Meningkatkan hubungan dengan bertindak secara profesional. Mengadakan Wawancara

Pemeriksaan Gerontologi Medik dan Evaluasi Klinis Menfri Layanto, S.Ked 406080025 pasien. Sehingga ada beberapa hal yang mesti anda lakukan yaitu bersikaplah peka terhadap penderitaan pasien, masuklah dengan tenang dan tersenyum, jabatan tangan yang erat, kontak mata yang segera, perkenalkan diri anda dan orang lain yang bersama anda jika ada, kemudian jelaskanlah peran dan tujuan anda.

3. Meningkatkan hubungan dengan bertindak secara profesional.

Anda telah memulai suatu hubungan profesional dan mengadakan suatu hubungan emosional yang baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan :  Pasien diberi waktu untuk berpakaian secara pantas. Wawancara atau pemeriksaan dilakukan hanya setelah pasien diberi waktu untuk berpakaian secara pantas sesuai dengan kondisi penyakit pasien tentunya.  Duduklah tepat diluar wilayah pribadi pasien. Duduklah kira-kira 1 meter dari pasien dan mintalah ijin untuk memasuki wilayah ini nanti pada akhir wawancara untuk melalukukan pemeriksaan. Berhati-hatilah untuk tidak menyentuh barang-barang pribadi pasien, dengan demikian anda menunjukkan penghargaan terhadap integritas pasien.  Nilailah tempat duduk dan kenyamanan Anda. Pastikanlah bahwa pencahayaan, tempat menulis dan tempat duduk anda memadai untuk melakukan wawancara yang santai dan nyaman, jika anda perlu mengubah posisi tempat duduk anda, mintalah ijin terlebih dahulu kepada pasien.  Ketinggian mata sama atau dibawah ketinggian mata pasien. Kalau mungkin, duduklah sedemikian rupa sehingga ketinggian mata anda sejajar atau dibawah ketinggian mata pasien. Jika memungkinkan minta pasien untuk duduk dengan tegak.

4. Mengadakan Wawancara

 Perhatikanlah petunjuk verbal maupun non verbal. Anda sekarang siap untuk mewawancarai pasien. Perhatikanlah petunjuk- petunjuk verbal dan non verbal, beritahukanlah kepada pasien bahwa anda akan mencatat bagian-bagian yang penting sementara pasien menceritakan secara merinci riwayat penyakitnya.  Semua komunikasi harus dijaga kerahasiaannya. Kondisi kesehatan pasien merupakan suatu komunikasi yang memiliki hak istimewa. Pasien berharap dan hukum mengharuskannya bahwa setiap dialog harus dijaga kerahasiaanya. Rekaman medis adalah suatu dokumen rahasia dan mempunyai status hukum. Kalau dibicarakan dengan orang lain maka identitas pasien harus dirahasiakan. Jika ingin membicarakan perawatan dengan keluarga pasien maka harus meminta ijin pasien terlebih dahulu. Pasien akan menjadi berterus terang jika kita menghargai informasi yang mereka berikan.  Jangan memberikan pertimbangan moral. Pertimbangan moral terhadap perilaku pasien tidak mempunyai tempat dalam dunia kedokteran. Tidak ada penyakit, pola tingkah laku maupun gaya hidup yang perlu mendapat komentar benar atau salah, anda harus dapat memisahkan perasaan anda terhadap tingkah laku pasien dari hubungan anda dengannya. Pertanyaan tentang moralitas mengganggu penilaian medis yang logis. Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 6 April 2009 – 9 Mei 2009 40 Pemeriksaan Gerontologi Medik dan Evaluasi Klinis Menfri Layanto, S.Ked 406080025  Bersikaplah jujur dan bertindaklah sebagaimana mestinya. Kejujuran dalam dunia kedokteran harus menang, meskipun kita tergoda untuk melakukan pengecualiaan. Penyimpangan terhadap kebenaran sering kali terlihat tepat dengan berkedok ” Untuk kebaikan pasien”. Anggota keluarga seringkali menganjurkan kebohongan atau menyembunyikan penyakit yang diderita pasien dalam usaha melindungi pasien dari persoalan yang sulit. Kita tidak boleh menghindari untuk memberikan informasi yang sebenarnya hanya untuk menghndarkan diri kita dari situasi sulit untuk menghadapi pasien.  Hargailah sikap pasien terhadap penyakit. Tidak ada gunanya memperlihatkan optimisme yang berlebihan dalam menghadapi penyakit yang berat atau menyembunyikan keadaan sulit. Bersikaplah untuk selalu siap membantu pasien, tanyakan kebutuhan- kebutuhannya dan bersikaplah positif dalam melakukan tindakan-tindakan yang sering meringankan penderitaan mereka.

5. Pengendalian Diri Pasien