital, kedudukan titik pijat berada pada sejumlah jalur meridian yang utama, ada 14 jalur meridian yang utamaDalimartha, 2008; Thie, 2007. Pemijatan pada titik tertentu di permukaan tubuh yang terletak dijalur meridian dirangsang, sehingga aliran qi dan darah bisa diatur, dengan demikian penyakit yang mengganggu dapat disingkirkan Dalimartha, 2008. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Stigma Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) terhadap Penerimaan Masyarakat di Desa Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

14 123 126

Kajian Pemanfaatan Bambu di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

4 47 59

PENGARUH PEMIJATAN TUNGKAI DAN KAKI DENGAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN Pengaruh Pemiijatan Tungkai Dan Kaki Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer.

0 3 14

PENGARUH PEMIIJATAN TUNGKAI DAN KAKI DENGAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN TEKANAN Pengaruh Pemiijatan Tungkai Dan Kaki Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer.

1 6 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pemiijatan Tungkai Dan Kaki Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Pemiijatan Tungkai Dan Kaki Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer.

1 5 4

PENGARUH MASASE EKSTREMITAS BAWAH DENGAN MINYAK ESENSIAL LAVENDER TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI UPTD GRIYA WERDHA SURABAYA PENELITIAN PRE EKSPERIMENTAL Repository - UNAIR REPOSITORY

0 4 132

PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI (Di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 103

PENGARUH MASASE KAKI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA

0 0 91

EFEKTIVITAS SIMPLISIA ALPUKAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA PEKIRINGAN KECAMATAN KARANGMONCOL PURBALINGGA

0 0 15