Tinjauan tentang Teori Evaluasi
a Model Evaluasi Berbasis Tujuan
Goal Oriented Evaluation Model
Menurut Ralph W. Tyler yang dikutip oleh Wirawan 2011: 80, evaluasi merupakan proses menentukan sampai seberapa tinggi tujuan
pendidikan sesungguhnya dapat dicapai. Sedangkan menurut Scriven model evaluasi berbasis tujuan adalah setiap jenis evaluasi berdasarkan
pengetahuan dan diferensial kepada tujuan-tujuan program, orang atau produk. Model evaluasi berbasis tujuan secara umum mengukur apakah
tujuan yang ditetapkan oleh kebijakan, program atau proyek dapat dicapai atau tidak.
b Model Evaluasi Bebas Tujuan
Goal Free Evaluation Model
Menurut Scriven yang dikutip oleh Wirawan 2011: 80, model evaluasi
ini merupakan
evaluasi mengenai
pengaruh yang
sesungguhnya, objektif yang ingin dicapai oleh program. c
Model Evaluasi Formatif dan Sumatif Model evaluasi formatif dan sumatif mulai dilakukan ketika
kebijakan, program atau proyek mulai dilaksanakan evaluasi formatif dan sampai akhir pelaksanaan program evaluasi sumatif. Menurut
Scriven, evaluasi formatif merupakan
loop
balikan dalam memperbaiki produk. Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan untuk mengukur kinerja
akhir objek evaluasi.
d Model Evaluasi Responsif
Responsive Evaluation Model
Mrnutut Stake yang dikutip oleh Wirawan 2011: 83, evaluasi disebut responsive jika memenuhi tiga kriteria: 1 lebih berorientasi
secara langsung kepada aktivitas program daripada tujuan program; 2 Merespons kepada persyaratan kebutuhan informasi dari audiens; 3
Perspektif nilai-nilai yang berbeda dari orang-orang dilayani dilaporkan dalam kesuksesan dan kegagalan dari program.
e Model Evaluasi
Context, Input, Process and Product
CIPP Menurut Sufflebean yang dikutip oleh Wirawan 2011: 84
menyebutkan bahwa model evaluasi CIPP merupakan kerangka yang komprehensif untuk mengarahkan pelaksanaan evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif terhadap objek program, proyek, personalita, produk, institusi dan sistem.
f Model Evaluasi Adversari
Adversary Evaluation Model
Salah satu model evaluasi yang menyerupai proses pengadilan atau proses yudisial adalah model evaluasi adversary
Adversary Evaluation Model
atau model evaluasi judicial
Judicial Evaluation Model
. Tujuan utama dari model evaluasi adversary adalah untuk mengurangi
potensi bias dengan membbentuk dua evelator yang berbeda.
g Model Evaluasi Ketimpangan
The Discrepancy Evaluation Model
Model evaluasi ketimpangan dikembangkan oleh Malcolm M. Provus yang dikutip oleh Wirawan 2011: 86 yang mengemukakan
bahwa evaluasi merupakan suatu seni melukiskan ketimpangan antara standar kinerja dengan kinerja yang terjadi. Menurut model evaluasi
ketimpangan, evaluasi memerlukan enam langkah yaitu: 1
Mengembangkan suatu desain dan standar-standar yang menspesifikasikan karakteristik implementasi ideal dari objek
evaluasi. 2
Menentukan informasi yang diperlukan untuk membandingkan implementasi
yang sesungguhnya
dengan standar
yang mendefinisikan kinerja sebagai objek evaluasi.
3 Menjaring kinerja objek evaluasi.
4 Mengidentifikasi ketimpangan-ketimpangan antara standar
pelaksanaan dengan hasil pelaksanaan objek. 5
Menentukan penyebab ketimpangan. 6
Membuat perubahan-perubahan terhadap implementasi objek evaluasi untuk menghilangkan ketimpangan.
h Model Evaluasi Sistem Analisis
system Analisis Evaluation Model
Dalam model evaluasi sitem analisis, evaluasi akibat dan evaluasi pengaruh dilakukan secara terpisah. Selain itu, empat jenis evaluasi
yang ada pada evaluasi sistem analisis merupakan kesatuan kegiatan linier yang tidak bisa dilakukan secara parsial.
i Model Evaluasi
Benchmarking
Bangku Ukur
Benchmarking
adalah suatu
proses mengevaluasi
dan membandingkan objek
benchmarking
produk, biaya, siklus waktu produktivitas, kualitas proses khusus, tenaga atau metode suatu
organisasi dengan organisasi lainnya yang dianggap sebagai suatu standar industri atau praktik yang terbaik dalam suatu industri.
Selain kesembilan model evaluasi yang disebutkan oleh Wirawan 2011: 80-124 tersebut adapula model evaluasi lain yaitu Model Evaluasi
Kotak Hitam
Black Box Evaluation Model
, Model Evaluasi Konosursip dan Kritikisme
Connoissership and Critic Evaluation Model
, Model Evaluasi Terfokus
Utilization-Focus Evaluaton Model
, Akreditasi,
Theory-driven Evaluation Model
serta Model Evaluasi Semu. Akan tetapi, dalam penelitian ini peneliti menggunakan evaluasi dengan model evaluasi
ketimpangan
The discrepancy Evaluation Model.
Dimana, peneliti mengukur adanya perbedaan antara yang seharusnya dicapai dengan yang
sudah riil dicapai KPRI “PGP” melalui objek pengamatan berupa laporan keuangan. Khususnya pada Unit Simpan Pinjam Koperasi.