Profil Rumah Singgah Kajian Tentang Rumah Singgah

27 1 Penelitian Leoni Agustina mengenai Pola Pemberdayaan Anak Jalanan Perempuan di Yayasan Indriya-Nati Yogyakarta. Penelitian ini bertujan: 1 Untuk mengetahui pola pemberdayaan anak jalanan perempuan di Yayasan Indriya-Nati, 2 Untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan Anak Jalanan Perempuan di Yayasan Indriya- Nati. Berdasarkan analisis terhadap pola pemberdayaan anak jalanan perempuan di Yayasan Indriya-Nati dapat disimpulkan bahwa : a Yayasan Indriya-Nati dalam memberdayakan anak jalanan dengan dua cara. Pertama, memberikan sebagian kekuasaan, kekuatan dan kemampuan kepada kelompok sasaran maupun individu melalui kegiatan tutorial, workshop, vocational training, pemberian modal usaha sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya dan tidak bekerja kembali di jalan. Kedua, menstimulasi dan memotivasi individu agar mempunyai kemampuan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog, b Faktor pendorong yakni adanya dukungan dari berbagai pihak dalam kegiatan pemberdayaan, adanya partsisipasi aktif dari para anak jalanan, adanya hubungan yang baik antara anak jalanan orangtua dan pengurus, serta didukung fasilitas yang lengkap. Ciri khas dari penelitian menggunakan pendekatan family and community based berupa pemberian tutorial pendampingan belajar, pendampingan kelompok ibu, dan pemberian modal usaha. Hasil penelitian menunjukan pendekatan family and community based dinilai paling baik digunakan untuk pemberdayaan anak jalanan perempuan, karena keluarga dan 28 lingkungan sebagai faktor utama anak bekerja di jalanan sehingga di perlukan penanganan yang lebih intensif pada pendekatan tersebut. Sementara itu di Program Pendampingan di Rumah Singgah dan Belajar RSB Diponegoro pendampingan yang dilaksanakan untuk anak jalanan baik laki-laki maupun perempuan. Pendampingan lebih ditekankan pada pendampingan belajar karena sebagian besar dari anak binaan putus sekolah. 2 Penelitian M. Lucky Lukman Dolly mengenai Kehidupan Anak Jalanan di Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta. Penelitian ini menjelaskan bahwa: 1. Karakteristik kehidupan anak binaan rumah singgah anak mandiri pada umumnya sama dengan anak-anak biasanya yaitu bermain, mengenyam pendidikan, menikmati hiburan dan melakukan kegiatan positif seperti latihan musik serta bermain dengan anak sekitar rumah singgah. Yang membedakan karakteristik anak jalanan dengan anak-anak normal adalah karakter fisik dan psikis. 2 gaya hidup dan style anak yakni menggunakan kaos oblong, celana pendek ataupun panjang. Frekuensi gantai pakaian 2x sehari,pakaian yang digunakan adalah pakaian bersama. Gaya hidup yang dulu dilakukan seperti mabuk-mabukan dan merokok ditinggalkan setelah mendapatkan pendidikan formal dan mendapatkan pendampingan. 3 interaksi dalam pendidikan anak jalanan, kegiatan pendidikan yang diberikan oleh pihak rumah singgah bertujuan mengentaskan anak jalanan agar anak mempunyai bekal pendidikan seperti pelatihan teknisi handphone, program pendampingan anak jalanan dan program PKSA. Penelitian mendisikripsikan dari keseluruhan program yang