Profil Informan Remaja Profil Informan .1 Profil Informan Pertama Remaja

Makan kelompok tersebut akan terus mengajak kita untuk menggunakan narkoba, sehingga sulit untuk Poe berhenti memakai narkoba. Poe memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat lingkunganya. Poe sering bercerita – cerita dengan para tetangganya, seperti iya bercanda dan saling bergurau bersama – sama. Masyarakat di lingkungan Poe merupakan masyarakat yang tidak perduli dengan penyimpangan yang sering terjadi, seperti para pemakai, penjudi dan pengedar yang terdapat di lingjunganya. Masyarakat disini beranggapan yang penting kita tidak mengganggu kehidupan mereka, apapun yang mau kita lakukan mereka perduli. Termaksud Poe sendiri sebagai pengguna narkoba yang sering membeli narkoba atau transaksi pembelian di lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat mengetahui kalau Poe sering memakai dan membeli narkoba tersebut. Poe mengatakan masyarakat di lingkunganya sudah terbiasan melihat kegiatan tersebut. Masyarakat sendiri tidak pernah melaporkan hal tersebut, karena masyarakat disini sebahagian hidup dari menjual narkoba. Mudah sekali menurut Poe untuk mendapatkan narkoba jenis ganja dan sabun di lingkunganya, karena daerahnya banyak sekali terdapat barang tersebut.

4.7.6 Profil Informan Remaja

Nama : Sadam Smith Umur : 19 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Tingkat Pendidikan : SLTP Suku Bangsa : Melayu Agama : Islam Saat ini kegiatan Smith sehari – harinya hanya membantu abangnya berjualan di pasar. Abang Smith menjual makanan malam. Smith sudah berhenti sekolah semenjak ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Dari kecil Smith tinggal bersama Nenek dan abangnya saja, karena orang tua Smith bekerja UNIVERSITAS SUMATERA UTARA di Luar Negeri. Di dalam keluarga Smith tidak memiliki aturan, karena orang tua Smith beranggapan bahwa setelah ia tamat sekolah dasar maka orang tuanya menganggap Smith sudah dewasa dan tau mana yang terbaik. Smith mengatakan orang tuanya sudah lama bekerja di luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Sehingga Smith memutuskan berhenti untuk sekolah karena ia harus membiayai sekolahnya sendiri. Karena orang tua Smith hanya membiayai ketika ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Sejak duduk di bangku Sekolah menengah pertama Smith tidak pernah meminta kepada orang tuanya. Smith mengatakan ia menggunakan narkoba karena sering melihat Pamannya memakai narkoba dan berjualan narkoba. Pada saat itu Pamanya mengajak Smith untuk memakai narkoba dan membantunya berjualan. Sejak Smith duduk di bangku sekolah dasar ia sudah menggunakan narkoba. Smith diajari oleh Pamanya untuk memakai narkoba, dari bagaimana cara memakai narkoba sampai cara menjual narkoba semua Smith pelajarai dari Pamannya. Smith juga mengatakan bahwa ia mendapatkan uang untuk membeli narkoba dari membantu Pamannya berjualan narkoba tersebut, karena ia biasanya diberikan persenan dari Pamannya. Orang tuanya mengetahui kalau ia menggunakan narkoba, tapi mereka hanya biasa saja. Sehingga tidak ada yang memperdulikan apa yang Smith lakukan. Smith mau berbuat apa saja tidak ada yang melarangnya. Biasanya Smith menggunakan narkoba jenis sabu, ketika ia menggunakan sabu tersebut maka ia akan lebih semangat dan lebih tenang. Ketika Smith menggunakan sabu Smith tidak pernah merasa lelah, bahkan ia lebih aktif lagi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA untuk melakukan kegiatan yang di berikan padanya. Tapi ketika Smith susah tidur maka ia menggunakan narkoba jenis ganja, karena ganja buat ia senang dan bahagia. Ganja biasanya bisa buat orang tertawa dan tersenyum. Tapi ketika ia tidak menggunakan narkoba maka seluruh badannya akan ngilu dan lemas. Biasanya kalau Smith tidak pakai narkoba membuat ia gelisah dan suntuk. Smith mengatakan ia memiliki hubungan yang baik dengan teman – teman sepermainannya. Teman – temannya sebahagian adalah para pengguna narkoba seperti dirinya. Biasanya Smit menggunakan narkoba bersama teman – temannya, karena menurutnya sebanyak apa pun uang orang tersebut ketika ia menggunakan narkoba maka uang tersebut akan habis. Maka Smith menggunakan narkoba secara bersama dengan teman – temannnya. Menurut Smith ketika ia berkumpul bersama teman – teman pengguna narkoba mereka akan menjadi lebih pintar karena mereka dapat melihat cara – cara memakai narkoba yang lebih santai dan nyaman. Smith juga mempelajari trik – trik atau cara – cara ketika mereka dikejar – kejar oleh polisi. Maka mereka akan memiliki banyak cara untuk mengindari hal tersebut. Smith juga mengatakan ketika ia ingin berhenti memakai narkoba, maka sulit sekali untuk ia keluar dari kelompok tersebut. Ketika ia mencoba untuk tidak memakai, maka teman – temannya kan terus mengajak dirinya untuk menggunakan narkoba. Smith juga pernah diejek – ejek oleh teman – temannya ketika ia berhenti menggunakan narkoba. Ia memiliki hubungan yang biasa – biasa saja dengan masyarakat sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Karena masyarakat sudah terbiasa dengan para pengguna narkoba yang terdapat di lingkungannya. Lingkungan tempat tinggal UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Smith mudah sekali mendapatkan narkoba, karena sebahagian warga bekerja sebagai pengedar narkoba. Sehingga ia mudah sekali mendapatkan barang tersebut. menurutnya masyarakat sudah terbiasa dengan para pengguna yang menggunakan narkoba di lingkungannya tersebut. tetapi Smit juga sering di ejek – ejek oleh masyarakat sekitar, seperti dituduh mencuri dan bahkan ia dibilang sudah gila.

4.7.7 Profil Informan Orang Tua Poe