Visi, Misi, dan Tujuan Yayasan Bina Anak Pertiwi Profil Anak Jalanan

program dan kesejahteraan anak-anak jalanan dan terlantar tersebut.

B. Visi, Misi, dan Tujuan Yayasan Bina Anak Pertiwi

Dalam sebuah organisasi ataupun yayasan, visi dan misi memiliki peranan yang sangat penting, visi dan misi adalah sebuah acuan tindakan dalam setiap program-program dan strategi-strategi yang dilaksanakan agar pelaksanaannya sesuai dan tidak melenceng. Begitu juga dengan yayasan Bina Anak pertiwi sebagai lembaga yang bergerak dalam permasalahan anak-anak jalanan, tentu memiliki tanggung jawab terhadap mereka. Untuk itu visi dari Yayasan Bina Anak Pertiwi adalah: “meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan sosial masyarakat fakir miskin, terutama anak yatim, anak jalananterlantar serta kurang mampu, agar menjadi anak bangsa yang konstruktif dan bermartabat sejalan dengan potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan masa depan bangsa yang lebih berkualitas.” Adapun misi yang diemban oleh Yayasan Bina Anak pertiwi adalah: 1. Menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi. Menciptakan peluang kerja baru dengan mengembangkan pelatihan kerja. 2. Menggali serta memberdayakan potensi yang dimilikinya agar menjadi manusia yang mandiri dan produktif. Mengembangkan peran serta masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk turut serta mengentaskan dan memberdayakan fakir miskin, terutama anak yaitm, anak jalananterlantar, dan anak kurang mampu. Berdasarkan visi dan misi tersebut, maka tujuan berdirinya Yayasan Bina Anak Pertiwi adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan sikap mental positif. Membangun akhlak al-karimah . Menggali serta memberdayakan potensi yang dimiliki warga belajar, dan 2. Memberikan gambaran akan kepastian masa depan dengan berbekal berbagai keterampilan kerja dan pengembangan usaha mandiri, serta penempatan kerja.

