Problem Mendirikan Gereja Santa Bernadet

kecil sepertinya sudah tertanam bahwa “kita” Muslim harus jauh dengan orang yang berbeda agama, entah Kristen ataupun Katolik, dalam diri mereka anak kecil muslim terdapat sifat kebencian terhadap umat Kristen maupun Katolik. Selanjutnya Antonius Turmijo juga mengungkapkan dan berpendapat bahwa orang tua merekalah anak kecil muslim yang memberikan doktrin tentang hubungan menjauhi terhadap umat Kristen atau Katolik. Kenapa “yang katanya” secara doktrinial, manusia tidak harus saling membenci sesama manusia maupun agama, tapi malah tertanam terus perasaan saling membenci terhadap manusia atau antarumat beragama? 5 Kemudian selain itu juga, diakui oleh Antonis Turmijo warga Sudimara Pinang mempunyai perasaan curiga yang sudah tertanam tentang persyaratan mendirikan rumah ibadat yang telah terpenuhi semua. Tanda tangan sebagai bukti tidak berkeberatan atau mendukung atas pendirian rumah ibadat Gereja Santa Bernadet, dianggap rekayasa oleh warga yang menolak didirikannya Gereja. Bahkan ada isyu yang berkembang pada masyarakat khususnya warga di Sudimara Pinang banwa setiap orang atau warga yang tanda tangan diberikan uang oleh Panitia Pembangunan Gereja agar warga mendukung pendirian gereja. Jika memang tanda tangan itu dianggap rekayasa, Antonius Turmijo selaku Panitia Pembangunan Gereja siap untuk bertanggung jawab dan membuktikan bahwa tanda tangan itu asli dan bukan rekayasa. Jadi, ada beberapa isyu yang sudah tersebar di Sudimara Pinang , 5 Antonius Tumidjo, Wawancara Pribadi, Sudimara Pinang, 3 November 2010 yang pertama adalah masalah tanda tangan yang sudah dijelaskan , kedua adalah masalah Kristenisasi. Dalam wawancara berikutnya, Antonius Turmijo mengungkapkan, Memang, umat Katolik mempunyai program kemasyarakatan, seperti bakti sosial yaitu pengobatan gratis kepada warga Sudimara Pinang, pendidikan dan lain sebagainya. Dan itu kemudian malah dianggap sebagi usaha Kristenisasi. Ketiga adalah masalah dana. Isyu yang berkembang pada warga Sudimara Pinang, dana untuk pendirian rumah ibadah Gereja Santa Bernadet adalah dari Amerika, itu tidak benar. 6 Menurut Antonius Turmijo, bahwa pada dasarnya dalam hubungan antar agama, bersosialisasi jika tidak ada gangguan sama sekali seratus persen, tidaklah manusia dapat hidup bersama, berdampingan, lalu sesuatu itu bisa mengganggu atau tidak, sangat personal. Pada salah satu masalah, orang merasa terganggu dan tidak terganggu, itu sangat personal. Tetapi secara umum, mugkin ada yang secara sosial ada masalah yang bisa menganggu. Jadi batasannyna memang hak oarang lain. Selama masih hidup di dunia ini, proses sosial itu bukan hanya menyangkut masalah agama saja. Agama menyangkut proses psikolog sosial. Sejauh menyangkut hubungan antara Islam dan Kristen, mengapa hal-hal yang menurut Antonius Turmijo tidak mengganggu malah diangap megganggu. 7 6 Antonius Tumidjo, Wawancara Pribadi, Sudimara Pinang, 3 November 2010 7 Antonius Tumidjo, Wawancara Pribadi, Sudimara Pinang, 3 November 2010 Selanjutnya dalam hasil wawancara penulis dengan Antonius Turmijo mengungkapkan, baru-baru ini beliau sempat kecewa terhadap aparat pemerintah Kelurahan Sudimara Pinang sampai saat ini Pemerintah belum merekomendasi surat permohonan Panitia Pembangunan Gereja Santa Bernadet. Pihak Pemerintah berpendapat, bahwa permasalahannya adalah mayoritas dan minoritas keagamaan di Tangerang, khususnya di Sudimara Pinang. Pihak Pemerintah meengatakan bahwa, warganya banyak yang menganut agama Islam dibandingkan dengan Katolik. Padahal sepengatahuan saya Antonius Turmijo tentang persyaratan mendirikan rumah ibadat, tidak tercantum atau tertulis mengenai mayoritas dan minoritas, itu tidak ada. Sampai sekarang saya masih bingung, tapi saya diajarkan oleh orang terdekat dan juga menurut ajaran kami katolik agar selalu sabar. Ketua RW Sudimara Pinang juga tidak akan menanda tangani rencana persetujuan pembanguan gereja, selain tidak setuju, Ketua RW juga khawatir akan digencet diancam oleh warga jika ia mendukung. Itulah yang menurut Antonius Turmijo, menjadi penghambat kebebasan dalam hal mendirikan rumah ibadat. 8 8 Antonius Tumidjo, Wawancara Pribadi, Sudimara Pinang, 3 November 2010

