menggunakan narkoba, sehingga Fir belajar untuk memakai narkoba. Fir memakai narkoba diajari oleh teman – teman dan sering melihat mereka menggunakanya.
Fir mulai pintar menggunakan narkoba dari cara memakai, menggulungnya dan menghisapnya. Narkoba jenis sabu tidak bisa digunakan diluar ruangan karena
aromanya akan cepat hilang. Biasanya narkoba digunakan di dalam ruangan tertutup agar aromanya bisa dihirup dengan lebih tenang. Menurut Fir ada
keinginan dirinya untuk berhenti, tapi semua perlu proses. Ketika kita ingin keluar dari kelompok tersebut, maka kita akan kesulitan untuk melepaskannya.
Kelompok akan terus mengajak dan menawarkan kita memakai narkoba. Sulit buat Fir untuk tidak memakai narkoba lagi, karena ketika iya sedang ada masalah
makan dirinya akan balik menggunakan narkoba tersebut. Fir memiliki hubungan baik dengan lingkungan masyarakat tempat iya
tinggal. Menurut Fir masyarakat lingkunganya tidak begitu perduli dengan apa yang iya lakukan tersebut. Tapi masyarakat lebih menghargai orang yang tidak
menggunakan narkoba dari pada orang yang menggunakan narkoba. Menurut Fir masyarakat lingkungannya bebas untuk minum – minum, berjudi dan menjual
narkoba. Masyarakat di tempat Fir tinggal tidak perduli apa yang dilakukan, yang terpenting kita tidak mengganggu kehidupan mereka.
4.7.4 Profil Informan Keempat Remaja
Nama : Ardi Dian
Umur : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tingkat Pendidikan : SMK
Suku Bangsa : Minang
Agama : Islam
Ardi kegiatanya saat ini membantu orang tuanya berjualan sate di pasar. Ardi hanya menganterkan gerobak jualan orang tuanya saja, sehabis itu Ardi
duduk –duduk di warung salah satu temanya. Ardi biasanya hanya duduk – duduk
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dan tidur seharian dirumah, karena Ardi tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Ardi mengatakan kalau dirinya tidak memiliki hubungan yang baik dengan kedua
orang tuanya. Orang tua Ardi lebih sayang pada abang dan adik – adiknya. Ibu Ardi lebih sayang dengan abang no 2 dan adik no 4, sedangkan ayah Ardi sayang
pada abang no 1. Ardi merasa dirinya tidak ada yang memperdulikan lagi, dari Ardi duduk di bangku Sekolah dasar iya mulai merasa perbedaan di dalam
keluarganya. Ardi menggunakan narkoba karena iya sedih karena orang tuanya tidak
ada yang sayang padanya. Ardi mulai menggunakan narkoba sejak duduk di bangku kelas 2 SMP. Ardi menggunakan karena sering melihat teman – teman
disekolahnya memakia narkoba, iya melihat temannya sangat ahli sekali menggunakan narkoba. Ardi mulai memiliki keinginan untuk mencoba narkoba.
Ardi melihat teman – temannya sangat asik sekali ketika mereka memakai narkoba, keinginannya cukup kuat untuk memakai narkoba. Ardi memperoleh
narkoba pertama kali dari teman – teman sekolahnya dengan cara gratis. Ardi mempelajari semua dari team – temanya, dari bagaimana memakai dan
menggulung sabu untuk dihisap. Menurut Adri dirinya mengalami kesulitan untuk menggulung atau mengeletek sabu tersebut, biasanya teamn – teamn Ardi yang
membantunya untuk menggulung. Ardi memperoleh uang untuk membeli narkoba dari mengompas teman – teaman sekolahnya. Ardi tidak pernah meminta uang
pada orang tuanya, karena pasti orang tua Ardi tidak akan memberikan. Ketika Ardi menggunakan narkoba iya merasa semua masalah yang iya hadapi hilang
dan lebih tenang. Narkoba dapat membuat Ardi lebih aktif untuk bergerak kesana kemari, karena narkoba jenis sabu membuat tubuh kita terus ingin bergerak.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ketika Ardi tidak mengunakan narkoba iya akan merasa ada yang hilang dari dirinya. Ardi merasakan badan ini terus gelisah ketika iya tidak mendapatkan
narkoba. Orang tua Ardi mengetahui iya menggunakan narkoba, tapai meraka hanya memarahi Ardi sebentar saja. Ardi merasa orang tuanya tidak
memperdulikan dirinya lagi. Ardi memiliki hubungan yang baik dengan teman – temanya. Menurut
Ardi teman –temannya yang mengajak iya untuk memakai narkoba, karena teman Ardi mengetahu masalah yang iya hadapi. Teman – teman Ardi hampir semua
para pengguna narkoba. Ardi membeli narkoba bersama teman – temannya dan memakainya bersama – sama. Ardi mengatakan sulit untuk kita untuk keluar dari
kelompok pemakai narkoba, apa lagi teman – teman Ardi para pengguna narkoba. Ketika Ardi ingin keluar dari kelompok tersebut iya terus – terusan di SMS dan di
telepon oleh temannya. Sulit buat Ardi unti berhenti, ketika Ardi harus menghargai temannya yang mengajak untuk menggunakan narkoba. Menurut
Ardi ketika kita memasuki suatu kelompok yang memiliki keterikatan yang sama makan sulit untuk dirinya melepasakan kelompok tersebut.
