aspek likuiditas dikatakan tidak sehat atau tidak mampu dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
6. Aspek kemandirian dan pertumbuhan USP KPRI “PGP” pada tahun 2011-
2012 memperoleh rerata skor sebesar 5,63. Artinya kemampuan USP KPRI “PGP” pada tahun 2011-2012 dalam menghasilkan laba dan
kemandirian permodalan sudah cukup sehat. 7.
aspek jatidiri koperasi pada USP KPRI “PGP” pada tahun 2011-2012 memperoleh rerata skor sebesar 4,75. Artinya kemampuan USP KPRI
“PGP” dalam memberikan manfaat ekonomi kepada anggotanya dinilai masih kurang baik atau kurang sehat.
8. Dari hasil perhitungan tujuh aspek yang telah dilakukan di USP KPRI
“PGP”, tingkat kesehatan USP “PGP” pada tahun 2011 berada pada kategori kurang sehat, sedangkan pada tahun 2012 tingkat kesehatan USP
“PGP” menjadi cukup sehat. Berdasarkan rerata skor yang di dapat, tingkat kesehatan USP KPRI “PGP” dari tahun 2011-2012 dikatakan
cukup sehat. Untuk tahun 2011 total skor yang diperoleh sejumlah 58,30, tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi sebesar 61,35. Sehingga,
perkembangan Tingkat Kesehatan USP KPRI “PGP” pada tahun 2011- 2012 naik sebesar 5,30 dengan rerata skor yang diperoleh sebesar 60,01
dan termasuk dalam kategori cukup sehat.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan dari hasil analisis data
mengenai tingkat kesehatan US P KPRI “PGP” dan perkembangannya pada
tahun 2011-2012, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: 1.
Pada tahun 2011-2012 USP KPRI “PGP” memiliki komponen permodalan yang sehat.
Oleh karena itu, USP KPRI “PGP‟ perlu mempertahankan maupun meningkatkan jumlah modal sendiri di tahun-tahun berikutnya
dengan cara mengoptimalkan kegiatan usaha USP maupun pertokoan agar mendatangkan hasil usaha yang maksimal.
2. Pada tahun 2011-2012 USP KPRI “PGP” memiliki komponen harta yang
cukup sehat atau cukup baik untuk menghasilkan pendapatan. Akan tetapi dari keseluruhan hasil perhitungan rasio-rasio dalam aspek kualitas aktiva
produktif menunjukkan perlunya meminimalisir lagi besarnya pinjaman bermasalah yang ada dan perlu memperbesar lagi dana yang dialokasikan
untuk cadangan risiko kredit. 3.
Pada tahun 2011-2012 USP KPRI “PGP” memiliki komponen manajemen yang cukup sehat atau cukup baik. Akan tetapi, dikarenakan belum adanya
visi, misi, tujuan dan SOP serta SOM membuat USP KPRI “PGP” menjadi kurang terencana dalam pelaksanaan kegiatan usahanya.
Alangkah baiknya apabila kekurang tersebut segera dilengkapi. 4.
Pada tahun 2011-2012 USP KPRI “PGP” dinilai masih kurang sehat atau kurang efisiensi dalam memberikan pelayanan kepada anggotanya
berdasarkan penggunaan
assets
. Oleh karena itu, USP KPRI “PGP” perlu
meminimalisir lagi besarnya beban usaha yang dikeluarkan. Terutama pada kerugian pinjaman yang ditanggung.
5. Pada tahun 2011-2012 USP KPRI “PGP” memenuhi kewajiban jangka
pendek tergolong tidak sehat atau tidak baik. Oleh karena itu, USP KPRI “PGP” perlu meningkatkan lagi kelancaran pengembalian pinjaman yang
telah disalurkan dengan cara mempertegas aturan pengembalian pinjaman. 6.
Pada tahun 2011-2012 USP KPRI “PGP” sudah cukup sehat atau cukup baik dalam menghasilkan laba dan kemandirian modal. Oleh karena itu,
USP KPRI “PGP” perlu meningkatkan lagi modal sendiri yang dimiliki serta mengoptimalkan kegiatan usaha selain USP agar mendatangakan
keuntungan yang lebih besar. 7.
Pada tahun 2011-2012 USP KPRI “PGP” dalam kemampuannya memberikan manfaat ekonomi kepada anggotanya tergolong kurang sehat
atau kurang baik. Oleh karena itu, USP KPRI “PGP” perlu meningkatkan
lagi kontribusi partisipasi bruto anggotanya. 8.
Oleh karena pada tahun rerata skor yang diperoleh USP KPRI “PGP” tahun 2011-2012 menunjukkan kategori cukup sehat, maka untuk
meningkatkan kategori menjadi sehat perlu dilakukannya perbaikan dan pengoptimalan pada beberapa aspek yang mempunyai skor rendah. Aspek-
aspek tersebut adalah aspek efisiensi, likuiditas dan jatidiri koperasi, memaksimalkan perolehan SHU dan juga kemandirian perihal