Hubungan Tegangan-Regangan Beton Hubungan Tegangan-Regangan Baja

17

2.3. Model Tegangan-Regangan Material

Kolom beton bertulang RC Column dan kolom baja yang diselimuti beton SRC Column memiliki 2 jenis material yaitu beton dan baja. Masing-masing material memiliki sifat-sifat tersendiri sehingga perlu didefinisikan secara tersendiri dengan menggunakan pendekatan tertentu. Pendekatan yang digunakan dalam tugas akhir ini untuk material beton pada kolom beton bertulang adalah model Mander. Kemudian, untuk material baja yang digunakan adalah model Elastis Plastis Sempurna Elastic Perfectly Plastic

2.3.1. Hubungan Tegangan-Regangan Beton

Model hubungan tegangan-regangan beton yang digunakan adalah model yang direkomendasikan oleh Mander et al 1988 seperti ilustrasi pada Gambar 2.8 berikut : Gambar 2.8 : Model Tegangan-Regangan Beton Universitas Sumatera Utara 18 Kurva tegangan dan regangan dibentuk dengan persamaan berikut : = ′ −1+ 2-1 dengan : = � � ; = � � − � ; � = ′ � dimana : = tegangan beton MPa ′ = kekuatan tekan beton maksimum MPa � = regangan beton � = regangan beton pada tegangan maksimum beton � = Modulus Elastisitas beton = 5000 ′ ...............MPa � = Modulus Secant dari beton terkekang MPa Regangan beton pada tegangan maksimum beton diberikan dengan persamaan : � = � 1 + 5 � − 1 2-2 dengan nilai � = 0.002 Kemudian, nilai dari ′ diberikan oleh persamaan berikut : ′ = ′ −1.254 + 2.254 1 + 7.94 ′ ′ − 2 ′ ′ 2.3 atau ′ = �. ′ 2-4 Nilai � ′ ′ , ′ ′ dapat dicari dengan menggunakan Gambar 2.9 berikut : Universitas Sumatera Utara 19 Gambar 2.9 : Kurva nilai K dengan : ′ = ′ = 2-5 untuk pengekang berbentuk persegi empat dicari dengan persamaan : = 1− 2 6 =1 1− ′ 2 1− ′ 2 1 −� 2-6 = � . = � . 2-7 dengan : � = � dan � = � 2-8 dimana : s‟ adalah jarak bersih antar sengkang � adalah rasio antara luas tulangan longitudinal � dengan luas beton inti � adalah diameter beton inti jarak sengkang dari pusat ke pusat Universitas Sumatera Utara 20 adalah lebar beton inti jarak sengkang dari pusat ke pusat adalah jarak antar tulangan longitudinal � adalah luas tulangan sengkang

2.3.2. Hubungan Tegangan-Regangan Baja

Terdapat dua model tegangan-regangan baja yang sering digunakan antara lain: model Elastis Plastis Sempurna Elastic Perfectly Plastic dan model Baja dengan Strain Hardening. Model Elastis Plastis Sempurna juga dikenal sebagai model Elasto-Plastis. Berikut adalah ilustrasi dari kurva tegangan-regangan dari model tegangan-regangan yang dijelaskan sebelumnya : Gambar 2.10 : Model Tegangan-Regangan Elasto-Plastis Model Elasto-Plastis Gambar 2.10 adalah model yang menyederhanakan kurva plastis menjadi garis linear yang sama besarnya dengan tegangan leleh. Sedangkan, model Baja dengan Strain Hardening Gambar 2.11 adalah model baja yang terdiri dari 3 bagian yaitu : daerah elastis, daerah leleh yield dan daerah perkerasan regangan strain hardening. Universitas Sumatera Utara 21 Gambar 2.11 : Model Tegangan-Regangan Baja dengan Strain Hardening Dalam pengerjaan tugas akhir ini, model yang digunakan adalah model Elasto- Plastis. Model tegangan-regangan baja ini akan digunakan untuk tulangan longitudinal, tulangan transversal dan profil baja.

2.4. Ketentuan SK SNI 03-2847-2002