Ardi memiliki hubungan yang baik – baik saja dengan lingkungan tempat tinggalnya. Menurut Ardi di lingkungan tempat tinggalnya banyak para pengedar
dan pengguna narkoba. Narkoba jenis sabu dan ganja banyak terdapat ditempatmya, sehingga dirinya tidak kesulitan untuk membeli dan mempelajari
menggunakan narkoba dengan baik. Masyarakat tidak perduli dengan kegiatanya yang dilakukan masyarakat tersebut yang terpenting mereka tidak mengganggu
kehidupan orang lain. Masyarakat kurang menghargai para pemakai narkoba, tapi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ardi dan pemakai narkoba lainya tetap berinteraksi dengan baik dengan anggota masyarakat lainya.
. 4.7.5 Profil Informan Kelima Remaja
Nama : Poe
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tingkat Pendidikan : SMA
Suku Bangsa : Minang
Agama : Islam
Poe kegiatanya saat ini hanya membantu orang tuanya berjualan di warung. Ayah Poe berjualan baju di pasar sedangkan ibu Poe hanya berjualan
makanan anak – anak di warung. Poe biasanya bergantian dengan ibunya untuk berjualan. Orang tua Poe tidak sering sekali memarahi dirinya, Poe tidak cocok
dengan ibunya. Poe mengatakan bahwa dirinya sering bertengkar dengan ibunya hanya karena masalah kecil. Ibu Poe terkadang suka membanding – bandingkan
iya dengan abangnya. Ibu selalu membela abangnya yang dianggap selalu patuh pada ke dua orang tuanya. Poe merasa ibunya tidak pernah perhatian dan sayang
pada dirinya. Poe menggunakan narkoba karena sering melihat teman – teamn dan
lingkunganya memakai narkoba, sehingga Poe memiliki keinginan untuk mencoba memakai narkoba. poe menggunakan narkoba dari kelas 3 SMP. Poe
sendiri belajar memakai narkoba dengan melihat teman – temanya dan diajari juga oleh salah satu teman Poe. Poe belajar menggulung narkoba jenis sabu dan
memakai ganja dari teman perempuanya yang sudah biasa menggunakan narkoba. Pertaman Poe menggunakan narkoba iya diberikan secara gratis oleh teman -
temannya, selanjutnya iya harus membelinya dengan uang sendiri. Poe terkadang mendapatkan uang dengan cara mencuri, karena tidak mungkin orang tua Poe
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
memberikan uang. Kondisikeluarga Poe hanya cukup untuk kehidupan sehari – harinya. Poe mengatakan ketika dirinya menggunakan narkoba pikiranya lebih
tenang dan semua masalah dapat iya lupakan walaupun hanya sesaat. Tapi ketika Poe tidak memakai narkoba, makan Poe merasa ada yang kurang dan badannya
terasa gelisah atau tidak tenang. Orang tua Poe mengetui kalau iya menggunakan narkoba, tapi orang tua Poe hanya memarahi dirinya sesaat saja. Sehingga sampai
saat ini Poe masih terus menggunakan narkoba. Poe mengatakan iya tidak pernag bercerita kepada orang tuanya ketika sedang ada masalah. Poe biasanya bercerita
kepada teman – teman dekatnya. Poe sendiri memiliki hubungan yang baik – baik saja dengan teman –
teman sepermainannya, walaupun terkadang Poe sering berselisih paham. Poe dan teman – temanya adalah para pengguna narkoba yang dulunya teman – teman Poe
ini yang mengajarinya memakai narkoba. tapi sekarang Poe sudah banyak belajar dari kelompok para pemakai narkoba tersebut, hingga Poe sendiri sering menjual
narkoba pada teman – temanya. Poe dan teman – temanya sering diikuti oleh para polisi, tapi iya dan teman – temanya mengetahui hal tersebut. Poe dan teman –
temannya memilik banyak cara untuk menghindari incaran polisi tersebut. Poe mengatakan ketikaa kita memasuki seubuah kelompok, apalagi kelompok
pengguna narkoba maka kita akan menjadi lebih pintar. Menurut Poe kita akan mengeluarkan berbagai macam cara yang secara tidak sadar dapat iya lakukan,
seperti ketika Poe dikejar – kejar oleh polisi iya berhasil menghilangkan barang bukti tersebut, karena Poe belajar teknik tersebut dari teman – temannya. Poe
sendri mengungkapkan bahwa sulit untuk kita keluar dari suatu kelompok pengguna narkoba, apalagi kita sudah terlanjur jauh memasuki kelompok tersebut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Makan kelompok tersebut akan terus mengajak kita untuk menggunakan narkoba, sehingga sulit untuk Poe berhenti memakai narkoba.
Poe memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat lingkunganya. Poe sering bercerita – cerita dengan para tetangganya, seperti iya bercanda dan saling
bergurau bersama – sama. Masyarakat di lingkungan Poe merupakan masyarakat yang tidak perduli dengan penyimpangan yang sering terjadi, seperti para
pemakai, penjudi dan pengedar yang terdapat di lingjunganya. Masyarakat disini beranggapan yang penting kita tidak mengganggu kehidupan mereka, apapun
yang mau kita lakukan mereka perduli. Termaksud Poe sendiri sebagai pengguna narkoba yang sering membeli narkoba atau transaksi pembelian di lingkungan
tempat tinggalnya. Masyarakat mengetahui kalau Poe sering memakai dan membeli narkoba tersebut. Poe mengatakan masyarakat di lingkunganya sudah
terbiasan melihat kegiatan tersebut. Masyarakat sendiri tidak pernah melaporkan hal tersebut, karena masyarakat disini sebahagian hidup dari menjual narkoba.
Mudah sekali menurut Poe untuk mendapatkan narkoba jenis ganja dan sabun di lingkunganya, karena daerahnya banyak sekali terdapat barang tersebut.
4.7.6 Profil Informan Remaja