xii 2.4 Gurdwara Tegh Bahadur
41 2.4.1 Riwayat Singkat Guru Tegh Bahadur
41 2.4.2 Riwayat Singkat Gurdwara Tegh Bahadur
42 2.4.3 Komponen dan Denah Bangunan Gurdwra Tegh Bahadur
42
BAB III DESKRIPSI KIRTAN PADA IBADAH MINGGU SIKH
49 3.1 Pengertian Kirtan
49 3.2 Komponen Ibadah
51 3.2.1 Tempat Ibadah
51 3.2.2 Waktu Ibadah
51 3.2.3 Benda dan Peralatan Ibadah
52 3.2.4 Pemimpin dan Peserta Ibadah
52 3.3 Jenis Musisi dalam Sikh
54 3.3.1 Rababi
54 3.3.2 Ragi
54 3.3.3 Dhadhi
55 3.4 Tujuan Mengadakan Ibadah
56
BAB IV ANALISIS TEKSTUAL 57
4.1 Pengenalan 57
4.2 Logogenik 58
4.3 Analisis Semiotik Tekstual Kirtan 59
BAB V LATAR BELAKANG BUDAYA MUSIK, TRANSKRIPSI DAN ANALISIS
66 5.1 Kebudayaan Musik India
66 5.2 Teknik Transkripsi
69 5.2.1 Simbol dalam Notasi
70 5.3 Analisis Melodi
72 5.3.1 Tangga Nada Scale
72 5.3.2 Nada Dasar Pitch Center
73 5.3.3 Wilayah Nada Range
74 5.3.4 Jumlah Nada Frequency of Note
74 5.3.5 Jumlah Interval
75 5.3.6 Pola Kadensa Cadence Patterns
76 5.3.6.1 Pola yang terdapat di akhir Melodi
76 5.3.6.2 Pola yang terdapat di pertengahan Melodi
76 5.4 Formula Melodik Melody Formula
76 5.4.1 Analisik Bentuk, Frasa, dan Motif pada Kirtan
77 5.4.2 Kontur Contour
79 5.5 Analisis Siklus Ayat-ayat Amrit Kirtan Halaman 363
80
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 84
5.1 Kesimpulan 84
5.2 Saran 85
Daftar Pustaka 87
Daftar Informan
89
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Medan 27
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2010
28 Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Kota Medan Berdasarkan Agama dan
Persentasenya 29
Tabel 2.4 Toko Sports milik masyarakat Sikh di Kota Medan 35
Tabel 2.5 Hari-hari Besar Agama Sikh 40
Tabel 5.1 Interval Amrit Kirtan halaman 363 75
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pria dan Wanita Sikh 39
Gambar 2.2 Gurdwara Tegh Bahadur Polonia 42
Gambar 2.3 The Guru Throne 43
Gambar 2.4 Chanani Sahib 43
Gambar 2.5 Rumalla 44
Gambar 2.6 Palki Sahib 45
Gambar 2.7 Nishan Sahib 45
Gambar 2.8 Chaur Sahib 46
Gambar 2.9 Langar atau tempat makan di Gurdwara 47
Gambar 2.10 Makanan dan minuman di Langar 47
Gambar 2.11 Denah Lokasi Gurdwara Tegh Bahadur Polonia Medan.
48
Gambar 3.1 Pemusik yang Sedang Melakukan Kirtan 51
Gambar 3.2 Altar Tempat Pemusik yang Sejajar dengan Chanani 52
Gambar 3.3 Pengikut Sikh sedang Memberikan Persembahan 52
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Sistem Kekerabatan Patrilineal Suku Punjabi Beragama Sikh.............32
xvi
DAFTAR ISTILAH
Amrit Kirtan Kitab yang berisi lagu-lagu Kirtan yang liriknya diambil
dari kitab Guru Granth Sahib. Analisis
Penguraian suatu pokok permasalahan atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta
hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Ardas Doa.
