Dasar Teori Pengekangan TINJAUAN PUSTAKA

14 Gambar 2.5 : Efektifitas Pengekangan a sengkang persegi; b spiral

2.2. Dasar Teori Pengekangan

Material beton dalam kolom beton bertulang reinforced concrete column maupun kolom baja yang diselimuti beton steel reinforced concrete column akan meningkat kekuatannya apabila dilakukan pengekangan terhadap kolom tersebut. Pengekangan dilakukan dengan menggunakan tulangan transversal baik yang berbentuk segi empat maupun yang berbentuk spiral. Pada saat penampang beton bertulang diberi tegangan tekan yang relatif kecil, efek pengekangan confinement tidak mempengaruhi kelakuan beton bertulang. Hal ini dikarenakan tegangan tersebut masih dapat dipikul oleh beton dan tulangan longitudinal. Namun, ketika penampang beton bertulang menerima tegangan yang melebihi tegangan ultimate, efek pengekangan diperlukan agar struktur tidak mengalami keruntuhan secara tiba-tiba. Efek pengekangan pada kolom diperlukan agar kolom akan lebih daktail pada saat menerima beban ultimate. Dengan adanya efek pengekangan yang terjadi, kekuatan dan daktilitas dari suatu penampang atau struktur akan meningkat. Hal ini disebabkan adanya peningkatan tegangan dan kekuatan pada material beton yang mengalami pengekangan. Oleh karena itu, kurva hubungan antara tegangan dan Universitas Sumatera Utara 15 regangan stress-strain curve yang terjadi pada beton terkekang diperlukan dalam menganalisa kekuatan dan daktilitas dari penampang atau struktur tersebut. Beberapa peneliti telah merekomendasikan model kurva tegangan-regangan untuk material beton yang terkekang dalam penampang beton bertulang reinforced concrete, antara lain : a. Model Kent dan Park 1971 b. Model Mander, Priestley, dan Park 1988 c. Model Cusson dan Paultre 1995 d. Model Diniz dan Frangopol 1997 e. Model Kappos dan Konstantinidis 1999 f. dan lain-lain Di antara beberapa model di atas, model yang akan digunakan untuk mencari persamaan kurva tegangan-regangan untuk material beton dalam kolom beton bertulang dan kolom baja yang diselimuti beton dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah model Mander, Priestley, dan Park 1988. Efek pengekangan yang terjadi di dalam suatu penampang kolom beton bertulang membagi material beton menjadi dua jenis yaitu material beton untuk selimut beton yang tidak mengalami kekangan unconfined concrete dan material beton inti yang mengalami kekangan confined concrete. Efek pengekangan ini didapatkan dari adanya penggunaan tulangan transversal di sepanjang kolom. Berikut adalah ilustrasi dari efek pengekangan yang terjadi pada suatu kolom beton bertulang: Universitas Sumatera Utara 16 Gambar 2.6 : Material Beton pada Kolom Beton Bertulang Kemudian, efek pengekangan pada kolom baja yang diselimuti beton membagi material beton menjadi tiga jenis yaitu daerah beton yang tidak terkekang unconfined concrete, daerah beton yang terkekang secara sebagian partially confined concrete dan daerah beton yang terkekang secara penuh highly confined concrete. Gambar 2.7 : Material Beton pada Kolom Baja yang Diselimuti Beton Untuk material baja atau tulangan yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah material baja yang memiliki kurva tegangan-regangan dengan model Elastis Plastis Sempurna Elastic Perfectly Plastic. Universitas Sumatera Utara 17

2.3. Model Tegangan-Regangan Material