Waktu Penelitian Setting dan Waktu Penelitian

40 1. Pengamatan Menurut Lexy Moleong 2011:175 alasan secara metodologis bagi penggunaan pengamatan ialah: a pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya, b pengamatan memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana dilihat oleh subjek penelitian, hidup pada saat itu, menangkap arti fenomena dari segi pengertian subjek, menangkap kehidupan budaya dari segi pandangan dan panutan para subjek pada keadaan waktu itu, c pengamatan memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan pula peneliti menjadi sumber data, d pengamatan memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari pihaknya maupun dari pihak subjek. Alasan tersebut melatarbelakangi peneliti menggunakan metode pengamatan agar memperoleh informasi atau data tentang kondisi yang sebenarnya secara lebih lengkap, mendalam, dan terperinci. Dalam penelitian ini peneliti menggunak metode observasi non partisipatif. Peneliti bukan bagian dari kelompok yang diteliti dan peneliti datang di tempat kegiatan yang diamati tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Obyek penelitian yang diamati yaitu Rumah Singgah dan Belajar RSB Diponegoro, lingkungan yayasan, kegiatan pendampingan. Peneliti secara langsung dapat melihat dan mengamati mengenai kegiatan pendampingan anak jalanan. Observasi yang digunakan dengan menggunakan pedoman observasi. 41 2. Wawancara Menurut Deddy Mulyana 2004:180 menjelaskan ”wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu”. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini wawancara ditujukan untuk informan utama yaitu pemimpin dan pengelola Rumah Singgah dan Belajar RSB Diponegoro sebagai data primer. Wawancara juga ditujukan kepada pendamping Rumah Singgah dan Belajar RSB Diponegoro serta anak binaan sebagai data sekunder. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Dengan metode wawancara ini peneliti mendapatkan data tentang bentuk pendampingan, perencanaan dan pelaksanaan pendampingan serta faktor yang menjadi pendorong dan penghambat. 3. Dokumentasi Menurut Lofland yang dikutip Moleong 2011:157 sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, tindakan dan data tambahan seperti dokumen. Berkaitan dengan hal itu bagian ini jenis data akan dibagi dalam kata- kata, tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik. Dokumentasi yang dibutuhkan oleh peneliti berupa gambar atau foto kegiatan pendampingan, data anak jalanan, data pengelola, struktur organisasi, agenda kegiatan pembelajaran, dokumen hasil evaluasi dan catatan lain yang berhubungan dengan penelitian.