Karakteristik demografi responden Hasil penelitian

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian serta pembahasan mengenai efektivitas masase kaki dengan minyak esensial lavender terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Dusun XI Desa Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.

1. Hasil penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan mulai dari tanggal 02 Agustus 2009 sampai 18 Agustus 2009. Penelitian ini melibatkan sejumlah 14 orang responden yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 7 orang responden kelompok intervensi sedangkan 7 responden yang lain adalah sebagai kelompok kontrol yang dilakukan pendidikan kesehatan tentang cara penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Hasil penelitian ini memaparkan karakteristik demografi responden, tekanan darah responden pre dan post masase kaki dengan minyak esensial lavender, perbedaan tekanan darah pre dan post masase kaki dengan minyak esensial lavender, dan perbedaan penurunan tekanan darah antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol.

1.1. Karakteristik demografi responden

Responden penelitian ini seluruhnya berada pada rentang usia 25-60 tahun yang merupakan usia dewasa akhir M=52.43, SD=7.51, lebih dari setengah responden 57.1 pada kelompok intervensi berada pada rentang usia 44 - 53 tahun dan lebih dari setengah responden 57.1 dari kelompok kontrol hampir berada pada rentang usia 54 - 60 tahun. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan jenis kelamin, responden pada kelompok intervensi seluruhnya adalah perempuan 100, sedangkan pada kelompok kontrol satu orang adalah laki-laki 14.3. Berat badan responden dalam penelitian ini pada kelompok intervensi tigaperempat responden 71.4 memiliki rentanhg BB 52 - 63 kg dan pada kelompok kontrol lebih dari setengah responden 57.1 memiliki rentang BB 64 - 75 kg. Tigaperempat responden 71.4 pada kelompok intervensi memiliki rentang TB 156 - 160 cm sama halnya dengan kelompok kontrol. Menjadi ibu rumah tangga adalah pilihan terbanyak sebagai jenis pekerjaan atau aktivitas keseluruhan dari responden yaitu tigaperempat responden 71.4 pada kelompok intervensi dan lebih setengah 57.1 pada kelompok kontrol. Menurut kategori suku responden pada kelompok intervensi tigaperempat responden 71.4 bersuku Jawa dan pada kelompok kontrol seluruhnya responden 100 bersuku Jawa. Karakteristik demografi responden dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Karakteristik Demografi Responden Karakteristik Data Demografi Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol Frekuensi n Persentase Frekuensi n Persentase 1. Usia tahun 34 – 43 2 28.6 44 – 53 4 57.1 1 14.3 54 – 60 3 42.9 4 57.1 M=53, SD=4.20, min-max=47-58 M=51.86, SD=10.18, min-max=37-60 2. Jenis kelamin Perempuan 7 100 6 85.7 Laki-laki 1 14.3 Universitas Sumatera Utara 3. BB 40 – 51 1 14.3 52 – 63 5 71.4 2 28.6 64 – 75 1 14.3 4 57.1 76 – 87 1 14.3 M=60.29, SD=4.88, min-max=51-67 M=69.43, SD=8.22, min-max=60-85 4. TB cm 146 – 150 1 14.3 151 – 155 2 28.6 156 – 160 5 71.4 5 71.4 166 – 170 1 14.3 M=156.86, SD=1.57, min-max=155-159 M=158.43, SD=5.12, min-max=150-167 5. Pekerjaan Ibu rumah tangga 5 71.4 4 57.1 Pedagang 1 14.3 1 14.3 dan lain-lain 1 14.3 2 28.6 6. Suku Jawa 5 71.4 7 100 Mandailing 2 28.6 Grafik 1. Karakteristik data demografi intervensi Universitas Sumatera Utara Grafik 2. Karakteristik data demografi kontrol 1.2 Tekanan darah responden pre dan post masase kaki dengan minyak esensial lavender pada penderita hipertensi kelompok intervensi. Responden kedua kelompok diukur tekanan darahnya pada arteri brachialis dengan menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop. Tekanan darah sistolik dan diastolik yang diukur dikelompokkan berdasarkan klasifikasi tekanan darah dimana hipertensi ringan berarti tekanan sistolik 140-159 dan tekanan diastolik 90-99, dan hipertensi sedang berarti tekanan sistolik 160-179 dan tekanan diastolik 100-109 JNC V, 1993. Kemudian hasil pengukuran tekanan darah pada kedua kelompok dicatat dalam lembar observasi tekanan darah pre dan post dengan satuan mmHg dan skala interval. Universitas Sumatera Utara Dari hasil pengukuran tekanan darah yang dicatat dalam lembar observasi diketahui bahwa tekanan darah pre masase kaki dengan minyak esensial lavender pada kelompok intervensi sebanyak tiga perempat responden 71.4 , n=5 termasuk klasifikasi hipertensi ringan dan kurang lebih seperempat responden 28.6 , n=2 termasuk hipertensi sedang. Setelah dilakukan masase kaki dengan minyak esensial lavender pada kelompok intervensi tekanan darah mengalami penurunan, sepertiga responden 14.3 , n=1 turun ke klasifikasi stadium 1 hipertensi ringan, lalu sisanya duapertiga responden 85.7 , n=6 tekanan darahnya menjadi normal. Tekanan darah responden pre dan post masase kaki dengan minyak esensial lavender dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Tekanan