Pandangan Katolik Tentang Kebebasan Beragama
berpartisipasi dan melayani dalam pembangunan nasional secara bersama-sama dengan melihat seluruh Nusantara sabagai satu wilayah bagi kesaksian dan
pelayanan bersama, Gereja-gereja terpanggil untuk membarui, membangun dan mempersatukan Gereja serta mengusahakan kemandirian dibidang teologi, daya,
dan dana. Gereja-gereja di Indonesia dengan berpedoman kepada injil yang memberitakan bahwa Tuhan menghendaki keadilan Kesejahteraan, persaudaraan,
kemanusiaan, kelestariaan, alam bagi dunia dengan kedatangan Kerajaan-Nya, berpartisipasi dan melayani secara positif, Kreatif, kitis, dan realistis.
15
Seluruh manusia diciptakan dengan gambar dan rupa Tuhan yang sama. Tuhan memelihara dan mengasihi seluruh umat manusia di bumi ini. Maka oleh
karena itu seorang Kristen yang baik adalah mengasihi sesama manusia tanpa melihat ras, golongan, agama, budaya, atau apapun bentuk perbedaan yang ada.
Dengan mengasihi sesama, umat Kristani dapat mengasihi Tuhan. Ada sebuah kisah yang sangat menarik untuk disimak tentang perintah yang pertama dalam
Matius. “Pada waktu orang Farisi mendengar bahwa Yesus sudah membuat orang-
orang Saduki tidak bisa berkata-kata lagi, mereka berkumpul. Seorang dari mereka, yaitu seorang guru agama, mencoba menjebak, Yesus dengan
satu pertanyaan, “Bapak Guru” katanya, Perintah manakah yang paling utama di dalam hokum agama?” Yesus menjawab, “cintailah Tuhan
Allahmu dengan sepenuh hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan
15
Weinata Sairin, Visi Gereja Memasuki Milenium Bar: Bunga rampai Pemikiran, cet 1, Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia, 2002, h. 163-164
segenap akalmu. Itulah perintah pertama dan terpenting Perintah kedua yang sama dengan perintah itu: Cintailah sesamamu seperi engkau
mencintai dirimu sendiri”. Matius 22: 34-39 Kasih anak manusia harus berdasarkan kasih kepada Allah:
“Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anaanak Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya 1 Yoh. 5:3.
Surat Yohanes yang pertama, yang berkata kasih kepada Allah adalah tanda bahwa umat Kristian mengasihi saudaranya sesama manusia. Juga berkata
bahwa kekurangan kasih kepada sesama adalah tanda bahwa kita kurang mengasihi Allah.
16
Kerajaan Allah artinya Allah yang meraja. Dan kalau Allah meraja, maka orang-orang kecil dan tertindas mendapat perhatian istimewa, karena Allah
menghendaki persaudaraan semua orang. Persaudaraan dan kekeluargaan tidak ada, kalau di satu pihak ada yang menindas dan di lain pihak ada yang ditindas,
kalau ada yang berkelimpahan dan ada yang kelaparan. Keterlibatan dalam masyarakat berarti pelaksanaan hidup beriman, jadi
bukan hanya tuntutan dari luar, melainkan kebutuhan atau dorongan dari dalam. Dengan demikian orang-orang yang kita layani bukanlah obyek cinta kasih
kristiani, melainkan subjek yang memungkinkan cinta kasih itu terwujud.
17
16
Molcom Mrownlee, Tugas Manusia Dalam Dunia Milik Tuhan: Dasar Teologis bagi Pekerjaan Orang Kristen Dalam Masyarakat, Jakarta BPK Gunung Mulia, 2004, h. 24
17
Banawiratma, Gereja dan Masyarakat, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1985, h. 7.
Dari penjelasan di atas, dalam ajaran Katolik tentang hubungan antar umat beragama, khususnya kebebasan memeluk agama, toleransi, dan sebagainya
terlihat jelas bahwa gereja berpartisipasi dan melayani dalam pembangunan nasional sebagai pengalaman Pancasila dengan menghadirkan tanda-tanda
kerajaan Allah, yait kesejahteraan, keadilan, kebebasan, persaudaran, perdamaian, dan kemanusiaan yang dikehendaki oleh Tuhan.
Penulis berpendapat bahwa ajran Katolik khususnya Gereja sangat mementingkan persaudaraan oleh sesama umat beragama, ajaran Katolik tidak
mengajarkan tentang permusuhan antar sesama umat beragama dan sesama manusia, menurut ajaran Katolik, seluruh manusia diciptakan dengan gambar dan
rupa Tuhan yang sama. Maka oleh karena itu ajaran Katolik mengajarkan setiap manusia untuk mengasihi sesama manusia tanpa melihat ras, golongan, agama,
budaya, ataupuin bentuk perbedaaan yang ada.