Automatic injector atau disebut juga autosampler memiliki prinsip yang
mirip, hanya saja sistem penyuntikannya bekerja secara otomatis Meyer, 2004.
2.4.6 Kolom
Kolom kinerja tinggi yang dapat meminimalkan pelebaran puncak sampel adalah jantung dari sistem kromatografi cair modern. Efisiensi kolom tertinggi
dapat dicapai dengan menggunakan kolom yang dipak dengan padat dan seragam dan berdiameter 5-10
μm. Kolom dengan diameter 2 – 5 mm biasanya digunakan untuk analisis.
Kolom yang lebih lebar dengan diameter antara 10 mm sampai 1 inchi 25,4 mm dapat digunakan untuk pekerjaan preparatif. Beberapa perusahaan bahkan
memasarkan kolom preparatif dengan diameter 30 cm ke atas. Kolom dengan panjang 5, 10, 15, atau 25 cm adalah umum jika digunakan fase diam
mikropartikel berukuran 10 μm ke bawah. Jika diinginkan jumlah plate yang
lebih tinggi maka akan lebih baik jika meggunakan packing dengan partikel yang lebih kecil daripada menggunakan kolom yang lebih panjang. Kolom yang lebih
panjang meningkatkan volume retensi, sehingga mengurangi konsentrasi puncak pada zat yang terelusi.
Kolom umumnya dibuat dari stainless steel, tahan terhadap tekanan KCKT normal dan relatif inert terhadap korosi kimiawi. Meyer, 2004.
2.4.7 Detektor
Suatu detektor dibutuhkan untuk mendeteksi adanya komponen cuplikan dalam aliran yang keluar dari kolom. Detektor-detektor yang baik memiliki
sensitifitas yang tinggi, gangguan noise yang rendah, kisar respons linier yang luas, dan memberi tanggapanrespon untuk semua tipe senyawa. Suatu kepekaan
Universitas Sumatera Utara
yang rendah terhadap aliran dan fluktuasi temperatur sangat diinginkan, tetapi tidak selalu dapat diperoleh Johnson dan Stevenson, 1991.
Detektor yang paling banyak digunakan dalam kromatografi cair modern kecepatan tinggi adalah detektor spektrofotometer UV 201 nm. Bermacam-macam
detektor dengan variasi panjang gelombang UV-Vis sekarang menjadi populer karena mereka dapat digunakan untuk mendeteksi senyawa-senyawa dalam
rentang yang luas. Detektor lainnya, antara lain: detektor fluometer, detektor ionisasi nyala, detektor elektrokimia dan lain-lain juga telah digunakan Johnson
dan Stevenson, 1991.
2.4.8 Pengolahan Data