darah responden pre dan post pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol Kelompok Kategori Hipertensi Pre Post Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Intervensi Ringan 5 71.4 1 14.3 Sedang 2 28.6 Normal 6 85.7 Grafik 3. Tekanan darah kelompok intervensi Kontrol Ringan 5 71.4 5 71.4 Sedang 2 28.6 2 28.6 Normal Universitas Sumatera Utara Grafik 4. Tekanan darah kelompok kontrol Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa terdapat penurunan tekanan darah responden post masase kaki dengan minyak esensial lavender pada kelompok intervensi. Penurunan tekanan darah ini diperoleh dari pengukuran tekanan darah pre dan post masase kaki dengan minyak esensial lavender dengan menggunakan uji paired t-test. Hasil uji paired t-test ini adalah Sistolik: t=14.71, p=0.00, mean differenence=27.14; Diastolik: t=7.52, p=0.00, mean difference=14.57. Universitas Sumatera Utara Hasil ini menunjukkan bahwa nilai p0.05 0.000 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikanbermakna. Maka hal ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan tekanan darah Sistolik Diastolik yang signifikan antara sebelum dilakukan dengan sesudah dilakukan masase kaki dengan minyak esensial lavender pada kelompok intervensi. Perbedaan tekanan darah pre dan post pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Perbedaan tekanan darah pre dan post pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol 1.3 Tekanan darah responden pre dan post pendidikan kesehatan tentang cara penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi kelompok kontrol. Sebelum pendidikan kesehatan kelompok kontrol diberikan, terlebih dahulu dilakukan pengukuran tekanan darah pada responden. Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa lebih dari tigaperempat responden 71.4 , n= 5 termasuk klasifikasi hipertensi ringan dan seperempat responden 28.6 , n= 2 termasuk klasifikasi hipertensi sedang. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan kelompok kontrol diperoleh bahwa jumlah responden tidak mengalami perubahan yaitu tetap tigaperempat responden termasuk klasifikasi hipertensi ringan 71.4 , n= 5 dan seperempat responden termasuk klasifikasi hipertensi Kelompok Tekanan Darah Mean difference t P Intervensi Sistolik 27.14 14.71 0.00 Diastolik 14.57 7.52 0.00 Kontrol Sistolik 1.14 1.92 0.10 Diastolik 1.71 1.11 0.30 Universitas Sumatera Utara sedang 28.6 , n= 2. Hasil Pengukuran tekanan darah pre dan post pendidikan kesehatan lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa tekanan darah pada responden tidak mengalami perubahan walaupun telah dilakukan intervensi. Pengukuran ini diperoleh dari pengukuran tekanan darah pre dan post pendidikan kesehatan kelompok kontrol dengan menggunakan uji paired t-test. Hasil uji paired t-test ini adalah Sistolik: t=1.92, p=0.10, mean differenence=1.14; Diastolik: t=1.11, p=0.30, mean difference=1.71. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai p0.05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikanbermakna. Maka dari hasil uji paired t-test tersebut diketahui bahwa pendidikan kesehatan kelompok kontrol tidak memiliki penurunan tekanan darah yang bermakna. Hasil uji paired t-test untuk tekanan darah pre dan post pendidikan kesehatan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 5.

1.4 Perbedaan penurunan tekanan darah pre dan post antara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Stigma Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) terhadap Penerimaan Masyarakat di Desa Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

14 123 126

Kajian Pemanfaatan Bambu di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

4 47 59

PENGARUH PEMIJATAN TUNGKAI DAN KAKI DENGAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN Pengaruh Pemiijatan Tungkai Dan Kaki Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer.

0 3 14

PENGARUH PEMIIJATAN TUNGKAI DAN KAKI DENGAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN TEKANAN Pengaruh Pemiijatan Tungkai Dan Kaki Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer.

1 6 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pemiijatan Tungkai Dan Kaki Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Pemiijatan Tungkai Dan Kaki Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer.

1 5 4

PENGARUH MASASE EKSTREMITAS BAWAH DENGAN MINYAK ESENSIAL LAVENDER TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI UPTD GRIYA WERDHA SURABAYA PENELITIAN PRE EKSPERIMENTAL Repository - UNAIR REPOSITORY

0 4 132

PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI (Di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 103

PENGARUH MASASE KAKI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA

0 0 91

EFEKTIVITAS SIMPLISIA ALPUKAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA PEKIRINGAN KECAMATAN KARANGMONCOL PURBALINGGA

0 0 15