Status Gizi Bayi Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif Status Gizi Bayi Berdasarkan Pemberian MP-ASI Status Gizi Bayi Berdasarkan Kelengkapan Imunisasi

Tabel di atas menunjukkan bahwa status gizi pada pada kelompok umur 7 – 8 bulan paling banyak berada pada kategori gizi baik yaitu 31 orang 86,11 , yang paling sedikit pada kategori gizi lebih yaitu 1 orang 2,78 . Pada kelompok umur 8 – 9 bulan status gizi baik yaitu 11 orang 78,57 , status gizi kurang 3 orang 21,43 . Pada kelompok umur 9 – 12 bulan status gizi baik 20 orang 66,67 , gizi kurang 6 orang 20 , gizi lebih 4 orang 13,33 .

4.8. Status Gizi Bayi Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan data yang diperoleh jumlah bayi 7-12 bulan menurut pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.23. Distribusi bayi 7-12 bulan Menurut Pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2008 ASI Eksklusif No Status Gizi Ya Tidak Jumlah n n n 1 Kurang 1 7,69 12 92,31 13 100,00 2 Baik 8 12,90 54 87,10 62 100,00 3 Lebih 0,00 5 100,00 5 100,00 Dari tabel di atas dapat dilihat bayi 7-12 bulan dengan status gizi baik 87,10 tidak memperoleh ASI Eksklusif, 12,90 memperoleh ASI Eksklusif. Status gizi kurang 92,31 tidak memperoleh ASI Eksklusif, 7,69 memperoleh ASI Eksklusif. Status gizi lebih, 100 tidak memperoleh ASI Eksklusif.

4.9. Status Gizi Bayi Berdasarkan Pemberian MP-ASI

Untuk mengetahui jumlah bayi menurut Pemberian MP-ASI dengan status gizi dapat dilihat pada tabel berikut Universitas Sumatera Utara Tabel 4.24. Distribusi Bayi 7-12 bulan menurut Pemberian MP-ASI dengan Status Gizi di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2008 Pemberian MP-ASI No Status Gizi Baik Sedang Kurang Jumlah n n n n 1 Kurang 2 15,38 4 30,77 7 53,85 13 100,00 2 Baik 49 79,03 12 19,35 1 1,63 62 100,00 3 Lebih 5 100,00 0,00 0,00 5 100,00 Dari tabel di atas dapat dilihat status gizi bayi 7-12 bulan baik, 79,03 pemberian MP-ASI baik, 19, 35 pemberian MP-ASI sedang, 1,63 pemberian MP-ASI kurang. Status Gizi Bayi 7-12 bulan lebih, 100 pemberian MP-ASI baik. Status gizi bayi 7-12 bulan kurang, 53,85 pemberian MP-ASI kurang, 30,77 pemberian MP-ASI sedang, 15,38 pemberian MP-ASI baik.

