Hasil Analisis Penampang Tipe A

63 Gambar 5.14 : Kurva Tegangan-Regangan Material Beton B2-01

5.3. Perhitungan Kurva Hubungan Tegangan-Regangan Kolom Baja

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk perhitungan kurva hubungan tegangan-regangan kolom baja menggunakan model Elastis Plastis Sempurna dengan masing-masing = 420 � . Kurva tegangan-regangan material baja dapat menggunakan kurva yang terd apat dalam program „XTRACT‟.

5.4. Hasil Analisis Momen Kurvatur

Analisis momen kurvatur dilakukan dengan bantuan software „XTRACT‟. Hasil analisis yang digunakan untuk menghitung kekuatan lentur dan daktilitas antara lain : nilai kurvatur pada saat mengalami leleh yield dan saat keadaan ultimit serta nilai dari kekuatan lentur maksimum penampang. Kemudian, nilai daktilitas dihitung dengan menggunakan persamaan 3-1.

5.4.1. Hasil Analisis Penampang Tipe A

Hasil analisis menggunakan software „XTRACT‟ terhadap penampang kolom tipe A adalah sebagai berikut : 5 10 15 20 25 30 35 40 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 Teg a ng a n M P a Regangan Beton Terkekang Sebagian Beton Terkekang Penuh Universitas Sumatera Utara 64 Tabel 5.6 : Hasil Analisis Penampang Kolom Tipe A Berikut adalah hasil analisis momen kurvatur penampang kolom tipe A yang diplotkan dalam bentuk kurva : a. Berdasarkan variasi luas tulangan longitudinal Hasil analisis momen kurvatur terhadap penampang kolom A1-01 dan A1-02 digunakan untuk meninjau pengaruh luas tulangan longitudinal terhadap nilai kekuatan lentur dan daktilitas. Berikut adalah kurva momen kurvatur dari A1-01 dan A1-02 : Gambar 5.15 : Kurva Momen-Kurvatur dengan Variasi Luas Tulangan Longitudinal 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 0.00E+00 5.00E-02 1.00E-01 1.50E-01 M o m en N -m Kurvatur 1m Variasi luas tulangan longitudinal A1-01 12 D22 A1-02 12 D32 Penampang Kurvatur 10 −3 Momen kN-m Momen maks. kN-m Daktilitas Yield Ultimate Yield Ultimate A1-01 6,165 140,5 603 623 724,8 22,79 A1-02 6,717 109 947 1010 1128 16,23 A1-03 7,398 229 626 635 723 30,95 A1-04 6,156 107,1 603 622 724,7 17,398 A1-05 6,225 177,4 516 552 624,8 28,498 A1-06 5,179 146,9 495 490 585,3 28,36 A1-07 7,5 134,5 690 718 819,4 17,933 A1-08 6,229 84,5 938 897 1097 13,56 A1-09 7,388 124,2 625 619 724,8 16,811 A2-01 6,295 197,5 733 707 733 31,37 A3-01 6,251 112,8 643 643 762 18,045 Universitas Sumatera Utara 65 Dari Gambar 5.15, diketahui bahwa A1-01 memiliki sifat yang lebih daktail dibandingkan dengan A2-01. Namun, A1-01 memiliki kapasitas momen yang lebih kecil dibandingkan dengan A2-01. b. Berdasarkan variasi jarak antar sengkang Hasil analisis momen kurvatur terhadap penampang kolom A1-01, A1-03 dan A1-04 digunakan untuk meninjau pengaruh jarak antar sengkang terhadap nilai kekuatan lentur dan daktilitas. Berikut adalah kurva momen kurvatur dari A1-01, A1-03 dan A1-04 : Gambar 5.16 : Kurva Momen-Kurvatur dengan Variasi Jarak antar Sengkang Dari Gambar 5.16, diketahui bahwa A1-03 bersifat lebih daktail dibandingkan dengan A1-01 maupun A1-04. Ketiga penampang ini memiliki kapasitas momen maksimum yang relatif sama besar. c. Berdasarkan variasi mutu beton Hasil analisis momen kurvatur terhadap penampang kolom A1-01, A1-05 dan A1-08 digunakan untuk