Definisi Luas Tipe Definisi

Menurut Kridalaksana 2008: 151 medan makna merupakan suatu bagian dari sistem semantik bahasa yang menggambarkan bagian bidang kehidupan atau realitas dalam alam semesta tertentu dan yang direalitaskan oleh seperangkat unsur leksikal yang maknanya berhubungan. Jadi, setiap kata dapat dikelompokkan sesuai dengan medan maknanya, tetapi harus diketahui bahwa pembedaan medan makna tidak sama pada setiap bahasa. Kata atau unsur leksikal yang maknanya berhubungan dalam satu bidang tertentu jumlahnya tidak sama dari satu bahasa dengan bahasa lain, sebab berkaitan erat dengan kemajuan atau situasi budaya masyarakat bahasa yang bersangkutan yaitu medan makna Chaer, 2013: 110. Misalnya nama-nama bunga yang membentuk medan makna. Begitu pula dengan nama-nama binatang. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa medan makna merupakan sebuah kelompok kata yang maknanya saling berkaitan dengan situasi budaya masyarakat yang bersangkutan. Sekelompok kata yang maknanya saling berhubungan disebut hiponimi. Hal tersebut terbukti dengan adanya kata binatang yang mempunyai hipernim: mamalia, ikan, melata, burung dan amfibi. Sedangkan kata melata merupakan hiponimi dari cicak, biawak, bunglon, dan sebagainya. Chaer 2013: 111 menyatakan bahwa kelompok kata-kata dalam medan makna yang sama dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kolokasi dan kelompok set. Kelompok kolokasi adalah kata-kata yang berada di dalam lokasi yang sama dan berada dalam hubungan sintagmatik. Kata-kata yang berlokasi berada bersamaan atau berdampingan dalam satu tempat atau kalimat. Kata-kata garam, gula, lada, bumbu, sayur, dan daging berlokasi atau lingkungan mengenai dapur. Kata-kata berlokasi biasanya berada pada hubungan sintagmatik. Sebaliknya, pada kata-kata yang berada dalam set biasanya berada dalam hubungan pragmatik dan tidak harus sama dengan lokasi. Suatu kata berada dalam set biasanya dapat saling menggantikan. Kata bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua merupakan kata-kata berada dalam set. Kata-kata tersebut bisa saling menggantikan dan biasanya tidak dapat digunakan pada satuan lingual yang sama.

9. Komponen Makna

Komponen makna atau komponen semantik semantic feature, semantic property, atau semantic marker merupakan unsur leksikal terdiri dari satu atau beberapa unsur yang bersama-sama membentuk makna kata atau makna leksikal tersebut Chaer, 2009: 114. Untuk mengetahui kandungan makna kata, salah satu cara menentukan hubungan makna pada leksem dari suatu medan adalah dengan analisis komponen makna. Analisis komponen makna ini merupakan analisis kata yang dapat mengetahui hubungan antarmakna. Analisis tersebut dapat berguna untuk mengetahui adanya perbedaan dan persamaan makna tertentu yang satu dengan kata lainnya di dalam medan makna. Menurut Parera 2004: 163 analisis komponen makna kata digunakan untuk melihat hubungan antara makna. Hubungan antara makna tersebut dibedakan secara umum atas lima tipe, yaitu 1 kesinoniman, 2 keantoniman kontradiktoris dan kontree, 3 keberbalikan, dan 4 kehiponimian.