45
9.
Proses analisis dilakukan dengan memilih Toolbar „Process‟ dan diikuti „Run Analysis‟
10. Untuk dapat menampilkan data-data hasil analisis, pilihlah Toolbar
„Project Manager‟.
4.2. Contoh
Analisis Momen Kurvatur dengan bantuan ‘XTRACT’
Pada subbab ini, diberikan contoh analisis momen kurvatur dari penampang kolom beton bertulang dengan bantuan „XTRACT‟. Analisis momen kurvatur dilakukan
terhadap penampang A1-01. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan analisis momen kurvatur dengan bantuan XTRACT :
Universitas Sumatera Utara
46
1. Pertama, pilihlah satuan yang akan digunakan dalam hal ini N-mm dan juga
pilih sumber bentuk penampang yang akan digunakan dalam hal ini adalah
User Defined. User Defined dipilih karena bentuk dan dimensi penampang akan diinput sendiri. Kemudian, pilih Begin XTRACT.
2. Selanjutnya, model material baja yang digunakan pada penampang A1-01
didefinisikan dengan memilih model material BiLiniear seperti berikut :
Kemudian, isikan data-data material baja yang digunakan yaitu tegangan leleh
baja yield stress dan regangan runtuh failure strain. Pada bagian Material Hardening, masukkan nilai 0 karena model material baja yang digunakan
adalah model yang tidak mengalami Strain Hardening. Pilih Apply.
Universitas Sumatera Utara
47
3. Dilanjutkan dengan mendefinisikan model material beton yang terdiri dari
beton terkekang dan tidak terkekang dengan memilih User Defined pada toolbar Materials.
Proses input dilakukan dengan memasukkan nilai tegangan dan regangan material yang telah disimpan dalam bentuk file Notepad. Setelah memasukkan
data tegangan dan regangan material, masukkan nilai regangan ultimit
ultimate strain dari material beton terkekang pada bagian Compression.
Nilai regangan leleh yield strain lebih kecil daripada ultimate strain. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
48
karena analisis dilakukan hingga penampang mencapai kondisi ultimit sehingga nilai yield strain diasumsikan mendekati ultimate strain.
Pada bagian Tension, isikan nilai seperti yang terdapat pada Gambar di atas.
Hal ini dilakukan karena nilai regangan yang menentukan proses analisis
dihentikan adalah nilai regangan dalam keadaan Compression.
4. Selanjutnya, model material beton tidak terkekang juga diinput dengan cara
yang sama pada langkah 3 di atas. Nilai regangan ultimit dan leleh diisi dengan nilai yang mendekati nilai 1 karena runtuhnya material beton tidak
terkekang bukanlah kondisi ultimit dari penampang. Sehingga, proses analisis dapat terus dilakukan walaupun material beton tidak terkekang telah hancur
spalling.
Universitas Sumatera Utara
49
5. Kemudian, bentuk dan dimensi penampang dimasukkan dengan memilih
toolbar Show Builder Tools dan pilihlah bentuk penampang bujur sangkar.
Masukkan koordinat X dan Y yang merupakan titik pusat dari penampang.
Setelah itu, masukkan dimensi penampang pada bagian Width dan Height.
Universitas Sumatera Utara
50
6. Penampang yang telah dibentuk didiskritkan dengan memilih Unconfined
Concrete untuk selimut beton dengan tebal 40 mm. Untuk material penampang, dipilih Confined Concrete.
7.
Pilih Draw Bars. Pilihlah material BiLinear untuk tulangan longitudinal dan
diamaternya. Input tulangan longitudinal dilakukan dengan memasukkan koordinat titik pusat tulangan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
51
8. Masukkan koordinat titik-titik yang telah dihitung sebelumnya untuk
membentuk lengkungan antar tulangan longitudinal.
9. Selanjutnya, isikan gaya aksial yang diasumsikan bekerja pada penampang
pada Applied First Load dan pilihlah momen arah x pada Incrementing Loads.
10. Kemudian, lakukanlah proses analisis momen kurvatur pada penampang
kolom A1-01. Hasil keluaran output analisis dapat ditampilkan dengan
memilih Process dan dilanjutkan dengan Show Data.
Universitas Sumatera Utara
52
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN