Akurasi Kecermatan Presisi Keseksamaan Spesifisitas Selektifitas Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Linearitas Rentang Kisaran

deteksi, batas kuantitasi, linieritas, rentangkisaran dan kekuatanketahanan dan kekasaranketangguhan.

2.5.1 Akurasi Kecermatan

Akurasi merupakan ketlitian metode analisis atau kedekatan antara nilai terukur dengan nilai sebenarnya. Akurasi dinyatakan dalam persen perolehan kembali recovery Harmita, 2004.

2.5.2 Presisi Keseksamaan

Presisi merupakan ukuran keterulangan metode analisis yang diperoleh dari beberapa kali pengukuran pada sampel yang sama dan biasanya diekspresikan sebagai relatif standar deviasi RSD Gandjar dan Rohman, 2007.

2.5.3 Spesifisitas Selektifitas

Spesifisitasselektifitas adalah kemampuan untuk mengukur analit yang dituju secara tepat dan spesifik dengan adanya komponen lain dalam matriks sampel seperti ketidakmurnian, produk degradatif dan komponen lain dari sampel Ermer, 2005.

2.5.4 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

Batas deteksi adalah konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat dideteksi, meskipun tidak selalu dapat dikuantifikasi. Sedangkan batas kuantitasi adalah konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima pada kondisi metode yang digunakan USP, 2007.

2.5.5 Linearitas

Linieritas adalah kemampuan suatu metode untuk memperoleh hasil uji yang secara langsung proposional dengan konsentrasi analit pada kisaran yang Universitas Sumatera Utara diberikan. Linieritas dapat ditentukan secara langsung dengan pengukuran sampel analit yang ditambahkan baku pada sekurang-kurangnya lima titik konsentrasi yang mencakup seluruh rentang konsentrasi kerja Ermer, 2005.

2.5.6 Rentang Kisaran

Rentangkisaran adalah konsentrasi terendah dan tertinggi yang mana suatu metode analitik menunjukkan akurasi, presisi dan linieritas yang dapat digunakan untuk menganalisis sampel Ermer, 2005. 2.5.7 Kekuatan Ketahanan Kekuatanketahanan merupakan pengujian kemampuan dari suatu metode untuk tidak terpengaruh oleh adanya perubahan parameter dalam melakukan metode analitik seperti persentase kandungan pelarut organik dalam fase gerak, pH larutan dapar, waktu pengekstraksian analit, komposisi pengekstraksi dan perbandingan konsentrasi fase gerak Épshtein, 2004.

2.5.8 Kekasaran Ketangguhan