Teori meridian aliran energi

5. Teori meridian aliran energi

Di indonesia, pijat telah menjadi warisan leluhur dan terdapat kesamaan antara titik pijat di Indonesia dengan titik akupuntur yang ada di Cina. Pijat erat kaitannya dengan akupuntur, hal ini dikarenakan dalam memijat titik yang digunakan adalah titik akupunktur. Pijat bekerja berdasarkan 3 hal yaitu energi vital qi , meridian, titik pijatakupunktur Dalimartha, 2008. Meridian adalah saluran energi yang terletak dalam jaringan dan organ tubuh Thie, 2007; Dalimartha, 2008. Meridian digolongkan sebagai yin dan yan berdasarkan alirannya pada permukaan tubuh, meridian-meridian ini saling berhubungan di dalam tubuh namun yang dilakukan disini hanyalah yang berada dibagian permukaan tubuh dan dapat dicapai melalui teknik sentuhan Thie, 2007. Pada umunya energi yin mengalir dari kaki ke arah kepala dan energi yan mengalir dari kepala ke kaki Thie, 2007. Qi energi vital merupakan materi dasar yang dibentuk oleh nutrisi dan pengaruh lingkungan Dalimartha, 2008. Qi disebut juga dengan energi daya gerak atau energi universal yang dianggap sebagai napas kehidupan yang dihembuskan Tuhan kepada manusia Thie, 2007. Titik pijatakupunktur adalah tempat berkumpulnya energi vital, kedudukan titik pijat berada pada sejumlah jalur meridian yang utama, ada 14 jalur meridian yang utamaDalimartha, 2008; Thie, 2007. Pemijatan pada titik tertentu di permukaan tubuh yang terletak dijalur meridian dirangsang, sehingga aliran qi dan darah bisa diatur, dengan demikian penyakit yang mengganggu dapat disingkirkan Dalimartha, 2008. Universitas Sumatera Utara Aliran meridian bersifat berkesinambungan atau alirannya tidak terputus- putus agar energi mengalir dari satu meridian ke meridian lainnya dalam urutan yang teratur Thie, 2007. Oleh karena itu, pemijatan yang dilakukan tangan sama sekali tidak boleh diangkat karena akan memutuskan aliran pijat sebagai satu kesatuan yang utuh, tangan harus selalu menyentuh tubuh dalam semua gerakan maju mundur yang dilakukan secara berurutan Price, 1997. Prinsipnya, pijat yang dilakukan pada penderita hipertensi adalah untuk memperlancar aliran energi didalam tubuh sehinga gangguan penyakit hipertensi dan komplikasinya dapat diminimalisir Dalimartha, 2008. Ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi terhalang oleh ketegangan otot dan hambatan lain maka resiko hipertensi dapat ditekan Dalimartha, 2008. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka konseptual

Kerangka konseptual pada penelitian ini disusun berdasarkan teori Meridian aliran energi. Pemijatan dilakukan menurut teori meridian, qi energi vital mengalir keseluruh tubuh lewat 14 saluran meridian yang mengatur seluruh fungsi fisik dan mental. Dua kekuatan yin dan yan harus seimbang agar aliran qi tidak terganggu. Meridian atau lorong energi tersebar dalam jaringan dan organ tubuh. Pada penyakit hipertensi terapi pijat bersifat memperkuat kembali energi tubuh dan raga yan sudah lemah. Pada penderita hipertensi, terjadi peningkatan secara abnormal dan terus menerus pada tekanan darah yang disebabkan satu atau beberapa faktor yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal Hayens, 2003. Untuk menangani kondisi hipertensi dibutuhkan beberapa bentuk penatalaksanaan, salah satunya dengan cara penatalaksanaan non farmakologi Kaplan, 2006. Penderita hipertensi dapat melakukan pengobatan non-farmakologi dengan mengubah pola atau gaya hidup Dalimartha, 2008. Salah satu penatalaksanaan non-farmakologis hipertensi adalah masase dengan minyak esensial lavender. Masase merupakan teknik integrasi sensori yang mempengaruhi aktivitas sistem saraf otonom, apabila masase dipersepsikan sebagai stimulus untuk rileks, kemudian akan mucul respon relaksasi sedangkan aroma lavender akan menstimulus serat perifer melalui saraf olfaktorius yang kemudian dipersepsikan oleh otak sebagai efek yang menenangkan. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Stigma Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) terhadap Penerimaan Masyarakat di Desa Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

14 123 126

Kajian Pemanfaatan Bambu di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

4 47 59

PENGARUH PEMIJATAN TUNGKAI DAN KAKI DENGAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN Pengaruh Pemiijatan Tungkai Dan Kaki Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer.

0 3 14

PENGARUH PEMIIJATAN TUNGKAI DAN KAKI DENGAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN TEKANAN Pengaruh Pemiijatan Tungkai Dan Kaki Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer.

1 6 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pemiijatan Tungkai Dan Kaki Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Pemiijatan Tungkai Dan Kaki Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer.

1 5 4

PENGARUH MASASE EKSTREMITAS BAWAH DENGAN MINYAK ESENSIAL LAVENDER TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI UPTD GRIYA WERDHA SURABAYA PENELITIAN PRE EKSPERIMENTAL Repository - UNAIR REPOSITORY

0 4 132

PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI (Di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 103

PENGARUH MASASE KAKI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA

0 0 91

EFEKTIVITAS SIMPLISIA ALPUKAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA PEKIRINGAN KECAMATAN KARANGMONCOL PURBALINGGA

0 0 15