Asadivaar nyanyian yang dibawakan di awal ibadah, berisi 24 bait
yang dikutip dari Guru Granth Sahib, lirik pada Asadivaar tidak dapat berubah, selalu sama pada setiap
ibadah, tetapi melodi musiknya tergantung pada pemusik yang membawakan Asadivaar tersebut
Balada sajak sederhana yang mengisahkan cerita rakyat yang
mengharukan, terkadang dinyanyikan dan terkadang berupa dialog.
Bhai Sebutan untuk pemimpin agama Sikh.
Chanani Kanopi yang menutupi Sri Guru Granth Sahib Ji.
Chanting Pembacaan Kitab yang dilantunkan secara musikal.
Chaur sahib Bendera Sikh.
Dhadhi Kelompok musisi Sikh yang terbentuk dari masyarakat
awam sebagai bentuk perjuangan atas tiarani penguasa muslim di Punjabi India.
Gurdwara Tempat beribadah agama Sikh.
Gurmukhi Aksara Sikh.
Golak sistem manajemen keuangan di setiap gurdwara
Gurbani Firman Tuhan.
Hymne Nyanyian pujian.
Ilmiah Memenuhi syarat ilmu pengetahuan.
Identifikasi Tanda pengenalan diri.
Kirtan Pembacaan Kitab Suci Sikh secara musikal.
Kaur Nama belakang yang dipakai untuk perempuan Sikh.
Khalsa Peraturan pada agama Sikh.
Katha Membaca Sri Guru Granth Sahib Ji dan menjelaskan.
Kesh Rambut panjang yang tidak dipangkas.
Kangha Sisir.
Kara Gelang besi
Kachha Celana panjang dalam
Kirpan Pedang atau pisau kecil.
Kirt temai Memperoleh penghasilan dengan bekerja keras, kreatif,
produktif dan jujur. Langar
Dapur bebas yang terletak di setiap gurdwara. Logogenic
Nyanyian yang lebih mementingkan kata-kata daripada melodi.
Majemuk Terdiri dari beberapa bagian atau beragam.
Musikal Bersifat musik.
Manji sahib Tempat tidur kecil untuk meletakkan Sri Guru Granth
Sahib Ji.
xvii Naam Japna
Mengingat nama Tuhan dengan beribadah. Nam
Nama Tuhan. Nishan sahib Serat buatan manusia yang ditempelkan dalam logam
yang ditempatkan di pegangan kayu. Patrilineal
Garis keturunan ditentukan oleh seorang laki-laki. Palki sahib
Tempat Sri Guru Granth Sahib Ji. Pribumi
Penghuni asli. Rababi
Kelompok musisi yang berkembang di zaman Guru Nanak.
Ragi Kelompok musisi yang dimulai oleh Guru Arjan
bertugas untuk melakukan Kirtan didalam dan diluar India.
Religi Suatu kepercayaan akan adanya kekuatan adikodrati
diatas manusia. Referensi
Sumber acuan. Rumala
Kain untuk menutupi Sri Guru Granth Sahib Ji. Sangat
Lembaga suci. Sabad
Himne religius yang terdapat dalam Sri Guru Granth Sahib Ji.
Sat Kebenaran abadi.
Singh Nama belakang yang dipakai untuk laki-laki Sikh.
Stropic Nyanyian atau melodi yang diulang dengan teks yang
berbeda. Sikh
Agama yang berasal dari daerah Punjab oleh Guru Nanak pada abad ke-16.
Suku bangsa Golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan
identitas akan kesatuan budaya. Sri Guru Granth
Sahib Ji Kitab suci agama Sikh
Tekstual Yang berhubungan dengan teks.
Vaar syair pujian kepahlawan atau balada yang umumnya
menceritakan legenda seperti cerita pahlawan rakyat Punjabi atau peristiwa sejarah.
Vaisakhi Hari jadi agama Sikh.
Waheguru Sebutan Tuhan dalam agama Sikh.
