Strategi Pengentasan Kemiskinan PEMBINAAN DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN ANAK

b. Pembelajaran al-Qur’an Tujuannya agar anak-anak jalanan dapat membaca al-Qur’an secara baik dan benar serta mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. c. Selain kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan, anak-anak jalanan juga dibekali dengan kegiatan-kegiatan sosial. Kegiatan dilakukan secara spontanitas sesuai dengan keadaan. Misalnya saja dalam kegiatan pelayanan kesehatan. Yang mana mereka memiliki sertifikat sehat, mereka sering membantu warga sekitar yang membutuhkan keringanan biaya dalam pengobatan sekaligus mengurusi hal- hal yang berkaitan dengan kebutuhan tersebut. Dari kegiatan-kegiatan yang diberikan dalam lingkungan yayasan sebetulnya memiliki dampak positif terhadap perkembangan mental dan spiritual anak-anak jalanan melalui siraman rohani. Hal ini sesuai dengan pernyataan Zayyadi: “tentu saja dalam kegiatan di dalam yayasan ini ada aturan-aturan yang bertujuan untuk mendidik mereka, tidak semata-mata pemberdayaan ekonominya, tapi juga pemberdayaan mental dan spiritualnya.”70

B. Strategi Pengentasan Kemiskinan

Dalam usahanya untuk mencoba membantu anak-anak jalanan agar bisa mengatasi kemiskinannya, maka Yayasan Bina Anak pertiwi memiliki beberapa program yang bertujuan agar anak jalanan mampu untuk mengembangkan kemampuannya, yaitu: 1. Program kelompok belajar Pendidikan memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dalam menunjang masa depannya, khususnya bagi pembangunan kehidupan intelektual nasional. Amandemen UUD 1945 dengan tegas mengamanatkan pentingnya pendidikan. Pada pasal 31 ayat 70 Wawancara pribadi dengan Zayyadi. 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikannya, sedangkan pada pasal 31 ayat 2 berbunyi bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Amandemen ini hasil dari institusi sosial lainnya termasuk hukum, sosial budaya, ekonomi, dan politik sebagai suatu kesadaran kolektif. Pendidikan sepatutnya juga responsif terhadap ketidakseimbangan struktur populasi penduduk, kesenjangan sosio-ekonomi, kesenjangan teknologi, penyesuaian sendiri terhadap nilai-nilai baru dalam era globalisasi dan ini sepatutnya diarahkan kepada pembangunan nasional.71 Salah satunya berkenaan dengan kemajuan pendidikan anak bangsa. Pentingnya pendidikan tersebut lebih lanjut diuraikan dalam UU pendidikan Nomor 20 Tahun 2003 pasal 5 yang berbunyi: a. Setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. b. Warga Negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. c. Warga Negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh Pendidikan Layanan Khusus PLK. d. Warga Negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. e. Setiap warga Negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.72 Untuk mewujudkan amanah tersebut maka diperlukan sinergi antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Dalam hal ini Yayasan Bina Anak Pertiwi 71 Direktorat Pendidikan Kesetaraan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Depdiknas. Pendidikan Kesetaraan dan Pesan UUD 1945 dalam Pendidikan Kesetaraan Mencerahkan Anak Bangsa Jakarta: Bina Putera Utama, 2006, h. 21. 72 Direktorat Pendidikan Kesetaraan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Depdiknas. Pendidikan Kesetaraan dan Pesan UUD 1945 dalam Pendidikan Kesetaraan Mencerahkan Anak Bangsa. h. 22. memiliki program kelompok belajar dalam bentuk pendidikan kesetaraan yang meliputi program paket A setara dengan SDMI, paket B setara SMPMTS, dan paket C setara SMAMA. Semua itu merupakan pendidikan non formal PNF yang ditujukan bukan hanya untuk anak-anak jalanan, tetapi juga anak-anak dari masyarakat sekitar yang berasal dari masyarakat kurang mampu, anak-anak yang tidak pernah sekolah, anak yang putus sekolah serta anak-anak usia produktif yang belum memiliki