Pemeriksaan Gerontologi Medik dan Evaluasi Klinis Menfri Layanto, S.Ked 406080025
pengobatan bukan semata-mata menyembuhkan penyakit akut namun memberikan perhatian yang luas pada penyakit kronik. Perhatian terhadap penyakit yang mendasari
kondisi kronik lansia seringkali membuat seorang dokter lupa akan tujuan pengelolaan pasien lansia. Tujuan pengobatan seharusnya berorientasi kepada peningkatan kualitas
hidup seperti optimalisasi status fungsional, keadaan umum, memulihkan produktivitas, kreativitas dan perasaan bahagia seorang lansia.
Untuk mengetahui adanya kelemahan organik pada seorang lansia diperlukan waktu pemeriksaan yang lebih lama akibat penurunan fungsi dalam berkomunikasi.
Setiap gejala symptom yang muncul pada pasien baik itu dengan atau tanpa keluhan harus dipertimbangkan sebagai suatu proses yang harus di evaluasi, apakah merupakan
tanda-tanda penyakit degeneratif atau merupakan suatu akibat komplikasi. Pemeriksaan internis harus lebih ditujukan kepada evaluasi tanda vital. Banyak pasien
lansia menderita hipertensi sehingga evaluasi tekanan darah merupakan pemeriksaan rutin yang dilakukan dan membutuhkan evaluasi terhadap perubahan tekanan darah,
pengobatan serta komplikasinya.
II. HUBUNGAN BAIK ANTARA DOKTER DAN PASIEN
Sebelum kita memulai kepada pemeriksaan klinis yang akan kita lakukan kepada pasien, terutama pasien Lanjut Usia maka ada hal-hal yang
mesti kita perhatikan dan pahami sehingga akan terjalin hubungan yang baik antara Dokter-Pasien yang tentunya nanti akan sangat mendukung keberhasilan
dan kelancaran tindakan pemeriksaan klinis kita.
1. Persiapan untuk pemeriksaan
Tunjukkan perhatian anda. Ini merupakan kunci untuk menjalin hubungan. Perhatian kita kepada pasien
akan segera diketahui jika melakukan kebiasaan baik yakni mencurahkan perhatian sepenuhnya kepada pasien mulai kita memasuki kamarnya sampai
kita meninggalkan kamarnya setelah pemeriksaan.
Pelajari teknik melakukan anamnesa. Teknik anamnesa yang baik harus kita kuasai, hal ini dapat dipelajari dengan
banyak membaca, menyaksikan dengan seksama cara wawancara yang baik dari dokter pembimbing dan teknik ini akan terus berkembang dengan
meningkatnya jam kontak kita dengan pasien.
Pelajari rekaman medis dan persiapkan peralatan. Periksalah semua catatan dan informasi sebelum anda mendatangi pasien,
dan bawalah perlengkapan yang anda butuhkan. Jangan mengizinkan terjadinya interupsi.
Jika perlu bersikaplah tegas dan sopan untuk mendapatkan wawancara yang efisien. Jangan biarkan terjadinya interupsi yang mengganggu hubungan anda
dengan pasien. Dengarkan pasien dengan seksama.
Dengarkanlah setiap respon dari pasien, pikirkanlah dan bersiaplah untuk mengikuti petunjuk pasien tentang keprihatinan mereka dan prioritas mereka.
2. Perkenalan dengan pasien
Memperkenalkan diri anda kepada pasien mempunyai banyak arti. Anda menjelaskan peranan anda, meminta ijin untuk berpartisipasi dalam perawatan
pasien, mengadakan suatu suasana emosional, menyatakan peranan profesioanal anda, dan ingatlah bahwa hubungan anda dengan pasien adalah hubungan yang
tidak seimbang yang menguntungkan anda serta menimbulkan stress pada
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 6 April 2009 – 9 Mei 2009
39
Pemeriksaan Gerontologi Medik dan Evaluasi Klinis Menfri Layanto, S.Ked 406080025
pasien. Sehingga ada beberapa hal yang mesti anda lakukan yaitu bersikaplah peka terhadap penderitaan pasien, masuklah dengan tenang dan tersenyum,
jabatan tangan yang erat, kontak mata yang segera, perkenalkan diri anda dan orang lain yang bersama anda jika ada, kemudian jelaskanlah peran dan tujuan
anda.
3. Meningkatkan hubungan dengan bertindak secara profesional.