elektronik dalam mencari informasi yang berkaitan dengan tugas yang akan mereka kerjakan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai “Pemanfaatan database PubMed dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi
oleh Mahasiswa Kedokteran Universitas Sumatera Utara”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian adalah, Bagaimanakah pemanfaatan database PubMed dalam memenuhi kebutuhan
informasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan database PubMed dalam memenuhi kebutuhan informasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran
USU.
1.4 Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat :
1. Bagi
2. Perpustakaan Cabang Kedokteran USU, dapat dijadikan sebagai
masukan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan database PubMed dalam memenuhi kebutuhan informasi oleh mahasiswa kedokteran USU.
Bagi mahasiswa
3. Mahasiswa dapat memenuhi kebutuhan informasi mereka dengan
memanfaatkan sumber daya informasi elektronik yang ada di Fakultas Kedokteran USU.
Bagi peneliti lain
4. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam
melakukan penelitian pada topik yang sama. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
serta pemahaman peneliti tentang pemanfaatan database PubMed dalam menelusur informasi bidang kedokteran dengan menggunakan database
PubMed.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini berfokus pada pemanfaatan database Pubmed oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU dalam upaya memenuhi kebutuhan
informasi mereka dalam kegiatan belajar mengajar.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1 Evaluasi 2.1.1 Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah proses penilaian. Penilaian ini bisa menjadi netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya
orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam
rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari bahasa Inggris
yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran Echols dan Shadily, 2000: 220.
Pemahaman mengenai pengertian evaluasi dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Menurut Arikunto
2004: 1; “Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan
alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.” Worthen dan Sanders 1979: 1; “Evaluasi adalah mencari sesuatu yang
berharga worth. Sesuatu yang berharga tersebut dapat berupa informasi tentang suatu program, produksi serta alternatif prosedur tertentu.” Karenanya evaluasi bukan
merupakan hal baru dalam kehidupan manusia sebab hal tersebut senantiasa mengiringi kehidupan seseorang. Seorang manusia yang telah mengerjakan suatu hal,
pasti akan menilai apakah yang dilakukannya tersebut telah sesuai dengan keinginannya semula.
Uzer 2003: 120, menyatakan bahwa: Evaluasi adalah suatu proses yang ditempuh seseorang untuk memperoleh
informasi yang berguna untuk menentukan mana dari dua hal atau lebih yang merupakan alternatif yang diinginkan, karena penentuan atau keputusan
semacam ini tidak diambil secara acak, maka alternatif-alternatif itu harus diberi nilai relatif, karenanya pemberian nilai itu harus memerlukan
pertimbangan yang rasional berdasarkan informasi untuk proses pengambilan keputusan.
Anastasi 1978 mengartikan evaluasi sebagai : “a systematic process of determining the extent to which instructional objective are achieved by pupils.”
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Evaluasi bukan sekadar menilai suatu aktivitas secara spontan dan insidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik,
dan terarah berdasarkan tujuan yang jelas. Dari beberapa definisi evaluasi di atas dapat diketahui bahwa evaluasi adalah
penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, selanjutnya menyajikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan terhadap implementasi
dan efektifitas suatu program.
2.1.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Segala sesuatu yang di lakukan pasti mempunyai tujuan dan fungsi yang akan dicapai, pastinya semua aktifitas tidak ingin hasilnya sia-sia, begitupun dengan
evaluasi, ada tujuan dan fungsi yang ingin di capai. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker
untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
Menurut Crawford 2000: 30 tujuan dan fungsi evaluasi adalah: 1. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai
dalam kegiatan. 2. Untuk memberikan objektivitas pengamatan terhadap prilaku hasil.
3. Untuk mengetahui kemampuan dan menentukan kelayakan. 4. untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan yang dilakukan.
Menurut Arikunto 2002: 13; “Ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan,
sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing komponen.” Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa tujuan dan fungsi evaluasi adalah
untuk mengetahui program secara keseluruhan apakah tujuan-tujuan telah tercapai dan memberikan umpan balik pada kegiatan yang dilakukan.
2.1.3 Teknik Evaluasi
Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. Jadi teknik evaluasi berarti alat yang digunakan dalam rangka melakukan kegiatan evaluasi. Berbagai macam teknik
penilaian dapat dilakukan secara komplementer saling melengkapi sesuai dengan kompetensi yang dinilai, teknik penilaian yang dimaksud antara lain melaui tes,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
observasi, penugasan, inventori jurnal, penilaian diri dan penilaian antar teman yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan. Dalam konteks
evaluasi hasil proses pembelajaran dikenal adanya 2 macam teknik, yaitu teknik tes, dan teknik non test.
Menurut Sudijono 2006: 67 a. Teknik tes
ada dua macam teknik evaluasi: Teknik tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka
pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan atau perintah-
perintah oleh tes sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku dengan nilai-nilai yang dicapai oleh tes lainnya atau dibandingkan dengan
nilai standar tertentu.
b. Teknik non tes Dengan teknik non tes, maka penilaian atau evaluasi dilakukan dengan tanpa
menguji peserta. Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa teknik tes adalah alat atau
prosedur yang digunakan dalam pengukuran dan penilaian yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sehingga menghasilkan nilai dan dibandingkan dengan nilai
standar tertentu. Sedangkan teknik non tes adalah evaluasi yang dilakukan tanpa pengujian.
Dalam memanfaatkan Database PubMed evaluasi dilakukan dengan teknik tes. Karena terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan untuk pengujian dan
menghasilkan nilai sehingga nilai tersebut dapat dibandingkan dengan standar nilai tertentu.
a. Sedangkan menurut Zaini, dkk. Dalam Qomari 2008: 8 mengelompokkan tes
sebagai berikut:
b. Menurut bentuknya: secara umum terdapat dua bentuk tes objektif dan tes
subjektif. Tes objektif adalah bentuk tes yang diskor secara objektif. Disebut objektif karena kebenaran jawaban tes tidak berdasarkan pada penilaian dari
korektor tes. Tes bentuk ini menyediakan beberapa option untuk dipilih peserta tes, yang setiap butir hanya memiliki satu jawaban yang benar. Tes
subjektif adalah tes yang diskor dengan memasukkan penilaian dari korektor tes jenis ini antara lain: tes esai, lisan.
Menurut ragamnya: tes esai dapat diklasifikasi menjadi tes esai terbatas restricted essay, dan tes esai bebas extended essay. Butir tes objektif
menurut ragamnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: tes benar-slah true-false, tes menjodohkan matchingm dan tes pilihan ganda multiple choice.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa teknik evaluasi memerlukan alat atau teknik instrument yang valid dan realibel yaitu dengan menggunakan teknik tes
dan teknik non tes.
2.1.4 Model evaluasi
Dalam melakukan evaluasi, perlu dipertimbangkan model evaluasi yang akan dibuat. Model evaluasi merupakan suatu desain yang dibuat oleh para ahli atau pakar
evaluasi. Biasanya model evaluasi ini dibuat berdasarkan kepentingan seseorang, lembaga atau instansi yang ingin mengetahui apakah program yang telah dilaksanakan
dapat mencapai hasil yang diharapkan. Menurut Umar 2002: 41-42 Ada beberapa model yang dapat dicapai dalam
melakukan evaluasi yaitu : 1. Sistem assessment
Yaitu evaluasi yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi suatu sistem. Evaluasi dengan menggunakan model ini dapat menghasilkan
informasi mengenai posisi terakhir dari sauatu elemen program yang tengah diselesaikan.
2. Program planning Yaitu evalusi yang membantu pemilihan aktivitas-aktivitas dalam program
tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhannya. 3. Program implementation
Yaitu evaluasi yang menyiapkan informasi apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti yang telah
direncanakan.
4. Program Improvement Yaitu evaluasi orang memberikan informasi tentang bagaimana program
berfungsi, bagaimana program bekerja, bagaimana mengantisispasi masalah-masalah yang mungkin dapat mengganggu pelaksanaan kegiatan.
5. Program Certification Yaitu evaluasi yang memberikan informasi mengenai nilai atau manfaat
program.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa meskipun terdapat beberapa perbedaan antara model-model evaluasi, tetapi secara umum model-model tersebut
memiliki persamaan yaitu mengumpulkan data atau informasi dalam pengambilan kebijakan untuk memutuskan sesuatu.
