Definisi Operasional Tipe Definisi

2 Definisi dengan Sinonim Definisi dengan sinonim ini terdiri dari sinonim, koleksi sinonim, atau frasa bersinonim. Kebanyakan kata, terutama yang abstrak, tidak mudah didefinisikan secara analitis dengan gaya “genus dan diferensial”; dan perkamusan bertolak ke penggunaan sinonim. Definisi dengan sinonim ini menimbulkan keberputaran sirkularitas, yang seperangkat sinonim digunakan untuk mendefinisikan satu sama lain. Kamus yang lebih kecil, yang ruangnya lebih terbatas menggunakan sinonim sebagai metode pendefinisian yang lebih ekstensif Muis, 2009: 33. alas 1 dasar, fundamen, fondasi: 2 sarap, lapik, bajing tupai Definisi semacam itu banyak dijumpai pada kata-kata serapan baik dari bahasa daerah maupun kata-kata asing Sumarsono, 2004: 224. 3 Definisi dengan Contoh Definisi dengan contoh ini dikhususkan pada apa yang khas dari acuan. Gaya ini biasanya digunakan di dalam kombinasi dengan salah satu dari yang lain, biasanya gaya analitis Muis, 2009:33.

8. Medan Makna

Dalam bahasa Indonesia terdapat berbagai relasi makna yang berbeda-beda. Menurut Chaer 2013: 83 relasi makna merupakan hubungan semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya dengan kata atau satuan bahasa lainnya lagi. Relasi makna menyangkut dengan kesamaan makna sinonimi, kebalikan makna antonim, kegandaan makna polisemi, ketercakupan makna hiponimi, kelainan makna homonimi, kelebihan makna redundansi, dan sebagainya. Menurut Kridalaksana 2008: 151 medan makna merupakan suatu bagian dari sistem semantik bahasa yang menggambarkan bagian bidang kehidupan atau realitas dalam alam semesta tertentu dan yang direalitaskan oleh seperangkat unsur leksikal yang maknanya berhubungan. Jadi, setiap kata dapat dikelompokkan sesuai dengan medan maknanya, tetapi harus diketahui bahwa pembedaan medan makna tidak sama pada setiap bahasa. Kata atau unsur leksikal yang maknanya berhubungan dalam satu bidang tertentu jumlahnya tidak sama dari satu bahasa dengan bahasa lain, sebab berkaitan erat dengan kemajuan atau situasi budaya masyarakat bahasa yang bersangkutan yaitu medan makna Chaer, 2013: 110. Misalnya nama-nama bunga yang membentuk medan makna. Begitu pula dengan nama-nama binatang. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa medan makna merupakan sebuah kelompok kata yang maknanya saling berkaitan dengan situasi budaya masyarakat yang bersangkutan. Sekelompok kata yang maknanya saling berhubungan disebut hiponimi. Hal tersebut terbukti dengan adanya kata binatang yang mempunyai hipernim: mamalia, ikan, melata, burung dan amfibi. Sedangkan kata melata merupakan hiponimi dari cicak, biawak, bunglon, dan sebagainya. Chaer 2013: 111 menyatakan bahwa kelompok kata-kata dalam medan makna yang sama dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kolokasi dan kelompok set. Kelompok kolokasi adalah kata-kata yang berada di dalam lokasi yang sama dan berada dalam hubungan sintagmatik. Kata-kata yang berlokasi berada bersamaan atau berdampingan dalam satu tempat atau kalimat.