Kamus Ekabahasa dan Kamus Dwibahasa

200. Kamus tersebut termasuk dalam jenis kamus ekabahasa. Kamus yang bejenis dwibahasa yang terdapat di Indonesia adalah Kamus Kantong Belanda disusun oleh Amin Singgih dan W. Mooijiman. Kamus ini berukuran 11 x 14,5 cm dan lebarnya 145 halaman Chaer, 2007: 200. Kelompok kedua adalah kamus pelajar. Kamus pelajar merupakan kamus terbatas, yang jumlah lemanya ditentukan oleh tingkat pendidikan di mana kamus itu digunakan Chaer, 2007: 200. Kamus pelajar ini bertujuan untuk mempelajari bahasa bagi para siswa atau mahasiswa. Salah satu kamus pelajar di Indonesia adalah Kamus Linguistik yang dikarang oleh Harimurti Kridalaksana 2008 yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama. Kamus ini terdapat 314 halaman dan berjenis kamus istilah.

3. Lema

Kamus merupakan suatu buku rujukan yang mendefinisikan lema dalam suatu bahasa. Lema tersebut berupa kata atau lebih tepatnya kata leksikal lexical words. Kata merupakan unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa KBBI, 2008: 633 Kridalaksana 2008: 110 menyatakan bahwa kata adalah 1 morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas; 2 satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal misal batu, rumah, datang, dan sebagainya atau gabungan morfem misal pejuang, mengikuti, pancasila, mahakuasa, dan sebagainya. Dalam beberapa bahasa a.l dalam B.Inggris, pola tekanan juga menandai kata; 3 satuan terkecil dalam sintaksis yang berasal dari leksem yang telah mengalami proses morfologi. Jadi, dari penjelesan di atas dapat disimpulkan bahwa kata merupakan sebuah tanda terdiri dari unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan merupakan suatu wujud perasaan dan pikiran seseorang. Dalam leksikografi kata merupakan leksem. Kridalaksana 2010: 9 menyebutkan bahwa leksem sebagai satuan dasar leksikon dan dibedakan dari kata sebagai satuan gramatikal. Artinya, leksem adalah “bahan dasar” yang setelah mengalami “pengolahan gramatikal” menjadi dalam bentuk subsistem gramatikal. Misalnya melarikan, pelari, pelarian, larian, berlari, berlari-lari, berlarian, berlari-larian, selari, dan seperlarian. Kata-kata tersebut berasal dari kata dasar lari. Jadi dalam leksikografi istilah lari bukanlah kata melainkan leksem dan kata melarikan, pelari, pelarian, dan sebagainya adalah gramatikal.

4. Tipe Lema

Atkins dan Michael via Setiawan, 2007 menyatakan bahwa lema dibagi menjadi empat tipe lema, yaitu lema berbentuk leksikal standar, lema berbentuk abreviasi, lema berbentuk kata gramatikal, dan lema berbentuk ensiklopedi.

a. Lema Berbentuk Leksikal Standar

Lema berbentuk leksikal stardar ini berkategori nomina, verba, adjektiva, numeralia, dan adverbial. Tipe Lema ini dapat dijabarkan dengan singkat dan dapat dijabarkan dengan lengkap. Kelengkapan penjabaran ini tergantung pada jenis kamus. Contoh penjabaran lema berbentuk leksikal standar sebagai berikut.