2.1.5 Pendekatan Evaluasi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Evaluasi memiliki tujuan-tujuan alternatif dan tujuan-tujuan tersebut mempengaruhi evaluasi suatu program atau kegiatan. Mengenal pandangan-
pandangan yang beraneka ragam dan mengetahui bahwa tidak semua evaluator setuju pada pendekatan tersebut dalam melakukan evaluasi suatu programkegiatan adalah
penting. Menurut Salehudin 2009: 5-7, ada beberapa pendekatan umum dalam
melakukan evaluasi, yaitu : 1.
Pendekatan pertama adalah objective-oriented approach. Fokus pada pendekatan ini hanya tertuju kepada tujuan programproyek dan seberapa jauh
tujuan itu tercapai. Pendekatan ini membutuhkan kontak intensif dengan pelaksana programproyek yang bersangkutan.
2. Pendekatan kedua adalah pendekatan three-dimensional cube atau Hammond’s
evaluation approach. Pendekatan Hammond melihat dari tiga dimensi yaitu instruction karateristik pelaksanaan, isi, topik, metode, fasilitas, dan
organisasi programproyek, institution karakteristik individual peserta, instruktur, administrasi sekolahkampusorganisasi, dan behavioral objective
tujuan program itu sendiri, sesuai dengan taksonomi Bloom, meliputi tujuan kognitif, afektif dan psikomotor.
3. Pendekatan ketiga adalah management-oriented approach. Fokus dari
pendekatan ini adalah sistem dengan model CIPP: context-input-proses- product. Karena pendekatan ini melihat programproyek sebagai suatu sistem
sehingga jika tujuan program tidak tercapai, bisa dilihat di proses bagian mana yang perlu ditingkatkan.
4. Pendekatan keempat adalah goal-free evaluation. Berbeda dengan tiga
pendekatan di atas, pendekatan ini tidak berfokus kepada tujuan atau pelaksanaan programproyek, melainkan berfokus pada efek sampingnya,
bukan kepada apakah tujuan yang diinginkan dari pelaksana programproyek terlaksana atau tidak. Evaluasi ini biasanya dilaksanakan oleh evaluator
eksternal.
5. Pendekatan kelima adalah consumer-oriented approach. Dalam pendekatan ini
yang dinilai adalah kegunaan materi seperti software, buku, silabus. Mirip dengan pendekatan kepuasan konsumen di ilmu Pemasaran, pendekatan ini
menilai apakah materi yang digunakan sesuai dengan penggunanya, atau apakah diperlukan dan penting untuk programproyek yang dituju. Selain itu,
juga dievaluasi apakah materi yang dievaluasi di-follow-up dan cost effective.
6. Pendekatan keenam adalah expertise-oriented approach. Dalam pendekatan
ini, evaluasi dilaksanakan secara formal atau informal, dalam artian jadwal dispesifikasikan atau tidak dispesifikasikan, standar penilaian dipublikasikan
atau tidak dipublikasikan. Proses evaluasi bisa dilakukan oleh individu atau kelompok. Pendekatan ini merupakan pendekatan tertua di mana evaluator
secara subyektif menilai kegunaan suatu programproyek, karena itu disebut subjective professional judgement.
7. Pendekatan ketujuh adalah adversary-oriented approach. Dalam pendekatan
ini, ada dua pihak evaluator yang masing-masing menunjukkan sisi baik dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
buruk, disamping ada juri yang menentukan argumen evaluator mana yang diterima. Untuk melakukan pendekatan ini, evaluator harus tidak memihak,
meminimalkan bias individu dan mempertahankan pandangan yang seimbang.
8. Pendekatan terakhir adalah naturalistic participatory approach. Pelaksana
evaluasi dengan pendekatan ini bisa para stakeholder. Hasil dari evaluasi ini beragam, sangat deskriptif dan induktif. Evaluasi ini menggunakan data
beragam dari berbagai sumber dan tidak ada standar rencana evaluasi. Kekurangan dari pendekatan evaluasi ini adalah hasilnya tergantung siapa
yang menilai.
Dari uraian diatas diketahui bahwa berbagai pendekatan untuk mengevaluasi suatu program atau proyek diterapkan untuk mendapatkan keefektifan dan keefisienan
program atau proyek tersebut baik secara internal yaitu pihak pengembang atau pengelola, maupun secara eksternal yaitu pengguna. Bentuk-bentuk pendekatan
evaluasi yang telah ada harus terus dikembangkan untuk meningkatkan kepuasan pengguna sebagai tujuan utama suatu program dijalankan.
2.2 Sumber Daya Informasi Elektronik
Informasi merupakan hasil proses data yang beragam dan telah dibentuk sedemikian rupa sehingga sesuai dengan permintaan pengguna, tentunya telah
mengalami proses yang tersusun dengan baik dan benar dengan kriteria yang diinginkan. Informasi sangat penting bagi manajemen didalam megambil keputusan.
Informasi adalah data yang telah diolah dan bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Menurut
2.2.1 Jurnal elektronik e-Journal
Yusuf 2009: 1 menyatakan bahwa, “Informasi itu ada di mana- mana, di pasar, sekolah, rumah, lembaga-lembaga suatu organisasi komersial, buku-
buku, majalah, surat kabar, perpustakaan dan tempat-tempat lainnya”. Pendapat di atas menunjukkan bahwa Perpustakaan merupakan salah satu
pusat sumber informasi, karena di dalam perpustakaanlah banyak ditemukan benda- benda yang menyimpan informasi, baik tercetak maupun dalam bentuk elektronik.
Ada banyak sumber-sumber yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, salah satunya adalah sumber informasi elektronik yang
bersumber dari internetonline database. Dari sumber informasi ini dapat diperoleh informasi berupa karya-karya digital, yaitu :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jurnal elektronik merupakan sekumpulan artikel dari berbagai sumber, biasanya jurnal Ilmiah, majalah, surat kabar yang dikumpulkan dalam satu database
dan dapat diakses secara online, dan umumnya harus dilanggan. Isinya ada yang berbentuk abstrak dan teks penuh
1. Paradigma Baru perpustakaan fulltext.
Alasan perpustakaan berlangganan E-journal adalah:
2. Tuntutan Pengguna 3. Keterbatasan Ruangan perpustakaan
4. Keuntungan File Elektronik Menurut Surjono 2009: 1; “E-journal adalah publikasi dalam format
elektronik dan mempunyai ISSN International Standard Serial Number.” Menurut Tresnawan 2010: 2; “E-journal adalah terbitan serial seperti bentuk
tercetak tetapi bentuk elektronik, biasanya terdiri dari tiga format, yaitu teks, teks dan grafik, serta full image dalam bentuk pdf.”
Dari kedua pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa jurnal elektronik adalah sekumpulan artikel atau jurnal ilmiah dalam format elektronik,
mempunyai ISSN International Standard Serial Number sehingga informasi yang terkandung di dalam nya dapat dipercaya. Jurnal elektronik biasanya terdiri dari tiga
format yaitu teks, teks dan grafik, serta full image. Format e-journal kini mulai banyak diminati pengguna perpustakaan karena
perubahan paradigma dan kebiasaan membaca dokumen elektronik yang lebih efisien dalam hal tenaga, ruang, waktu dan biaya. Ada banyak keuntungan dan kemudahan
dalam memanfaatkan file elektronik dibandingkan dengan file tercetak.
2.2.2 Buku Elektronik e-Book
Buku elektronik e-book adalah versi elektronik dari buku. Jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan teks atau gambar, maka
buku elektronik berisikan informasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar. Dewasa ini buku elektronik diminati karena ukurannya yang kecil bila
dibandingkan dengan buku, dan juga umumnya memiliki fitur pencarian, sehingga kata-kata dalam buku elektronik dapat dengan cepat dicari dan ditemukan. Terdapat
berbagai format buku elektronik yang populer, antara lain adalah teks polos, pdf, jpeg,
lit dan html.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menurut Ahmad 2009: 1 menyatakan bahwa: “E-book adalah singkatan dari Elektronic Book atau buku elektronik. E-book tidak
lain adalah sebuah bentuk buku yang dapat dibuka secara elektronis melalui komputer. E-book ini berupa file dengan format bermacam-macam, ada yang berupa pdf
portable document format yang dapat dibuka dengan program Acrobat Rader atau sejenisnya. Ada juga yang dengan bentuk format html, yang dapat dibuka dengan
browsing atau internet eksplorer secara offline. Ada juga yang berbentuk format exe.”
Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa e-book buku elektronik adalah buku yang dikemas dalam format elektronik yang dapat kita peroleh dan kita buka
dengan memanfaatkan komputer. Kita dapat menyimpan berapa banyak buku elektronik dalam sebuah flashdisc dan dapat kita bawa kemana-mana, sedangkan buku
dalam format tercetak kita akan mengalami kesulitan untuk membawanya kemana- mana dalam jumlah yang banyak. Pembuatan buku dalam format elektronik juga
merupakan satu usaha untuk melestarikan informasi-informasi yang terdapat dalam buku tercetak. Buku dalam format tercetak lebih mudah mengalami kerusakan dan
biaya perawatannya pun lebih mahal, maka dari itu akan lebih baik jika dilakukan transfer datainformasi dari buku ke buku elektronik e-book untuk menjaga
kelestarian informasi yang ada.
2.2.3 Artikel Elektronik e-article
Artikel elektronik e-article adalah artikel yang dikemas dalam format elektronik. Artikel elektronik dapat kita temukan dalam jurnal elektronik atau dalam
bentuk artikel lepas.
Dalam Wikipedia 2010: 1 dinyatakan bahwa: “Electronic articles are articles in scholarly journals or magazines that can be
accessed via electronic transmission. The are a specialized form of electronic document, with a specialized content, purpose, format, metadata, and availability–
they consist of individual articles from scholarly journals or magazines and now sometimes popular magazines, they have the purpose of providing material for
academic research and study…”
Dengan kata lain pendapat di atas menunjukkan bahwa artikel elektronik adalah artikel yang terdapat dalam jurnal atau majalah ilmiah yang dapat diakses
melalui transmisi elektronik. Artikel elektronik merupakan bentuk khusus dari dokumen elektronik, dengan konten khusus, tujuan, format dan metadata. Artikel
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
elektronik ini ditujukan untuk penyediaan informasi, baik untuk kegiatan pendidikan maupun sebagai bahan rujukan untuk penelitian akademik. Artikel elektronik dapat
ditemukan dalam jurnal online elektronik, sebagai versi online dari artikel yang terbit dalam jurnal tercetak.
2.3 Database
2.3.1 Pengertian Database
Database atau basis data merupakan bagian sangat penting dalam sebuah proses pengolahan data. Secara definisi, basis data adalah koleksi data yang saling
berhubungan dan memiliki arti dan terorganisasi secara rapi. Data tersebut harus dapat diakses dengan urutan yang berbeda-beda secara logis dengan cara yang relative
mudah.
Menurut Hartono 1999: 711; “Database adalah Kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.” Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi bagi para pemakainya. Sistem
Istilah basis data berawal dari ilmu komputer. Kemudian artinya semakin meluas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika. Catatan yang mirip dengan
basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kwintasi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Menurut Martin yang dikutip Sutanta 1975: 17 database adalah sebagai berikut:
“A database may be defined as a collection of interrelated data stored together without harmful or unnecessary redundancy to serve one or more application
in an optimal fashion; the data are stored so that they are independent of programs with use the data; a common and controlled approach its used in
adding new data and in modifying and retrieving existing data within the database.”
Dengan memahami pengertian di atas, maka istilah database dapat dipahami sebagai suatu kumpulan data terhubung interrelated data yang disimpan secara
bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data kalaupun ada kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin
dan terkontrol controlled redundancy, data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakanditampilkan kembali.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
basis data Database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Menurut Aurino 2007 menyatakan bahwa: “Database adalah Kumpulan data yang saling berhubungan. Hubungan antar data
dapat ditunjukkan dengan adanya fieldkolom kunci dari tiap filetabel yang ada. Dalam satu file atau tabel terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama
bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record umumnya digambarkan sebagai baris data terdiri dari file yang saling berhubungan
menunjukkan bahwa file tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record”.
Prinsip database menurut Aurino adalah pengaturan data dengan tujuan utama fleksibilitas dan kecepatan pada saat pengambilan data kembali.
Menurut Fathansyah 2004: 2 database adalah: a. Himpunan kelompok data arsip yang saling berhubungan yang diorganiasi
sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan redundansasi yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan. c. Kumpulan filetablearsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpanan elektronis. Database sendiri dapat diartikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:
1. Himpunan kelompok data arsip yang saling berhubungan dan diorganisir sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan mudah dan
cepat. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan rendundancy yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan filetabelarsip yang saling berhubungan yang disimpan pada media penyimpanan elektronik.
4. Meliputi spesifikasi tipe data struktur dan pembatasan constraints dari data yang disimpan.
Menurut Subekti 2004: 13; “Database merupakan Kumpulan terintegrasi dari occurrences filetabel yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise.”
Dari definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli, maka disimpulkan Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan
oleh para pengguna.
2.3.2 Tujuan Pemanfaatan Database
Pemanfaatan database adalah suatu proses dan perbuatan pengguna dalam hal memanfaatkan informasi pada database untuk memenuhi kebutuhan. Informasi ilmiah
yang terdapat dalam database cukup berperan dalam berbagai bidang kajian ilmu, yang selalu memerlukan data mutakhir dan akurat.
Database banyak dimanfaatkan dalam hal penelitian, studi kasus, pembuatan bahan ajar, penyusunan tugas akhir, karya ilmiah, tesis, serta disertasi yang menuntut
suatu data akurat mengenai temuan-temuan baru. Oleh sebab itu, para mahasiswa Fakultas Kedokteran USU yang sedang dalam
proses perkuliahan dan penelitian sangat dianjurkan untuk memanfaatkan Database PubMed pada perpustakaan dan memberikan alternatif baru yang lebih memudahkan
dan mengefisiensikan waktu bagi pengguna atau perpustakaan itu sendiri karena dapat diakses secara online.
2.3.3 Keuntungan Database
Penyusunan suatu database digunakan untuk mengatasi permasalahan- permasalahan pada saat pengolahan data.
Menurut Sutanta 2004: 37 Basis data yang dikembangkan dengan benar, sesuai dengan batasankaidah basis data akan memberikan beberapa keuntungan,
yaitu: 1. Kerangkapan data dapat diminimalkan
Jika file-file database dalam program aplikasi diciptakan oleh perancangan yang berbeda pada waktu yang berselang cukup lama, maka beberapa bagian
data akan mengalami kerangkapan. 2. Inkonsistensi data dapat dihindari, database yang terbebas dari kerangkapan
data akan terhindar dari munculnya data-data yang tidak konsisten.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Data dalam database dapat digunakan secara bersama-sama. 4. Standarisasi dapat dilakukan.
5. Pembatasan untuk keamanan data dapat diterapkan. 6. Integritas data dapat terpelihara.
7. Perbedaan kebutuhan data dapat diseimbangkan. Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa keuntungan dari sebuah database
untuk meminimalkan kerangkapan data yang dapat mengakibatkan penggunaan media penyimpanan storage secara sia-sia, waktu akses yang lebih lama dan akan
menimbulkan masalah dalam integritas data.
2.3.4 Komponen Sistem Database
Sistem database dewasa ini sudah bisa dikembangkan, baik pada mesin mesin komputer mikro sampai dengan komputer main-frame yang tujuan dari sistem tersebut
secara keseluruhan adalah untuk melakukan perawatan informasi dan menyajikannya kapan saja dibutuhkan oleh pengguna.
Menurut Subekti 2004: 1 Sistem database terdiri dari atas 4 komponen penting, yaitu:
1. Data Data dalam database dapat merupakan single-user hanya satu pengguna yang
beroprasi terhadap database atau multi-user, dimana satu atau lebih user beroprasi secara bersama kedalam database. Sehingga data dalam database
terutama untuk sistem yang besar, harus terintegrasi dan dapat dipakai bersama. Pengertian terintegrasi bahwasanya database dapat dipandang
sebagai kumpulan berbagai file yang saling terhubung dan dengan sebagian atau seluruh redundansi yang ada diantaranya dihilangkan. Sedangkan
pengertian penggunaan bersama adalah bahwasanya setiap potong data yang ada didalam database dapat dipakai oleh lebih dari satu pengguna untuk
penggunaan yang mungkin berbeda.
2. Perangkat keras Piranti keras yang dibutuhkan untuk manejemen database biasanya berupa
mesin standar yang ada, dalam arti tidak ada kekhususan tertentu. Akan tetapi karena sifatnya dalam akses yang lebih sangat bervariasi yang tentunya
cenderung lebih banyak direct-access maka suatu manajemen database akan lebih banyak membutuhkan media penyimpanan.
3. Perangkat lunak Antara fisik database dengan pengguna terdapat suatu piranti lunak yang
disebut sistem manajemen basis data DBMS. Semua kebutuhan access oleh
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pengguna, seperti pembentukan file create, penambahan data insert, penghapusan deletedrop, dan lain-lain, semua dilaksanakan oleh DBMS.