BAB IV REALITAS PROBLEM KEBEBASAN BERAGAMA

A. Respons Tokoh Islam terhadap Rencana Pendirian Gereja

Dalam pembahasan ini, penulis mendapatkan data-data yang bersumber dari hasil wawncara penulis dengan Ketua FOKUS Forum Komunikasu Umat Isalam Sudimara Pinang, yaitu dengan Bapak H. Sidih. Terbentuknya FOKUS Forum Komunikasi Umat Islam Sudimara Pinang dilatar belakangi oleh keresahan warga Sudimara Pinang dan juga kekhawatiran Tokoh Masyarakat Sudimara Pinang atas tindakan Panitia Pembangunan Gereja Santa Bernadet yang selalu berupaya mendirikan Gereja. Selain itu juga para Tokoh Masyarakat khawatir akan adanya Kristenisasi di Sudimara Pinang, terkait rencana pendirian rumah ibadah. Dalam proses rencana pendirian Gereja Santa Bernadet, dari mulai tahun 2001 sampai dengan saat ini tahun 2010 ada beberapa kejadian yang mengarah ke arah konflik antara umat Islam dan umat Katolik. Salah satu contohnya yaitu, umat Katolik pernah melakukan kebaktian di gedung kecil serbaguna yang berada di kompleks Tarakanita, yaitu kompleks umat Katolik yang berdekatan dengan rumah warga Sudimara Pinang. 1 1 Wawancara Pribadi, Bapak Sidih, Sudimara Pinang, 28 November 2010 Warga merasa terganggu dengan kendaraan yang parkir dekat halaman rumah warga. Selain itu juga, umat Katolik telah melanggar perjanjian antara tokoh warga Sudimara Pinang dan Panitia Pembangunan Gereja, 40 bahwa umat Katolik tidak akan melakukan peribadatan di lokasi tersebut. Tapi pada akhirnya segera dilakukan sosialisasi dan musyawarah antar tokoh agama Sudimara Pinang dengan umat Katolik. Dan emosi warga dapat direda oleh para tokoh Sudimara Pinang. Oleh karena itulah, pada awal tahun 2010 dengan pertimbangan di atas, Tokoh Islam, Tokoh Masyarakat dan Warga Sudimara Pinang membentuk FOKUS Forum Komunikasi Umat Islam Sudimara Pianang. FOKUS Forum Komunikasi Umat Islam Sudimara Pinang bertujuan untuk melindungi warga dari aksi Kristenisasi, menghalangi warga jika terjadi konflik, menggalang aksi penolakan atas rencana pendirian Gereja Santa Bernadet, dan sebagainya. Sebagai ketua FOKUS Forum Komunikasi Umat Islam Sudimara Pinang yang ditunjuk oleh warga dan tokoh Sudimara Pinang, H. Sidih mengungkapkan bahwa ia menolak rencana didiriknnya Gereja Santa Bernadet. Ada beberapa alasan yang menyebabkan warga dan pengurus FOKUS Forum Komunikasi Umat Islam Sudimara Pinang menolak, 2 1. Sebagian besar warga Kelurahan Sudimara Pinang, memeluk agama Islam. Sangat tidak wajar ada pembangunan Gereja Katolik di tengah-tengah pemukiman umat Islam. diantaranya: 2. Rencana pembangunan Gereja Katolik, jaraknya kurang lebih 100 m - 150 m, dari Masjid As-Shabirin, Mushalah Al-Azhar, dan Mushalah Al-Muhajirin. 2 Wawancara Pribadi, Bapak Sidih, Sudimara Pinang, 28 November 2010