Tujuan Penelitian Pembatasan dan Perumusan Masalah
Kiyai Haji Ajengan Ahmad Sanusi yang diterbitkan oleh Pengurus Besar Persatuan Umat
Islam PUI pada tahun 1993. Tiga hasil penelitian tentang Ahmad Sanusi dalam bentuk skripsi dan satu berupa
tesis telah dihasilkan pula. Pertama, skripsi yang ditulis A. Mukhtar Mawardi, Haji Ahmad Sanusi: Riwayat Hidup dan Perjuangannya
1985. Kedua, skripsi berjudul KH. Ahmad Sanusi dan Perjuangannya dalam Pengembangan Agama Islam di Sukabumi
Jawa Barat Tahun 1915-1950 M 2001 ditulis oleh Iwan Pratama, dan kedua skripsi ini
berasal dari Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Karenanya, semuanya menekankan pembahasannya pada aspek kesejarahan pribadi Ahmad Sanusi
deskripsi biografis. Satu lagi, sebuah tesis ditulis oleh A. Saifuddin dengan judul Perbuatan Manusia dalam Teologi Haji Ahmad Sanusi: Studi mengenai Pemikiran
Teologi Islam Salah Seorang Ulama Indonesia 1993. Sebagaimana tersurat dari
judulnya, tesis tersebut menekankan pembahasannya pada aspek teologis pemikiran Ahmad Sanusi.
Dari beberapa tebaran pustaka disebut di muka, tampak bahwa upaya-upaya untuk memperkenalkan sosok Ahmad Sanusi sebagai seorang tokoh intelektual penting
Indonesia awal abad ke-20 ke permukaan publik akademis telah banyak dilakukan. Tetapi, hampir semua usaha tersebut baru sebatas ulasan historis kehidupan pribadi
Ahmad Sanusi baik sebagai seorang tokoh agama, pendidik, pemikir dan pemikiran teologisnya. Penelitian-penelitian tersebut belum menukik pada pembahasan tentang
perannya sebagai seorang tokoh tafsir penting di Indonesia, kecuali karya Hasan Husein Basri. Skripsi ini telah cukup memfokuskan pembahasan pada sosok Ahmad Sanusi
sebagai seorang mufassir dan dua tafsirnya, Tamsyiyyat al-Muslimîn – tafsir yang
menjadi objek penelitian penulis – dan Malja’. Kendati demikian, penelitian ini belum
menyentuh semua sisi KH. Ahmad Sanusi sebagai seorang mufassir dan pembahasannnya tentang Tamsyiyyat al-Muslimîn terbatas pada sejarah gambaran umum tentang tafsirnya
– itu pun dilakukannya dengan sangat singkat – tidak mengungkap aspek teknis dan metodologis pemafsirannya.