pengetahuan dan kecakapan hidup dan warga masyarakat lain yang perlu layanan khusus dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Di bawah ini adalah data anak-anak yang mengikuti program kejar paket. Tabel 7 Anak-anak yang mengikuti kejar paket A + , - + , , + , + - - . , + - - Sumber: data Yayasan BAP Tabel 8 Anak yang mengikuti kejar paket B - 5. - 6. - + - - Sumber: data Yayasan BAP Tabel 9 Anak yang mengikuti kejar paket C Sumber : data Yayasan BAP Para pendidik untuk sekolah paket ini dipegang oleh istri dari beberapa pengurus, seperti pernyataan Ali: “yang menjadi pengajar sekolah paket dari istri-istri pengurus juga, seperti istrinya ka Abdus, kemudian Suliyati, saya sendiri juga. Waktu yang digunakan untuk belajar adalah hari senin, selasa, dan rabu mulai pukul 9 pagi sampai 12 siang.73 2. Pemberian beasiswa Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Dengan pendidikan kita mendapatkan ilmu, dan dengan ilmu itulah kita dapat menyongsong masa depan yang lebih baik. Dengan begitu pendidikan menjadi sangat penting bagi anak-anak jalanan sebagai salah satu upaya untuk mengentaskan kemiskinan mereka. Mereka yang putus sekolah karena kemiskinannya, menjadikan masa depan mereka suram. Seperti pernyataan DS: saya turun di jalan buat Bantu orang tua ka. Adik saya ada dua, sedangkan bapak Cuma penjual tas, ibu ga kerja. Saya dijalan ngamen, karna di ajak teman. Pendidikan saya aja Cuma sampe kelas 4 SD karna orang tua engga mampu.”74 Untuk itulah yang dibutuhkan oleh anak-anak jalanan adalah memberikan bantuan berupa beasiswa agar mereka dapat meneruskan sekolah seperti yang mereka mau. Maka dari itu pemberian beasiswa ini hanya untuk mereka yang benar-benar semangat dalam belajar seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pemberian program beasiswa ini kepada anak-anak jalanan didasari dengan tujuan 73 Wawancara pribadi dengan Ali pengurus, Jakarta 18 Februari 2009. 74 Wawancara pribadi dengan DS, Jakarta 11 Februari 2009. agar anak jalanan tidak kembali berada di jalan. Kemudian juga untuk meringankan biaya sekolah yang harus ditanggung anak jalanan, serta memberikan motivasi belajar kepada anak jalanan. Karena didasari pendidikan sebagai hal penting yang harus dilalui, dan juga dengan ilmu anak jalanan dapat merubah hidupnya dan dapat mengentaskan kemiskinannya menuju kehidupan yang lebih layak, maka program ini diberikan kepada anak-anak yang benar-benar membutuhkan, hal ini dapat dilihat melalui: 1. Motivasi, sejauhmana keinginan anak jalanan untuk meneruskan sekolah. Prestasi, anak-anak yang berprestasi di sekolah akan diberikan beasiswa. Hal ini didukung oleh pernyataan Zayyadi: ”dalam bidang pendidikan, ada yang berhasil sampai dibangku kuliah dari tidak pernah sekolah sama sekali kemudian kita tempatkan untuk belajar di sini dan ketika kita melihat keseriusan pada diri anak tersebut lalu kita tawarkan dia untuk sekolah ke tingkat yang lebih tinggi lagi dan lebih formal.”75 Menurut beberapa sumber saat ini ada beberapa bantuan dari para dermawan yang membantu beasiswa anak-anak, dan rata-rata yang menjadi donatur adalah dari para pembinanya, Diantaranya adalah ibu Isis istri Arifin Panigoro yang menanggung pendidikan anak sebanyak 30 orang, bapak Erwin Husein pengusaha perkapalan menanggung sebanyak 8 orang, jamaah Kajian Islam Raudlah Pondok Indah yang menanggung 10 orang, jamaah ibu-ibu Pengajian Sakinah, Tebet, dan sisanya dari kas yayasan. Di samping itu, anak- anak yang sekolah di lembaga formal tersebut mendapatkan keringanan dari sekolah melalui dana bos, ada juga sekolah yang memberikan keringanan 50 sampai 70 . 