ketimpangan atau kesenjangan antara kriteria atau pedoman dengan keadaan sesungguhnya yang telah dicapai USP
KPRI “PGP” melalui objek pengamatan berupa laporan keuangan. Unit Simpan Pinjam
Koperasi yang diamati melalui tujuh aspek sesuai dengan Pedoman Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
No.14PerM.KUKMXII2009. Terdapat beberapa ketentuan yang harus diperhatikan diantaranya adalah:
a. Dalam melakukan penilaian tingkat kesehatan KSP atau USP
Koperasi, maka terhadap aspek yang dinilai diberikan bobot penilaian sesuai dengan besarnya pengaruh terhadap kesehatan USP koperasi
tersebut. b.
Penilaian aspek dilakukan dengan menggunakan nilai yang dinyatakan dalamangka 0 sampai 100. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 19 berikut:
Tabel 19. Aspek, Komponen dan Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi
No Aspek
yg Dinilai
Komponen Bobot
Komponen Jumlah
Aspek
1. Permodalan
15 a.
Rasio Modal Sendiri terhadap
Total Assets
6
b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman
Diberikan yang Berisiko 6
c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri
3
2. Kualitas Aktiva Produktif
25 a.
Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan
10
b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah
terhadap Pinjaman yang Diberikan 5
c. Rasio
Cadangan Risiko
terhadap Pinjaman Bermasalah
5
d. Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap
Pinjaman yang Diberikan 5
3. Manajemen
15 a.
Manajemen Umum 3
b. Kelembagaan
3 c.
Manajemen Permodalan 3
d. Manajemen Aktiva
3 e.
Manajemen Likuiditas 3
4. Efisiensi
10 a.
Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto
catatan : Beban operasi anggota adalah beban pokok ditambah dengan beban usaha bagi anggota
+ beban perkoperasian. Untuk USP Koperasi, beban perkoperasian dihitung secara proporsional
4
b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor
4
c. Rasio Efisiensi Pelayanan
2
5. Likuiditas
15 a.
Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar
10
b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap
Dana yang Diterima
Catatan: Dana yang diterima adalah total pasiva selain hutang biaya dan SHU belum dibagi
5
6. Kemandirian dan Pertumbuhan
10
a. Rentabilitas Assets
3
b. Rentabilitas Modal Sendiri
3
c. Kemandirian Operasional Pelayanan
Catatan: Beban usaha adalah beban usaha bagi anggota
4
7. Jatidiri Koperasi
10 a.
Rasio Partisipasi Bruto 7
b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota PEA
PEA = MEPPP + SHU Bagian Anggota
3
Jumlah 100
Sumber: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia tahun 2009
2. Teknik Analisis Perkembangan Tingkat Kesehatan USP Koperasi
Untuk mengetahui tingkat perkembangan USP koperasi, digunakan analisis
trend.
Menurut Indriyo Gitosudarmo dan M. Najmudin,
trend
adalah rata-rata perubahan dalam jangka panjang, apabila data yang ada menunjukkan kecenderunga naik maka
trend
tersebut merupakan
trend
positif, apabila kecenderungan turun merupakan
trend
negatif
.
Berdasarkan kecenderungan
trend
angka-angka rasio tertentu dapat diperoleh gambaran apakah rasio-rasio tersebut cenderung naik
turun atau relatif
constant
, dengan demikian akan dapat dideteksi masalah- maslah apa yang sedang dihadapi. Jika dari hasil analisis
trend
rasio keuangan koperasi cenderung naik dari tahun ketahun menunjukkan
bahwa kinerja keuangan dan pengelolaan koperasi baik, demikian juga sebaliknya jika rasio keuangan cenderung turun dari tahun ketahun
menunjukkan bahwa kinerja keuangan dan pengelolaan koperasi kurang maksimal.
3. Tolok Ukur Penarikan Kesimpulan
Tolok ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Peraturan Menteri
Negara Koperasi
dan Usaha
Kecil dan
Menengah No.14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Tingkat
Kesehatan KSP dan USP.
a. Tolok Ukur Penetapan Tingkat Kategori Aspek-Aspek Kesehatan
USP Koperasi
Dalam menentukan tingkat kategori aspek-aspek kesehatan USP dilakukan dengan penetapan sebagai berikut:
1 Aspek Permodalan
Dari hasil perhitungan penetapan kategori aspek permodalan yang telah dilakukan, dalam menentukan kategori aspek
permodalan digunakan penetapan sebagai berikut: Tabel 20. Penetapan Kategori Aspek Permodalan
SKOR KATEGORI
≥ 11,30 Sehat
8,60 x 11,30 Cukup Sehat
5,90 x 8,60 Kurang Sehat
3,20 x 5,90 Tidak Sehat
0,50 x 3,20 Sangat Tidak Sehat
Sumber: Perhitungan Penetapan Kategori Aspek Permodalan USP Koperasi
2 Aspek Kualitas Aktiva Produktif
Dari hasil perhitungan penetapan kategori aspek kualitas aktiva produktif yang telah dilakukan, dalam menentukan kategori
aspek permodalan digunakan penetapan sebagai berikut: Tabel 21. Penetapan Kategori Aspek Kualitas Aktiva Produktif
SKOR KATEGORI
≥ 19,25 Sehat
14,50 x 19,25 Cukup Sehat
9,75 x 14,50 Kurang Sehat
5,00 x 9,75 Tidak Sehat
0,25 x 5,00 Sangat Tidak Sehat
Sumber: Perhitungan Penetapan Kategori Aspek Kualitas Aktiva Produktif USP Koperasi