26
pendampingan advokasi anak. Sementara itu yang menjadi unsur di dalam rumah singgah meliputi Pengurus Yayasan Diponegoro, pengelola, pendamping, anak
jalanan, orangtua anak jalanan dan aktivitas atau program yang di jalankan oleh rumah singgah.
Aktivitas aktual dalam program ini yakni sekolah kombinasional, pemenuhan pangan dan nutrisi anak dan penyuluhan bidang kesehatan.
Pelaksanaan pendampingan diadakan setiap hari senin dan hari rabu. Pendampingan untuk masing-masing lokasi berbeda. Jadi dalam setiap tempat
ada satu pendamping. Program pendampingan yang akan diteliti dalam penelitian ini yakni proses pendampingan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pengertian perencanaan dalam pendidikan luar sekolah menurut Sudjana 1992:42 adalah :
“pertama upaya yang berkaitan dengan penyusunan rangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dengan mempertimbangkan
sumber-sumber yang tersedia atau disediakan. Sumber- sumber itu meliputi sumber manusiawi dan non-manusiawi. Sumber manusiawi
mencakup antara lain pamong belajar, fasilitator, tutor, warga belajar, pimpinan lembaga dan masyarakat. Sumber non-manusiawi meliputi
fasilitas, alat-alat, waktu, biaya, lingkungan sosial budaya, fisik dan sebagainya. Kedua, merupakan kegiatan untuk mengerahkan atau
menggunakan sumber-sumber yang terbatas secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan”
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian berikut ini adalah beberapa hasil penelitian yang dinilai relevan dengan penelitian yang mengangkat masalah mengenai anak jalanan dan
upaya program-program pemberdayaannya, diantaranya adalah :
27
1 Penelitian Leoni Agustina mengenai Pola Pemberdayaan Anak Jalanan
Perempuan di Yayasan Indriya-Nati Yogyakarta. Penelitian ini bertujan: 1 Untuk mengetahui pola pemberdayaan anak jalanan perempuan di Yayasan
Indriya-Nati, 2 Untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan Anak Jalanan Perempuan di Yayasan Indriya-
Nati. Berdasarkan analisis terhadap pola pemberdayaan anak jalanan perempuan di Yayasan Indriya-Nati dapat disimpulkan bahwa : a Yayasan
Indriya-Nati dalam memberdayakan anak jalanan dengan dua cara. Pertama, memberikan sebagian kekuasaan, kekuatan dan kemampuan kepada kelompok
sasaran maupun individu melalui kegiatan tutorial, workshop, vocational training, pemberian modal usaha sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidupnya dan tidak bekerja kembali di jalan. Kedua, menstimulasi dan memotivasi individu agar mempunyai kemampuan untuk menentukan apa
yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog, b Faktor pendorong yakni adanya dukungan dari berbagai pihak dalam kegiatan pemberdayaan,
adanya partsisipasi aktif dari para anak jalanan, adanya hubungan yang baik antara anak jalanan orangtua dan pengurus, serta didukung fasilitas yang
lengkap. Ciri khas dari penelitian menggunakan pendekatan family and community based berupa pemberian tutorial pendampingan belajar,
pendampingan kelompok ibu, dan pemberian modal usaha. Hasil penelitian menunjukan pendekatan family and community based dinilai paling baik
digunakan untuk pemberdayaan anak jalanan perempuan, karena keluarga dan