4.10. Status Gizi Bayi Berdasarkan Kelengkapan Imunisasi

Dari hasil penelitian yang dilakukan jumlah bayi 7-12 bulan menurut kelengkapan imunisasi dengan status gizi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.25. Distribusi Bayi Menurut Kelengkapan Imunisasi dengan Status Gizi di Kecamatan Medan Selayang tahun 2008 Imunisasi No Status Gizi Lengkap Tidak Lengkap Jumlah n n n 1 Kurang 5 38,46 8 61,54 13 100,00 2 Baik 56 90,76 6 9,24 62 100,00 3 Lebih 5 100,00 0,00 5 100,00 Dari tabel di atas dapat dilihat Status Gizi bayi 7-12 bulan baik, 90,76 mendapat imunisasi lengkap, 9,24 imunisasi tidak lengkap. Status gizi bayi 7-12 bulan kurang, 61,54 tidak lengkap, 38,46 lengkap. Status gizi bayi 7-12 bulan lebih, 100 imunisasi lengkap. Universitas Sumatera Utara BAB V PEMBAHASAN Pemberian ASI Ekskusif Berdasarkan pengamatan di lapangan bentuk penyuluhan dari petugas kesehatan maupun kader di posyandu belum berjalan sesuai dengan semestinya sebagaimana dengan fungsi meja 4 pada posyandu. Sehingga promosi kesehatan dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan bayi yang berkaitan dengan pemberian ASI Eksklusif, tatacara pemberian MP-ASI yang baik hampir tidak pernah dilaksanakan. Ironisnya adalah ternyata produsen susu formula lebih rajin datang ke posyandu untuk mempromosikan produk mereka kepada ibu yang ada di posyandu. Sedangkan kegiatan posyandu oleh petugas kesehatan dan kader hanya terpaku pada penimbangan dan imunisasi saja. Dari hasil penelitian diketahui bahwa bayi 7-12 bulan yang memperoleh ASI Eksklusif sebesar 11,25 . Hal ini menunjukkan bahwa rendahnya pencapaian cakupan pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Medan Selayang. Target cakupan pemberian ASI Eksklusif Nasional adalah 80 . Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya pemberian ASI Eksklusif adalah kesibukan ibu turut bekerja untuk mencari nafkah sehingga tidak dapat menyusui bayinya dengan baik dan teratur. Faktor lain yang mempengaruhi adalah pengaruh kosmetologi, pemakaian pil KB, perubahan kulltur masyarakat dan gencarnya promosi susu formula oleh produsen susu formula. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data yang diperoleh mayoritas ibu yang menjadi responden berusia 30-34 tahun dengan persentase 42,50 . Hal ini juga berpengaruh terhadap pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan dikarenakan produksi ASI yang sudah sudah menurun. Soetjiningsih 2002 mengatakan ibu yang umurnya muda lebih banyak memproduksi ASI dibandingkan dengan ibu-ibu yang sudah tua. Pada kenaikan paritas ada sedikit perubahan produksi ASI walaupun tidak bermakna. ASI mengandung zat gizi yang paling sesuai kualitas dan kuantitasnya untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sejak lahir bayi seharusnya hanya diberi ASI saja sampai usia 6 bulan, yang disebut sebagai ASI Ekslusif. Setelah bayi mencapai usia 6 bulan selain ASI diberikan pula makanan pendamping ASI MP ASI dalam bentuk jumlah yang sesuai dengan pertambahan umur bayi. Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga berusia 2 tahun. Pemberian MP-ASI Dalam pemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Adanya kebiasaan pemberian makanan bayi yang tidak tepat, antara lain : pemberian makanan yang terlalu dini atau terlambat, makanan yang diberikan tidak cukup dan frekuensi yang kurang. Dari hasil penelitian dapat diketahui bayi umur 7-8 bulan diberikan MP-ASI berdasarkan jenis makanan yang sesuai umur bayi dengan jumlah 80,55 , bayi umur 8-9 bulan dengan jumlah 64,29 dan bayi umur 9-12 sebanyak 70 . Universitas Sumatera Utara Bayi umur 7-8 bulan diberikan MP-ASI berdasarkan tekstur makanan yang sesuai umur bayi dengan jumlah 83,33 , bayi umur 8-9 bulan sebanyak 64,29 dan bayi umur 9-12 bulan dengan jumlah 76,67 . Bayi umur 7-8 bulan diberikan MP-ASI berdasarkan frekuensi pemberian makanan yang sesuai dengan umur bayi berjumlah 97,22 , bayi umur 8-9 bulan dengan jumlah 64,29 dan bayi umur 9-12 bulan sebanyak 70,00 . Bayi umur 7-8 bulan diberikan MP-ASI berdasarkan porsi pemberian makanan yang sesuai dengan umur bayi berjumlah 72,22 , bayi umur 8-9 bulan dengan jumlah 50,00 dan bayi umur 9-12 bulan 70,00 . Berdasarkan penelitian dapat diketahui 70 bayi memperoleh MP-ASI kategori baik, 20 bayi memperoleh MP-ASI kategori sedang, 10 bayi memperoleh MP-ASI kategori kurang. Pemberian makanan tambahan terlalu dini dapat menimbulkan gangguan pada pencernaan seperti diare, muntah, dan sulit buang air besar. Bila pemberian makanan terlalu lambat mengakibatkan bayi mengalami kesulitan belajar mengunyah, bayi tidak menyukai makanan padat dan bayi kekurangan gizi Cott, 2000 Moehji 1998 mengatakan bahwa MP-ASI sudah harus bervariasi. Makanan tersebut merupakan makanan campuran makanan pokok, bahan makanan sumber protein hewani dan nabati, dengan tujuan memenuhi kebutuhan bayi dalam pertumbuhan dan perkembangannya, serta mendidik untuk makan makanan yang beragam. Tindakan Ibu dalam Pemberian MP-ASI sangat dipengaruhi oleh pendidikan formal Ibu. Berdasarkan data yang diperoleh mayoritas responden berpendidikan Universitas Sumatera Utara SMASederajat dengan persentase 67,50 . Hal ini sesuai dengan Penelitian Harahap 2006 yang menunjukkan bahwa pendidikan formal ibu mempengaruhi tingkat pengetahuan gizi dimana makin tinggi tingkat pendidikan ibu maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan ibu untuk menyerap informasi pengetahuan praktis dalam lingkungan formal maupun non formal terutama melalui media massa. Selain pengetahuan ibu hal yang mempengaruhi pemberian MP-ASI juga dipengaruhi oleh pendapatan keluarga responden dimana berdasarkan penelitian terdapat 12,50 responden yang pendapatan keluarganya dibawah Rp 822.205 sebagai batas Upah Minimum Regional Kota Medan tahun 2008.

5.3. Kelengkapan Pemberian Imunisasi

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Sei Sikambing Medan Tahun 2012

1 48 56

Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan Tindakan Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Pancurbatu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006

1 33 68

Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

13 77 118

Pola Pemberian Pisang Awak (Musa Paradisiaca Var. Awak), Status Gizi Dan Gangguan Saluran Pencernaan Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Paloh Gadeng Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2011

12 113 94

Faktor – Faktor Kegagalan Pemberian ASI Ekslusif di Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Kisaran Barat Kota Kisaran.

7 48 66

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pola Pemberian Asi, MP-ASI Dan Pola Penyakit Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Dusun III Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007

1 36 58

Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan Tindakan Pemberian Asi Eksklusif Dipuskesmas Pancurbatu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006

0 28 68

Faktor-Faktor Dukungan Suami Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Hamil Trimester III di Rumah Bersalin Vina Kecamatan Medan Baru 2014

0 39 71

Hubungan Motivasi Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Dusun XVI Sidomulyo Desa Klumpang Kebun Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 55 88

STUDI KOMPARASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN PEMBERIAN MP–ASI DINI TERHADAP STATUS GIZI PADA BAYI USIA 6–8 BULAN DI DESA CATURHARJO SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - Studi Komparasi Pemberian Asi Eksklusif dan Pemberian Mp–Asi Dini terhadap Status Gizi pada Bayi U

0 0 14