59
Persamaan kurva dan kurva tegangan-regangan untuk beton tidak terkekang untuk penampang kolom A1-09 adalah sama dengan yang terdapat
pada penampang A1-01.
5.1.2 Penampang Kolom A2
Penampang kolom A2 terdiri dari 1 spesimen yaitu : Tabel 5.2 : Penampang Kolom Tipe A2
Perhitungan yang dilakukan menghasilkan persamaan kurva tegangan- regangan beton terkekang untuk A2-01 sebagai berikut :
= 35,73
ε
c
0,00391 1,5008
1,5008 − 1 + ε
c
0,00391
1,5008
Dan diperoleh kurva tegangan-regangan sebagai berikut :
Gambar 5.11 : Kurva Tegangan-Regangan Beton Terkekang A2-01
5 10
15 20
25 30
35 40
0.005 0.01
0.015 0.02
T eg
a ng
a n
M P
a
Regangan
Penampang Dimensi
mm ′
MPa Tulangan
Longitudinal MPa
Jarak antar sengkang
mm MPa
A2-01 600 x 600
30 8 D28
420 100
420
Universitas Sumatera Utara
60
Persamaan kurva dan kurva tegangan-regangan untuk beton tidak terkekang untuk penampang kolom A2-01 adalah sama dengan yang terdapat pada penampang
A1-01.
5.1.3 Penampang Kolom A3
Penampang kolom A3 terdiri dari 1 spesimen yaitu : Tabel 5.3 : Penampang Kolom Tipe A3
Perhitungan yang dilakukan menghasilkan persamaan kurva tegangan- regangan beton terkekang untuk A3-01 sebagai berikut :
= 36,24
ε
c
0,00408 1,48
1,48 − 1 +
ε
c
0,00408
1,48
Dan diperoleh kurva tegangan-regangan sebagai berikut :
Gambar 5.12 : Kurva Tegangan-Regangan Beton Terkekang A3-01
5 10
15 20
25 30
35 40
0.005 0.01
0.015 0.02
T eg
a ng
a n
M P
a
Regangan
Penampang Dimensi
mm ′
MPa Tulangan
Longitudinal MPa
Jarak antar sengkang
mm MPa
A3-01 600 x 600
30 8 D28
420 100
420
Universitas Sumatera Utara
61
Persamaan kurva dan kurva tegangan-regangan untuk beton tidak terkekang untuk penampang kolom A2-01 adalah sama dengan yang terdapat pada penampang
A1-01. 5.2.
Hasil Perhitungan Kurva Hubungan Tegangan-Regangan Kolom Baja yang Diselimuti Beton
Perhitungan kurva tegangan-regangan kolom baja yang diselimuti beton dilakukan terlebih dahulu sebelum analisis momen-kurvatur yang menggunakan
bantuan program „XTRACT‟ dapat dilakukan. Berikut adalah perhitungan yang dilakukan untuk penampang kolom tersebut yang terdiri dari tiga tipe spesimen yaitu :
Tipe B1 dan Tipe B2.
5.2.1 Penampang Kolom B1 Penampang kolom B1 pada Gambar 3.4 terdiri dari 1 spesimen sebagai berikut :
Tabel 5.4 : Penampang Kolom Tipe B1
Berdasarkan grafik yang terdapat pada jurnal Chen, 2006 pada Gambar 3.2 dan 3.3 didapatkan nilai :
� = 1,182 � = 1,186
Dengan cara yang sama dengan penampang kolom beton bertulang di atas, didapatkan kurva tegangan regangan beton terkekang sebagian dan penuh untuk
kolom komposit B1-01 sebagai berikut :
Spesimen Dimensi
mm ′
MPa Tulangan
Longitudinal MPa
s mm
MPa Dimensi profil baja
B1-01 280 x 280
30 12 D16
420 100
420 150 x 75 x 5 x 7
Universitas Sumatera Utara
62
Gambar 5.13 : Kurva Tegangan-Regangan Material Beton B1-01
5.2.2 Penampang Kolom B2 Penampang kolom B2 pada Gambar 3.5 terdiri dari 1 spesimen sebagai berikut :
Tabel 5.5 : Penampang Kolom Tipe B2
Berdasarkan grafik yang terdapat pada jurnal Chen, 2006 pada Gambar 3.2 dan 3.3 didapatkan nilai :
� = 1,166 � = 1,216
Kemudian, berikut ini adalah kurva tegangan-regangan beton terkekang sebagian dan penuh untuk penampang kolom komposit B2-01 :
5 10
15 20
25 30
35 40
0.02 0.04
0.06 0.08
0.1
T eg
a ng
a n
M P
a
Regangan
Beton Terkekang Sebagian Beton Terkekang Penuh
Spesimen Dimensi
mm ′
MPa Tulangan
Longitudinal MPa
s mm
MPa Dimensi profil baja
B2-01 280 x 280
30 12 D16
420 100
420 150 x 150 x 7 x 10
Universitas Sumatera Utara
63
Gambar 5.14 : Kurva Tegangan-Regangan Material Beton B2-01
5.3. Perhitungan Kurva Hubungan Tegangan-Regangan Kolom Baja