Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen. Penelitian ini akan dilakukan bulan Desember 2014-Februari 2015.
C. Definisi Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah Tingkat Kesehatan USP KPRI “PGP”, Yang dimaksud Tingkat Kesehatan USP disini adalah kondisi atau
keadaan USP koperasi yang dinyatakan sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat. Tingkat kesehatan USP dapat diketahui
berdasarkan perhitungan laporan keuangan Koperasi yang didasarkan pada Pedoman Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit
Simpan Pinjam Koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 14PerM.KUKMXII2009. Dimana
penilaian tersebut dilihat dari tujuh aspek yaitu permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan
serta jatidiri koperasi. Definisi variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Permodalan
Modal merupakan sarana atau bekal untuk melaksanakan usaha. Permodalan merupakan aspek keuangan yang memegang perananan
penting dalam suatu badan usaha termasuk koperasi. Tingkat permodalan koperasi yang sehat akan menunjukkan seberapa berkualitaskah tingkat
badan usaha koperasi tersebut. Permodalan koperasi dinilai berdasarkan
rasio modal sendiri terhadap
total assets,
rasio modal sendiri terhadap pinjaman berisiko yang diberikan dan rasio kecukupan modal sendiri.
2. Kualitas Aktiva Produktif
Kualitas aktiva produktif menunjukkan seberapa jauh efektifitas koperasi dalam mengelola sumber dayanya. Aspek ini dinilai berdasarkan
pada 4 rasio yaitu rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman yang diberikan, rasio pinjaman bermasalah terhadap pinjaman
yang diberikan, rasio cadangan risiko terhadap pinjaman yang diberikan, dan rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan.
3. Manajemen
Merupakan hasil kinerja yang dapat dicapai oleh seorangsekelompok orang dalam suatu organisasi yang dapat meningkatkan aspek manajemen,
yang perlu kita sadari bahwa lingkungan koperasi itu berubah-ubah. Sehingga dalam aspek ini dinilai berdasarkan pada 5 komponen penilaian
yaitu manajemen umum, kelembagaan, permodalan, aktiva dan likuiditas. 4.
Efisiensi Penilaian efisiensi KSP didasarkan pada 3 rasio yaitu rasio biaya
operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto, rasio beban usaha terhadap SHU kotor dan rasio efisiensi pelayanan. Berdasarkan penilaian
efisiensi tersebut, maka koperasi akan dapat memperlihatkan seberapa besrkah koperasi mampu memberikan pelayanan yang efisien kepada
anggotanya berdasarkan penggunaan
asset
yang dimilikinya.