75 Wawancara pribadi dengan Zayyadi. Pemberian beasiswa tidak hanya dilakukan untuk anak-anak jalanan saja, tetapi juga diberikan kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu yang tinggal di sekitar yayasan. Sebab sasaran program yayasan BAP tidak hanya untuk anak jalanan semata, tetapi juga untuk anak tidak mampu, di samping untuk menghindari kecemburuan sosial terhadap anak-anak yang tinggal di yayasan ini. Makanya yayasan ini selalu menyuruh anak-anak jalanan yang dibina untuk selalu terjun dalam setiap kegiatan sosial yang ada di masyarakat, oleh karena itu yayasan ini sangat terbuka kepada masyarakat berupa pelayanan-pelayanan seperti misalnya yayasan ini memiliki sertifikat sehat untuk anak-anak jalanan berupa askes khusus dan itu bisa dimanfaatkan oleh banyak orang.76 Hal tersebut dikuatkan oleh pernyataan salah satu warga ketika penulis tanya apa peran yayasan BAP terhadap masyarakat sekitar, maka jawaban ibu tersebut adalah bahwa yayasan BAP ini memiliki jiwa sosial yang tinggi karena bantuan yang diberikan bukan hanya untuk kalangan anak-anak jalanan yang menjadi binaan saja tetapi juga masyarakat sekitar juga bisa menikmati fasilitas yang dimiliki Yayasan BAP ini seperti sekolah paket, karena anak ibu itu termasuk yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah. Saat ini anak- anak yang mengikuti sekolah formal baik yang berada di Pasar Minggu, maupun yang berada di daerah Depok, dan Citayam adalah sebagai berikut: Tabel 10 Anak yang mengikuti sekolah formal 76 Wawancara pribadi dengan Zayyadi. - , + , - , - , - + . - , + - . , , + , - - - - - + - - , . - + , 1 - - , - . 1 + , - - , 1 + + , +- - + - + + + - + + ++ + 1 + - - 1 - - Sumber: data Yayasan BAP 2. Proyek pertanian Salah satu program yayasan dalam hal pertanian adalah usaha budidaya belimbing. Saat ini sedang berjalan. Budidaya belimbing ini menempati areal seluas 4 hektar berada di daerah Jonggol. Selain itu juga ada kerjasama-kerjasama dengan PT lain seperti PT Andromina dalam bidang perkebunan. Pihak yayasan mengutus anak-anak sekitar 17 orang dan ditempatkan di Sukabumi. 3. Program keterampilan Keterampilan sangat penting bagi anak jalanan untuk mendidik mereka agar menjadi orang yang lebih mandiri, dan agar mereka tidak selalu bergantung pada orang lain, agar mereka juga memiliki keahlian tertentu sebagai bekal kehidupannya dimasa depan. Setelah mereka mendapatkan keterampilan, mereka diharapkan dapat meninggalkan pola hidup masa lalu, yaitu berada di jalanan dengan resiko-resiko yang rawan terhadap kehidupan mereka. Beberapa pelatihan yang diberikan oleh yayasan seperti keterampilan membuat sandal dan sepatu hotel, training untuk montir, dan komputer. Dalam pemberian keterampilan ini seperti ucapan dari Zayyadi sebagai ketua: “jiwa yang ditanamkan tidak semata-mata memberikan pelatihan-pelatihan tetapi juga kita memberikan pelatihan jiwa interpreneurship. Dia harus paham betul manfaat untuk dirinya. Seperti juga kita mengajarkan bagaimana membuat rancangan dalam sebuah pekerjaan. Ada dua hal berupa personal skill dan social skill. Misalnya saja montir, dalam hal personal skillnya perangkat apa yang harus disiapkan, bagaimana pola kerja samanya. Sedangkan social skill yang diberikan adalah bagaimana dia memberikan pelayanan yang baik kepada klien. Bagaimana caranya berkomunikasi dengan orang. Namanya jasapelayanan beda dengan produksi. Kalau produksi adalah masalah kualitas produk dan kemasan, sedangkan ini lebih kepada pelayanan yang baik, lebih banyak senyum dan tidak mengecewakan orang.”77 Seperti pernyataan IN ketika penulis tanya tentang manfaat dari pelatihan yang diberikan, dia menjawab:”dapet pengalaman…jadi kalo punya duit bisa tau untuk apa, kaya buka bengkel seperti yang udah diajarin.”78 Dengan pelatihan-pelatihan yang diberikan, maka para Pembina dan pengurus yayasan harus jeli mengamati gerak-gerik anak-anak yang serius dan juga mempelajari kecenderungan minat anak, diantaranya adalah: 1. Mengarahkan anak-anak untuk berusaha secara mandiri untuk belajar. 77 Wawancara pribadi dengan Zayyadi. 