Wand Chekna Membagikan makanan atau makan bersama-sama
.
v
ABSTRAKSI
Melalui skripsi ini, penulis akan menganalisis Kirtan yang disajikan dalam ibadah mingguan masyarakat Sikh, di rumah ibadah Gurdwara Tegh Bahadur Polonia Medan,
dalam dua fokus utama yaitu tekstual dan melodi. Perlu diketahui bahwa Kirtan merupakan istilah bahasa Sanskerta yang berarti kegiatan mengagungkan Tuhan Yang
Maha Esa. Kegiatan ini bisa berupa menyampaikan atau berbicara tentang keagungan- keagungan Tuhan Yang Maha Esa dan bisa berupa menyanyikan nama-nama suci Tuhan
untuk mengagungkan Tuhan. Kirtan atau lebih lengkap lagi, sankirtan mengagungkan bersama-sama atau beramai-ramai, adalah proses yang dianjurkan untuk mencapai
kesucian dan kedamaian hati. Agama Sikh berdiri di penghujung abad ke-15 dan awal abad ke-16. Kata Sikh sendiri berarti “murid” atau “pengikut.”
Pendekatan yang penulis lakukan adalah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun dalam proses kerjanya penulis melakukan pengamatan terlibat, peneliti
sebagai partisipant observer, wawancara, studi pustaka termasuk pustaka online dalam jejaring dunia maya, perekaman kegiatan, transkripsi, dan analisis laboratorium. Penelitian
ini berfokus kepada pendapat informan dalam konteks studi emik, namun diimbangi dengan penafsiran-penafsiran berdasarkan kaidah ilmiah yang disebut dengan pendekatan
etnik oleh penulis.
Dari metode dan teknik tersebut di atas didapatkan hasil penelitian sebagai berikut. a Teks Kirtan merupakan teks yang diambil dari kitab suci agama Sikh yang diberi nama
Guru Granth Sahib. Isinya secara umum adalah puji-pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang disebut dengan Waheguru. b Struktur melodinya secara umum adalah strofik yaitu
melodi yang sama atau hampir sama menggunakan teks yang terus menerus berbeda, karena itu dapat diklasifikasikan sebagai musik logogenik. Tangga nada yang digunakan
adalah berasal dari sistem raga India, khususnya menggunakan interval-interval mikrotonal. Ritmenya berdasar kepada sistem tala yang menggunakan meter 4 yang
disebut dengan laghu. Dengan demikian, struktur melodi berakar dari tradisi musik India, khususnya Hindustani India Utara.
vi
ABSTRACT
Thoroughout this thesis, I will be analyzed Kirtan which is performing in Sikh socio-religious sosciety weekly praying in Gurdwara Tegh Bahadur Temple, Polonia
Medan temple, especially in two main focuses, textual and melody. For the reader knowing, that Kirtan is a terminology in Sanskrit language which mean activity to praying
the One God. This activity is fill by the religious chanting text which its thema about the Great of God and the Holy Name in Sikh religious systems. Kirtan or sankirtan mean
praying in the group, which aim to the goal of the holy and peace heart. The Sikh relligion began in the end of 15
th
century or the first decade of 16
th
century. The word Sikh in the gramatical means as “student” or “followers.”
The scientific approaches, I use qualitative research method. In the work process the writer use partisipant observation as a partisipant observer, interview, literature study
and online literature in the internet, recording of activities, transcription, and laboratory analysis. This research focused in the informants view in the context of emic study, but I
use the explain basic on scientific procedures which called etic approach.
Basic on these methods and technics, the writes discovere from this research as follows. a The Kirtan texts is come from Sikh Holy Book called Guru Granth Sahib. The
thema of this texts are praying to The One God, called Waheguru. b The melodic structure, generally can be classified as strophic, which use same or near form melody and
differetnt texts, we will be catogorized it as logogenic music. The Kirtan melodic basic on raga system in India music culture, specifically use the microtonal intervals. The rhythm of
Kirtan melody, basic on time dimensions tala system in India music, use meter 4 which called laghu. In generally, Kirtan melody can be speak rooted from India music tradition,
especially Hindustani North India music.
1
BAB I PENDAHULUAN