Medan Makna Deskripsi Teori

Analisis komponen makna tidak dapat diterapkan pada semua kata karena komponen semantik kata berubah-ubah, bervariasi, bertumpang tindih baik pada kata-kata intrabahasa maupun antarbahasa Parera, 2004: 163. Menurutnya, analisis komponen makna lebih banyak dilakukan pada kelas kata nomina, sedangkan pada kelas verba dan adjektiva belum banyak dilakukan analisis komponen makna. Parera 2004: 161 menyatakan bahwa ada beberapa manfaat teori analisis komponensial yaitu dapat mengetahui benar dan tidaknya kalimat, dan beberapa kalimat bersifat anomali. Selain itu, Komponen makna juga berguna untuk perumusan makna dalam kamus dan untuk menentukan apakah kalimat yang digunakan dapat diterima atau tidak secara semantik. Analisis ini dalam kajian semantik leksikal tentu cukup menonjol mengingat manfaatnya yang cukup beragam dalam mengkaji makna kata dan hubungan makna antarkata dalam suatu bahasa. Dalam menganalisis komponen makna digunakannya penandaan yang biasa dipakai dalam analisis komponen makna. Tanda plus + berarti memiliki komponen makna yang tertentu terdapat makna leksem yang dianalisis, tanda - berarti memiliki komponen makna tertentu yang tidak terdapat pada makna leksem yang dianalisis, sedangkan tanda ± berarti bisa memiliki bisa pula tidak. Misal kata manusia memiliki komponen makna: + HIDUP, + INSANI, + BERAKAL, ± KAWIN, ± BERANAK, sedangkan kata binatang memiliki komponen makna: + HIDUP, - INSANI, - BERAKAL, ± KAWIN, ± BERANAK. Dengan demikian, perbedaan komponen makna antara manusia dan binatang terletak pada perbedaan komponen + INSANI dan + BERAKAL untuk manusia dan – INSANI dan – BERAKAL untuk binatang. Pada kata-kata mobil, helikopter, perahu, dan lain-lain, merupakan kata yang bermakna genetik “transortasi”. Kata-kata tersebut berkomponen makna yang berbeda kaitan dengan penggunaan dalam berkendaraan, seperti digunakan di darat, di air, dan di udara. Tabel 5: Contoh Komponen Makna pada Lema Transportasi Lema Kendaraan Di Darat Di Air Di Udara Mobil + - - Helikopter - - + Perahu - + - Dengan tabel di atas dapat disusun definisi sederhana pada masing-masing kata yang berkomponen “transportasi”, misalnya: Mobil : kendaran darat yang … Helikopter : kendaraan udara yang … Perahu : kendaraan air yang … Analisis komponen makna pada kata helikopter ini tidak sesuai dengan pendefinisian yang ada di dalam KBBI, Helikopter didefinisikan sebagai pesawat udara dengan baling-baling … Kata helikopter merupakan alat tranportasi alat angkut atau kendaraan udara, dapat diseragamkan kata pertamanya: kendaraan udara atau kendaraan umum Muis, 2009: 23. Dari contoh tersebut terlihat bahwa pendefinisian pada KBBI tidak seragamnya kata pertama yang mengawali setiap definisi, kata pertama tersebut merupakan penanda klasifikasi kata.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan berfungsi untuk memberikan gambaran tentang penelitian sebelumnya yang sejenis. Penelitian yang telah dilakukan dapat dijadikan referensi penelitian. Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu buku karya Muhammad Muis pada tahun 2009 dengan judul Pendefinisian Lema Alat Musik di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001. Penelitian ini membahas tentang pendefinisian lema alat musik di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga tahun 2001. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat beberapa kekurangan dalam definisi KBBI 2001, misalnya ketidaksejajaran definisi dan kata pertama yang merupakan penanda klasifikasi atau kata penggolong pada beberapa lema yang kurang jelas, tidak sesuai dengan kajian medan makna dan komponen makna. Persamaan antara penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang pendefinisian lema di dalam kamus. Perbedaan antarkeduanya, yaitu data yang digunakan dalam penelitian. Data yang terdapat pada penelitian Muhammad Muis menggunakan lema alat musik, sedangkan penelitian ini menggunakan data lema binatang.