78 Wawancara pribadi dengan IN, Jakarta, 11 Februari 2009. Pola pembinaan lebih kepada usaha mandiri yang mengantarkan peserta didik tidak semata-mata hanya dilatih kemudian selesai, tapi juga diadakan pendampingan dari pengelolaan usaha sampai manajemennya. Maka di sini yayasan memberikan keterampilan-keterampilan bukan semata-mata untuk bekerja tapi juga untuk usaha bagaimana anak-anak jalanan ini dapat terampil mengelola usaha serta memenejnya, setelah itu mereka bisa mengembangkan usahanya sendiri. Sebagai contoh seperti yang dikemukakan oleh Zayyadi ketua: “salah satu anak didik kami yang bernama Awi, dia betul-betul berhasil dalam hal perdagangan dan dia juga berhasil dalam hal pekerjaannya sebagai pegawai dan dia dapat dipercaya oleh bosnya. Itukan merupakan suatu keberhasilan juga. Yang dulu dia tidak pernah dianggap keberadaannya tapi justru sekarang dia mendapatkan penghargaan yang lebih dari orang lain. Sekarang ini justru dia sudah menjadi pengusaha asongan di daerah Depok Baru dengan anak buah tidak kurang dari 100 orang, bukan hanya remaja seusianya yang diberi pekerjaan tapi juga orang yang sudah berkelurga bahkan sudak mempunyai anak. Setelah mendapatkan pelatihan dan pengarahan dari para Pembina dan dia bisa memenej usahanya sendiri bermodalkan pengalaman yang didapatnya saat ia mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Yayasan BAP ini.”79 4. Program kesenian Bagi anak-anak yang memiliki kecenderungan ke dunia musik, mereka diarahkan kepada apa yang menjadi minatnya. Musik bagi mereka sudah tertanam sejak awal karena dari kecil mereka sudah menjadi pengamen dan dengan bermusik juga mereka bisa mencari makan dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Dari beberapa informan yang penulis Tanya tentang pelatihan apa lagi yang ingin didapat tidak sedikit yang menjawab ingin pelatihan musik. Seperti penyataan SY: “Menurut saya pelatihan di sini sebenarnya belum cukup…saya masih harus banyak belajar dan mendapat bimbingan dari orang-orang. Tapi kalo ditanya 79 Wawancara pribadi dengan Zayyadi. pelatihan apa yang pengen saya dapat selanjutnya saya pengen musik. Saya seneng ikut pelatihan di sini soalnya kan banyak teman-teman dan pelatihan itu kan buat saya juga nantinya.”80 Untuk itu pihak yayasan selalu berusaha mengikutsertakan mereka dalam setiap festival-festival. Beberapa prestasi yang pernah diraih yaitu pernah menjadi juara III dalam Lomba Vokal Group tingkat Provinsi DKI Jakarta. Dari bermacam-macam program keterampilan yang diterapkan Yayasan Bina Anak Pertiwi, semuanya memang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan mereka, agar mereka mandiri pada masa depan mereka dan mempunyai kemapanan dalam ekonomi Dengan merubah pola berfikir anak, maka pengurus yayasan mengajak anak untuk selalu berfikir optimis ke depan. Karena kehidupan masa depan itu lahir dari bagaimana cara kita dalam menjalani kehidupan sendiri. Oleh karena itu, anak jalanan yang dibina di yayasan BAP ini telah mengerti dengan jelas apa maksud diadakannya program-program tersebut. Dengan mengangkat harga diri mereka, sehingga mereka merasa malu untuk sering berada di jalan dan juga memberikan dorongan kepada mereka agar mereka mengerti dengan benar bahwa dengan kegiatan-kegiatan ini mereka bisa menjadi orang yang lebih baik. Dengan program-program pengembangan diri inilah pihak yayasan mengajarkan kepada mereka bagaimana cara berwirausaha dan menjadi entrepreneur sejati karena sebagai seorang wira usaha sejati adalah: dorongan berprestasi, bekerja keras, memperbaiki kualitas, bertanggung jawab, optimis, berorientasi pada hasil 80 Wawancara pribadi dengan SY, Jakarta 11 Februari 2009. karya yang baik, mampu mengorganisasikannya. Karakteristik tersebut setidaknya dapat membantu anak jalanan yang ikut pelatihan agar mereka lebih semangat lagi untuk menjalankan program-program tersebut.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan Program