4. Pengguna user Ada tiga pengguna database, termasuk diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pengguna akhir end-user, yaitu orang yang menggunakan data di dalam database untuk kebutuhan tugas dan fungsinya. Pengguna ini dapat meng-
access database secara online dengan memanfaatkan bahasa query seperti SQL atau secara online maupun proses batch menggunakan proses
aplikasi yang sudah disiapkan oleh programmer, atau pula menggunakan program utility yang telah tersedia di dalam DBMS.
b. Programmer aplikasi, yaitu orang yang bertanggung jawab untuk menulis program aplikasi, biasanya menggunakan berbagai bahasa pemograman.
c. Administrator basis data DBA, yaitu orang yang bertanggung jawab pada keseluruhan sistem basis data.
2.3.5 Terminologi dalam database
a. Database adalah Sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
b. Data adalah fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu. c.
Tabel adalah Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record d. Field adalah disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan
sebuah item data. e. Record adalah disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang
disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolomfield.
2.4 Database PubMed
PubMed adalah sebuah layanan dari National Library of Medicine, yang menyertakan lebih dari 21 juta kutipan untuk artikel-artikel biomedis sejak tahun
1950-an hingga kini. Kutipan-kutipan itu dari MEDLINE dan tambahan dari jurnal- jurnal sains kehidupan. PubMed menyertakan link ke banyak situs yang menyediakan
teks lengkap dari artikel tersebut dan sumber-sumber yang berhubungan. PubMed Central PMC adalah tempat arsip digital jurnal bebasgratis yang disediakan oleh
Institut Kesehatan Nasional AS National Institutes of Health-NIH yang menyediakan literatur ilmiah di bidang biomedik dan ilmu hayat. Misal : Beberapa
jurnal yang digunakan untuk referensi dalam penulisan tesis yang ditelusuri melalui data base pubmed.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Database PubMed menyediakan banyak menu-menu pilihan yang memungkinkan pengguna memperoleh informasi yang tepat, efektif dan efisien.
Menu-menu tersebut antara lain: • Menu Overview, berisi tentang penjelasan segala fasilitas yang ada pada
database PubMed. • Menu Help untuk menelusur jutaan bibliografi dan abstrak di bidang
kedokteran, ilmu perawatan, dokter gigi, dokter hewan, sistem layanan kesehatan , dan ilmu preclinical. PubMed help juga menyediakan akses ke
MEDLINE dan artikel sains jurnal terpilih di luar MEDLINE. • Menu Tutorials merupakan penjelasan segala fasilitas database PubMed
dengan audio dan animated tutorials yang dinamakan Quick Tours. Disajikan secara online menggunakan Macromedia Flash Player. Menu ini akan sangat
memudahkan pengguna bagaimana cara memanfaatkan semua fasilitas database PubMed.
• Menu PubMed Service, database PubMed juga menyediakan beberapa menu layanan pilihan seperti: Jurnal Database yaitu layanan yang memungkinkan
pengguna menelusur artikel dengan hanya mengetahui subjek, judul, pengarang, ISO, ISSN atau berada di database mana.
• Menu Single Citation Matcher yaitu menu yang memungkinkan pengguna memperoleh kutipan dari suatu artikel seperti judul, volume jurnal yang
memuatnya, atau isu dari isi artikel tersebut. • Menu Batch Citation Matcher yaitu layanan untuk pengguna yang ingin
mengakses informasi dari link atau website lain diluar database PubMed. Dan banyak lagi seperti Clinical Queries, Link Out dan My NCBI.
• Menu Related Resources yang menyediakan menu pilihan seperti National Library of Medicine NLM Catalog dan TOXNET.
• Menu NLM Catalog menyediakan akses ke NLM data bibliografi untuk jurnal, buku, audiovisual, perangkat lunak komputer, sumber daya elektronik dan
material lain. Hubungan ke perpustakaan Locatorplus, NLM online publik akses katalog, juga disajikan.
• Menu TOXNET Toxicology Data Network adalah database tentang ilmu racun toxicology, bahan-kimia berbahaya hazardous chemicals, kesehatan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
lingkungan environmental health, dan pelepasan racun toxic releases. Disamping itu ada pula menu Order Documents, NLM Mobile, NLM
Gateway, Consumer Health, Clinical Alerts, ClinicalTrials.gov dan PubMed Central.
2.5 Pemanfaatan Database sebagai Sumber Informasi