meninjau pengaruh mutu beton yang digunakan pada kolom terhadap nilai kekuatan lentur dan daktilitas. Berikut adalah kurva momen kurvatur dari A1-01, A1-05 dan A1-08 : 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000 0.00E+00 5.00E-02 1.00E-01 1.50E-01 2.00E-01 2.50E-01 M o m en N -m Kurvatur 1m Variasi jarak antar sengkang A1-01 s=100 mm A1-03 s=50 mm A1-04 s=150 mm Universitas Sumatera Utara 66 Gambar 5.17 : Kurva Momen-Kurvatur dengan Variasi Mutu Beton Dari Gambar 5.17, diketahui bahwa A1-05 bersifat paling daktail dibandingkan dengan A1-01 maupun A1-08. Namun, kapasitas momen maksimumnya memiliki nilai yang paling rendah. d. Berdasarkan variasi mutu tulangan longitudinal Hasil analisis momen kurvatur terhadap penampang kolom A1-01, A1-06 dan A1-07 digunakan untuk meninjau pengaruh mutu tulangan longitudinal yang digunakan pada kolom terhadap nilai kekuatan lentur dan daktilitas. Berikut adalah kurva momen kurvatur dari A1-01, A1-06 dan A1-07 : Gambar 5.18 : Kurva Momen-Kurvatur dengan Variasi Mutu Tulangan Longitudinal 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 0.00E+00 5.00E-02 1.00E-01 1.50E-01 2.00E-01 M o m en N -m Kurvatur 1m Variasi mutu beton A1-01 fc=30 MPa A1-05 fc=20 MPa A1-08 fc=70 MPa 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000 900000 0.00E+00 5.00E-02 1.00E-01 1.50E-01 2.00E-01 M o m en N -m Kurvatur 1m Variasi mutu tulangan longitudinal A1-01 fy=420 MPa A1-06 fy=280 MPa A1-07 fy=520 MPa Universitas Sumatera Utara 67 Kurva momen kurvatur dengan variasi mutu tulangan longitudinal dalam Gambar 5.18 menunjukkan bahwa nilai daktilitas penampang A1-06 lebih tinggi dibandingkan dengan penampang A1-01 dan A1-07. Sedangkan, kapasitas momen maksimum yang dimiliki oleh A1-06 adalah yang paling kecil dibandingkan dengan A1-01 dan A1-07. e. Berdasarkan variasi mutu tulangan sengkang Hasil analisis momen kurvatur terhadap penampang kolom A1-01 dan A1-09 digunakan untuk meninjau pengaruh mutu tulangan sengkang terhadap nilai kekuatan lentur dan daktilitas. Berikut adalah kurva momen kurvatur dari A1-01 dan A1-09 : Gambar 5.19 : Kurva Momen-Kurvatur dengan Variasi Mutu Tulangan Sengkang Hasil analisis momen kurvatur terhadap A1-01 dan A1-09 yang memiliki variasi mutu tulangan sengkang menunjukkan bahwa A1-01 lebih daktail dibandingkan dengan A1-09. Kemudian, kapasitas momen maksimum kedua penampang memiliki nilai yang sama. f. Berdasarkan letak atau konfigurasi tulangan longitudinal Hasil analisis momen kurvatur terhadap penampang kolom A2-01 dan A3-01 digunakan untuk meninjau pengaruh letak atau konfigurasi tulangan longitudinal 200000 400000 600000 800000 0.00E+00 5.00E-02 1.00E-01 1.50E-01 M o m en N -m Kurvatur 1m Variasi mutu tulangan sengkang A1-01 fy=420 MPa A1-09 fy=280 MPa Universitas Sumatera Utara 68 terhadap nilai kekuatan lentur dan daktilitas. Berikut adalah kurva momen kurvatur dari A2-01 dan A3-01 : Gambar 5.20 : Kurva Momen-Kurvatur dengan Variasi Letak Tulangan Longitudinal Hasil analisis momen kurvatur terhadap A2-01 dan A3-01 yang diplotkan secara bersama menunjukkan bahwa konfigurasi tulangan longitudinal A2-01 Gambar 3.5 memiliki nilai daktilitas lebih tinggi dibandingkan dengan A3-01 Gambar 3.6.

5.4.2. Hasil Analisis Penampang Tipe B