SMASederajat dengan persentase 67,50 . Hal ini sesuai dengan Penelitian Harahap 2006 yang menunjukkan bahwa pendidikan formal ibu mempengaruhi tingkat
pengetahuan gizi dimana makin tinggi tingkat pendidikan ibu maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan ibu untuk menyerap informasi pengetahuan praktis dalam
lingkungan formal maupun non formal terutama melalui media massa. Selain pengetahuan ibu hal yang mempengaruhi pemberian MP-ASI juga
dipengaruhi oleh pendapatan keluarga responden dimana berdasarkan penelitian terdapat 12,50 responden yang pendapatan keluarganya dibawah Rp 822.205
sebagai batas Upah Minimum Regional Kota Medan tahun 2008.
5.3. Kelengkapan Pemberian Imunisasi
Pelaksanaan imunisasi merupakan salah satu dari pelayanan kesehatan yaitu kesehatan pencegahan yang melindungi anak balita dari penyakit yang dapat
menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut dimasa yang akan datang. Dimana imunisasi itu sebagai usaha untuk memberi kekebalan pada
tubuh terutama penyakit infeksi TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Campak dan Hepatitis B yang dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian pada anak balita.
Dari hasil penelitian semua bayi telah memperoleh imunisasi HB 1, HB 2, HB 3, Polio, DPT 2. 74 orang 92,50 mendapat imunisasi BCG, 78 orang 97,50
mendapat imunisasi DPT 1, 74 orang 92,50 mendapat imunisasi DPT 3. Untuk imunisasi campak, bayi yang telah berumur 9 bulan semuanya telah mendapatkan
imunisasi Campak. Untuk semua jenis imunisasi berdasarkan hasil penelitian bayi 7-12 bulan
yang memperoleh imunisasi lengkap adalah 82,50 . Dilihat dari hasil tersebut dapat
Universitas Sumatera Utara
dikatakan bahwa program imunisasi di Kecamatan Medan Selayang belum mencapai target nasional yaitu 100 untuk cakupan setiap jenis imunisasi.
5.4. Status Gizi
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat
keseimbangan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental orang tersebut. Terdapat kaitan yang sangat erat antara status gizi dan konsumsi
makanan. Tingkat status gizi optimal akan tercapai apabila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi.
Berdasarkan hasil penelitian dari 80 bayi 7-12 bulan yang menjadi sampel terdapat 77,50 bayi 7-12 bulan dengan status gizi baik, 16,25 bayi 7-12 bulan
dengan status gizi kurang, 6,25 bayi 7-12 bulan dengan status gizi lebih. Status Gizi yang baik mempunyai peranan dalam pertahanan tubuh yaitu
pembentukan sel-sel darah, pada balita yang gizinya baik pembentukan sel-sel darahnya akan normal sehingga tubuh dapat melawan kuman yang menginfeksi
tubuh. Sedangkan balita yang gizinya kurang akan mengganggu pembentukan sel-sel darah sehingga jumlahnya yang kurang dari normal menyebabkan daya tahan tubuh
menurun.
5.5. Status Gizi Bayi Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif