33 Khaira, Khosa, Mahal, Malhi, Man, Mangat, Pannu, Randhawa, Sohi, Sahota,
Sandhu, Sara, Sekhon, Sidhu, Sohal, Varaich, Virk.
18
2.2.3 Sistem Mata Pencaharian
Pekerjaan yang ditekuni masyarakat Sikh di Kota Medan yaitu beternak sapi perah, membuka toko sport olah raga dan kursus bahasa Inggris, yang sekalian juga
menjadi guru privat les bahasa Inggris. Ketiga jenis mata pencaharian ini merupakan pekerjaan yang ditekuni secara turun-temurun dan merupakan keahlian mereka.
Meskipun banyak juga di antara suku mereka yang menggeluti profesi lain seperti dokter, dosen, akuntan, dan lain sebagainya Lubis 2005:146.
Beternak sapi perah merupakan sistem mata pencaharian yang pertama ditekuni oleh masyarakat Sikh, setelah mereka tidak bekerja lagi sebagai buruh di
perkebunan milik Belanda. Pekerjaan ini ditekuni mereka sebagaimana kebiasaan di daerah asalnya dan untuk memenuhi kebutuhan hidup akan susu dan minyak sapi.
Peternak sapi perah ini menjual susu sapi tersebut ke rumah sakit negri, swasta, pabrik, dan setiap orang yang membutuhkan dan minyak sapi tersebut berguna untuk
campuran dalam makanan yang dibuat dalam Gurdwara dan untuk minyak membakar jenazah masyarakat Sikh yang meninggal dunia.
Veneta 1998:26 menjelaskan bahwa dalam beternak sapi, masyarakat Sikh mempunyai masalah yaitu sulitnya memperoleh surat izin usaha dari pemerintah agar
ternak diperbolehkan keluar dari tanah peternak untuk merumput di hutan, resiko ternak mati, dicuri, sakit dan biaya pengobatan, jumlah susu berkurang karena
kurangnya rumput. Dengan hal ini, masyarakat Sikh tidak banyak lagi yang menekuni jenis usaha ini karena lahan untuk beternak sapi sudah sangat sedikit dan
18
The Ilustrated of weekly India 1973:11.
34 juga disebabkan oleh banyaknya resiko-resiko. Lokasi-lokasi masyarakat Sikh yang
masih bekerja memelihara ternak sapi antara lain ada di kawasan Percut Sei Tuan, di kawasan Sari Rejo. Pada masa sekarang ini, banyak masyarakat Sikh tidak lagi
langsung memelihara sapi. Hal ini disebabkan, sulitnya mereka mendapat surat izin dari pemerintah sehingga para pemilik sapi perah ada yang menjual sapinya dan ada
juga yang menitip kepada orang lain. Lebih lanjut juga dijelaskan bahwa jenis usaha lain yang ditekuni oleh
masyarakat Sikh adalah membuka toko sport. Usaha ini pertama sekali dijalankan oleh masyarakat Sikh yang berasal dari Negara India pada tahun 1930-an. Selama
tinggal di Indonesia, suku bangsa Punjabi tetap menjalin hubungan yang baik antar mereka. Mereka juga mempekerjakan sesama masyarakat Sikh yang tinggal di Kota
Medan, sekaligus menghemat biaya bagi karyawan yang dibawa langsung dari India. Hal ini merupakan salah satu cara masyarakat Sikh untuk menempatkan diri dalam
lingkungan baru dan pada umumnya mereka tinggal pada suku yang sama, yang kemudian dapat menolong mereka untuk mengenal lingkungan yang baru. Lambat
laun, para karyawan sudah merasa betah tinggal di Indonesia dan mereka berusaha untuk membuka toko sports miliknya sendiri. Hal inilah yang membuat sehingga
usaha ini banyak digeluti dan dikuasai oleh masyarakat Sikh, serta jenis usaha ini masih eksis sampai sekarang di Kota Medan. Tabel di bawah ini adalah nama
sejumlah toko sports yang ada di Kota Medan, yang sebagian besar dimiliki oleh masyarakat Sikh.
35 Tabel 2.4:
Toko Sports milik masyarakat Sikh di Kota Medan
No. Nama Toko
Nama Pemilik
Tahun buka
Asal Suku
Bangsa Lokasi
1 Rose
Co 1942-
1984 India
Punjabi Kesawan
2 Hari Bros
Harry 1948
India Bamen
Kesawan 3
PT Ratan Sports
Jager Singh
1951 India
Punjabi Kesawan
4 Atal
Sports Sarbejit
Singh 1954
India Punjabi
Kesawan 5
Sumatera Sports
Amerjit Singh
1969 Medan
Punjabi Jl.
Palangkaraya 6
Gajah Mada
Sports Hrnam
Singh 1978
Punjabi Jl.
Palangkaraya
7 Gajah
Mada Toli
1997 Punjabi
Jl. Palangkaray
8 Anil
Sports Anil
1982 Bamen
Kesawan 9
Sibal Sports
Sibal 1984
Bamen Kesawan
10 Olympic
Sports Amrick
singh 1985
Surabaya Jl Palangkaraya
11 Sejahtera
Sports Bobby
1987 Medan
Punjabi Jl
Palangkaraya 12
Sejahtera Jaya
1997 Medan
Punjabi Tembung
13 Anand
Sports Gurdial
Singh 1991
Punjabi Kesawan
14 Ajit Sports Ajit
Singh 1996
Medan Punjabi
Kesawan 15
Aneka Sports
Maninder Singh
1992 Punjabi
Jl Palangkaraya
Sumber: Veneta 1998 Toko Sport Orang Punjabi
Jenis usaha ketiga yang ditekuni oleh masyarakat Sikh yaitu membuka kursus bahasa Inggris. Masyarakat Sikh cenderung dapat berbahasa Inggris dengan baik,
disebabkan negara asal mereka India merupakan negara bekas jajahan Inggris sehingga bahasa Inggris sudah dinasionalisasikan di negara tersebut. kursus bahasa
36 Inggris yang dibuka oleh masyarakat Sikh ini sangat maju, karena mereka diakui dan
dipercayai oleh masyarakat untuk mengajar bahasa Inggris dengan baik Fachria, 2002:54. Usaha ini sangat menguntungkan bagi mereka, dapat dilihat dari jumlah
siswa-siswinya yang belajar di kursus tersebut seperti kursus bahasa Inggris yang dibuka di jalan serdang yang bernama Standart English Course dan di jalan Iskandar
Muda yang bernama Tropica. Selain ketiga bidang usaha tersebut, masyarakat Sikh juga menekuni
pekerjaan dalam bidang seperti pegawai swasta, satpam, dokter, dan tukang jahit dan lain sebagainya. Masyarakat Sikh sering melibatkan anggota keluarganya dalam
usahanya, karena mempunyai beberapa usaha sekaligus. Hal ini membuat, di antara sesama masyarakat Sikh terjalin hubungan kerja sama dengan syarat dapat
menguntungkan kedua belah pihak.
2.2.4 Bahasa