Artinya kebutuhan informasi adalah keinginan seseorang atau keinginan kelompok untuk mendapatkan dan memperoleh informasi di dalam memenuhi
kebutuhan secara sadar atau tidak sadar. ‘informasi’ dan ‘kebutuhan’ pada kalimat ‘kebutuhan informasi’ adalah hubungan dua kata yang tidak dapat dipisahkan.
Kebutuhan dan keinginan menimbulkan informasi. Tujuan mempelajari infomasi adalah:
1. Menjelaskan tentang gejala yang diamati mengenai kegunaan informasi atau menjelaskan suatu kebutuhan;
2. Memprediksi kejadian dari kegunaan informasi; 3. Membatasi dengan memperbaiki peningkatan manipulasi informasi dari suatu
kondisi yang penting. Menurut Krikelas dalam purnomowati 2008; “Bahwa kebutuhan informasi
adalah pengakuan tentang adanya ketidakpastian dalam diri seseorang yang mendorog seseorang untuk mencari informasi.” Dalam kehidupan yang sempurna, kebutuhan
informasi information needs sama dengan keinginan informasi information wants, namun umumnya ada kendala seperti ketiadaan waktu, kemampuan, biaya, faktor fisik
dan faktor individu lainya, yang menyebabkan tidak semua kebutuhan informasi menjadi keinginan informasi. Jika seorang sudah yakin bahwa sesuatu informasi
benar-benar diinginkan, maka keinginan informasi akan berubah menjadi permintaan informasi information demands.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka penulis dapat menguraikan bahwa kebutuhan informasi adalah kebutuhan pokok bagi pengguna tertentu yang bertujuan
untuk menambah pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan yang pada akhirnya dapat merubah sikap dan perilakunya. Informasi dibutuhkan pengguna Kebutuhan
informasi bagi setiap pengguna berbeda-beda antara pengguna yang satu dengan lainnya. Kebutuhan informasi bagi pengguna dapat diketahui dengan cara melakukan
identifikasi kebutuhan pengguna.
2.6.2 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi: Menurut Nicholas yang dikutip oleh Ishak 2000 : 93 menyatakan bahwa ada
lima faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemakai, yaitu:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Jenis pekerjaan. b. Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencarian informasi, meliputi
ketepatan, ketekunan mencari informasi, pemcarian secara sistematis, motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega dan atasan.
c. Waktu. d. Akses, yaitu menelusur informasi secara internal di dalam organisasi.
e. Sumber daya teknologi yang digunakan untuk mencari informasi.
Sementara itu menurut Wilson yang dikutip oleh Ishak 1981: 93 juga menguraikan faktor utama yang mempengaruhi kebutuhan informasi, yaitu:
a. Kebutuhan individu person Kebutuhan yang ada dalam diri individu meliputi kebutuhan psikologis
psychological needs, kebutuhan afektif affectif needs, dan kebutuhan kognitif cognitive needs. Ketiga kebutuhan ini secara langsung
mempengaruhi kebutuhan informasi.
b. Peran social social role Peran social meliputi peran kerja work role dan tingkat kinerja performance
level, akan mempengaruhi faktor kebutuhan yang ada dalam diri individu. c. Lingkungan environment
Faktor lingkungan, meliputi lingkungan kerja, lingkungan social-budaya, lingkungan politik-ekonomi, dan lingkungan fisik mempengaruhi faktor peran
sosial maupun faktor kebutuhan individu. Sehingga terjadi pengaruh bertingkat yang akan membentuk kebutuhan informasi.
Dari penjelasan diatas penulisan dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya seseorang merasa terdorong untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan karena
adanya beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain adalah masalah yang dihadapi di dalam pekerjaan, disiplin ilmu yang diamati, kebiasaan dalam keseharian dan
lingkungan tempat tinggal.
2.6.3 Jenis Kebutuhan Informasi
Dikaitkan dengan lingkungan yang mendorong timbulnya kebutuhan, khususnya yang berkaitan dengan seseorang yang dihadapkan pada berbagai media penampung
informasi sumber-sumber informasi, maka banyak kebutuhan informasi yang bisa dikemukakan, antara lain:
Sedangkan menurut Guha yang dikutip oleh Saepudin, 2009: 4 ada empat jenis kebutuhan informasi, sebagai berikut:
1. current need approach, yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna informasi yang sifatnya mutakhir. Pengguna berinteraksi dengan sistem
informasi dengan cara yang sangat umum untuk meningkatkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pengetahuannya. Jenis pendekatan ini perlu ada interaksi yang sifatnya konstan antara pengguna dan sistem informasi.
2. everyday need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yang spesifik dan cepat. Informasi yang dibutuhkan pengguna merupakan informasi
yang rutin dihadapi oleh pengguna. 3. exhaustic need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna akan
informasi yang mendalam, pengguna informasi mempunyai ketergantungan yang tinggi pada informasi yang dibutuhkan dan relevan, spesifik, dan
lengkap.
4. catching-up need approach, yaitu pendekatan terhadap pengguna akan informasi yang ringkas, tetapi juga lengkap khususnya mengenai
perkembangan terakhir suatu subyek yang diperlukan dan hal-hal yang sifatnya relevan.
Berdasarkan pendapat Taylor yang dikutip Pendit 2008 menjelaskan empat tingkat kebutuhan informasi yaitu:
1. visceral need, yaitu tingkatan ketika “need for information not existing in the remembered experience of the inquirer” atau dengan kata lain ketika
kebutuhan informasi belum sungguh-sungguh dikenali sebagai kebutuhan, sebab belum dapat dikaitkan dengan pengalaman-pengalaman seseorang dalam
hidupnya. Inilah kebutuhan “tersembunyi” yang seringkali baru muncul setelah ada pengalaman tertentu.
2. conscious need, yaitu ketika seseorang mulai menggunakan “mental- description of an ill-defined area of indecision” atau ketika seseorang mulai
menerka-nerka apa sesungguhnya yang ia butuhkan. 3. formalized need, yaitu ketika seseorang mulai secara lebih jelas dan terpadu
dapat mengenali kebutuhan informasinya, dan mungkin di saat inilah ia baru dapat menyatakan kebutuhannya kepada orang lain.
4. compromised need, yaitu ketika seseorang mengubah-ubah rumusan kebutuhannya karena mengantisipasi, atau bereaksi terhadap kondisi tertentu.
Dari penjelasan di atas maka penulis dapat menguraikan bahwa jenis kebutuhan informasi seseorang dapat dilihat dari pendekatan-pendekatan serta
tingkatan-tingkatan kebutuhan yang pada akhirnya dapat membantu seseorang dalam menemukan serta memenuhi kebutuhan informasinya.
Dalam mencari informasi dibutuhkan acuan untuk dapat memudahkan informasi tersebut yaitu salah satunya sumber daya informasi elektronik yang dapat
membantu pengguna menemukan informasi tersebut.
2.6.4 Identifikasi Kebutuhan Informasi