C. Profil Anak Jalanan

Jumlah anak-anak jalanan yang saat ini berada di bawah naungan Yayasan Bina Anak Pertiwi berjumlah sekitar 125-135 anak. Tetapi dari semuanya itu yang tinggal menetap di asrama yayasan hanya sekitar 30-35 orang.66 Jumlah ini bisa meningkat maupun menurun dikarenakan yayasan adalah sebuah rumah singgah, jadi anak-anak jalanan ini bebas keluar masuk yayasan sesuai dengan keinginan mereka, jadi tidak ada perhitungan yang pas mengenai jumlah anak-anak jalanan dengan latar belakang mereka yang berbeda-beda. Untuk memudahkan membedakan anak jalanan yang murni dengan anak jalanan yang semi sesuai dengan latar belakang kehidupan mereka maka penulis mengkategorikan anak-anak jalanan sesuai dengan umur, pekerjaan, asal daerah, tingkat pendidikan, kehidupan keluarga, dan jenis pelayanan yang diikuti. Tabel 1 Jumlah anak jalanan berdasarkan kategori 66 Berdasarkan data statistik anak jalanan binaan Yayasan Bina Anak Pertiwi. NO . Kategori L P Jumlah 1. On The Street 25 18.94 7 5.30 32 24.24 2. Of The Street 85 64.39 - - 85 64.39 3. Vulnerable 15 11.36 - - 15 11.36 Jumlah 125 94.70 - 5.30 132 100.00 Sumber: database anak jalanan binaan Rumah Singgah Dari tabel di atas ternyata tidak hanya anak-anak lelaki saja tetapi juga ada anak jalanan perempuan, meskipun jumlahnya hanya sedikit. Dari tabel di atas juga diketahui bahwasanya anak-anak jalanan yang dibina oleh Yayasan Bina Anak Pertiwi tidak semuanya anak jalanan murni of the street, meskipun memang jumlahnya lebih banyak yaitu 64,39 tetapi juga anak-anak yang hanya sebagian waktunya digunakan di jalan on the street sebanyak 24,24. Selain itu juga anak-anak yang rentan di jalan Vulnerable mempunyai persentase sebanyak 11,36. Tabel berikutnya penulis ingin menggambarkan persentase anak-anak jalanan berdasarkan usia. Tabel 2 no umur Jumlah Persentase . 5-10 30 22,72 2. 11-15 35 26,51 3. 16-20 44 33,4 4. 20-ke atas 9 6,7 5. Tidak diketahui 14 10,6 jumlah 132 100 Sumber: database anak jalanan binaan Rumah Singgah Dari tabel di atas kita lihat bahwasanya persentase tertinggi diperoleh oleh tingkatan usia 16-20 tahun sebanyak 33,4, menyusul pada tingkatan usia 11- 15 dengan persentase 26,51. Hal tersebut menegaskan bahwa anak-anak jalanan kebanyakan berkisar pada usia produktif. Dari data tersebut juga ada umur anak yang tidak diketahui dengan jelas. Kemudian, tabel selanjutnya untuk mengetahui pekerjaan apa yang mereka lakukan di jalan. Tabel 3 No. Bentuk Pekerjaan L P Jumla h 1. Mengamen 27 20,45 7 5.30 34 25,75 2. Pedagang KoranMajalah 3 2,27 - - 3 2,27 3. Pedagang Asongan 5 3,78 - - 5 3,78 4. Bengkel Motor 23 17,42 - - 23 17,42 5. SopirKernet 12 9,09 - - 12 9,09 6. Kuli Angkut Pasar 7 5,30 - - 7 5,30 7. Lainnya 55 41,66 - - 55 41,66 Jumlah 125 23.48 7 5.30 132 100 Sumber: database anak jalanan binaan Rumah Singgah Dari tabel tersebut diketahui bahwasanya pekerjaan anak jalanan cukup beragam, karena selain menjadi pengamen yang menjadi ciri khas, ada juga yang menjadi pedagang asongan, kenek, kuli amgkut dan lainnya. Yang perlu dijelaskan di sini adalah dalam kategori lainnya. Maksudnya adalah pekerjaan selain yang disebutkan di atas, bisa apa saja misalnya penjual lainnya atau tukang parker, dan lain-lain. Data selanjutnya mengenai tingkat pendidikan. Pendidikan disini dianggap penting karena pendidikan menunjukkan status sosial keluarganya, meskipun tidak bisa dijadikan ukur Tabel 4 No. Tingkat pendidikan L P Jumlah 1. DO SD 15 11.36 - 15 11.36 2. Lulus SD 17 12.87 7 5.30 24 18.18 3. DO SLTP 6 4.54 - 6 4.54 4. Lulus SLTP 5 3.79 5 3.79 10 7.58 5. DO SLTA 2 1.52 - 2 1.52 6. Lulus SLTA 3 2.27 3 2.27 6 4.54 7. Kejar Paket A 31 23.48 5 3.79 36 27.27 8. Kejar Paket B 19 14.39 1 0.76 20 15.15 9. Kejar Paket C 10 7.58 - - 10 7.58 10. Lainnya 3 2.27 - - 3 2.27 Jumlah 11 1 84.1 2 1 15.9 132 100 Sumber: database anak jalanan binaan Rumah Singgah Selanjutnya adalah pengkategorian berdasarkan tempat lahir untuk mengetahui apakah mereka pribumi atau masyarakat urban. Tabel 5 No. Tempat lahir L P Jumlah 1 Di Jakarta 5 1 38.64 3 1 23.48 82 62.12 2 Di Luar Jakarta 2 6 19.70 2 4 18.18 50 37.88 Jumlah 7 7 58.33 5 5 41.67 132 100 Sumber: database anak jalanan binaan Rumah Singgah Berdasarkan data tersebut diketahui bahwasanya anak-anak jalanan yang memang pribumi lebih banyak jumlahnya mencapai 62.12. Jika melihat tempat lahir, maka perlu juga adanya kategori mengenai status keluarganya. Tabel 6 No. Status tinggal L P Jumlah 1. Bersama Orang Tua 3 6 27.27 4 5 34.09 81 61.36 2. Di Rumah Singgah 3 5 26.52 - - 35 26.52 3. Di Lembaga Rujukan 5 3.79 - - 5 3.79 4. Nomaden 6 4.55 5 3.79 11 8.33 Jumlah 8 2 62.12 5 37.88 132 100 Sumber: database anak jalanan binaan Rumah Singgah Mengenai tempat tinggal dan dengan siapa dia tinggal, dalam tabel tersebut dapat diketahui bahwasanya sebagian besar dari mereka memang masih memiliki orang tua yang miskin.persentasenya mencapai 61.36. Hal ini melebihi dari setengahnya dari keseluruhan anak jalanan. Dalam latar belakang tersebut juga sebenarnya terbagi lagi dengan latar belakang keluarga, di sini persentase tersebut merupakan akumulasi dari berbagai keadaan, baik orang tuanya lengkap, maupun yatim, akibat perceraian, seperti pernyataan KP: “ dulu orang tua berantem terus, saya engga betah di rumah.”67 67 Wawancara pribadi dengan KP, Jakarta, 11 Februari 2009.

BAB IV PEMBINAAN DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN ANAK