Setting Penelitian Setting dan Waktu Penelitian

39 berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi bukan untuk mengeneralisasi, tetapi ditransferkan ketempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang diselidiki Andi Prastowo, 2011:195. Subjek penelitian disini akan ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling, yakni pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2012:300. Oleh karena itu, sesuai dengan fokus penelitiannya, beberapa orang yang dipandang layak dijadikan informan sumber data adalah: pengelola Rumah Singgah dan Belajar RSB Diponegoro yang dianggap sebagai penguasa atau pemimpin diharapkan mampu memberikan informasi lebih banyak. Dapat juga seperti pendamping anak jalanan serta anak jalanan yang menjadi asuhan di Rumah Singgah dan Belajar RSB Diponegoro. Pemilihan subjek ini agar memperoleh hasil data yang diakui kebenarannya valid. Jumlah subjek terdiri dari 11 orang, yang terdiri dari 2 orang pengelola, 2 orang pendamping dan 7 orang anak jalanan di Rumah Singgah dan Belajar RSB Diponegoro.

D. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisa data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Pengumpulan data penelitian kualititatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri Sugiyono, 2012: 59. Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunkakan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Untuk lebih rinci akan diuraikan sebagai berikut ini: 40 1. Pengamatan Menurut Lexy Moleong 2011:175 alasan secara metodologis bagi penggunaan pengamatan ialah: a pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya, b pengamatan memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana dilihat oleh subjek penelitian, hidup pada saat itu, menangkap arti fenomena dari segi pengertian subjek, menangkap kehidupan budaya dari segi pandangan dan panutan para subjek pada keadaan waktu itu, c pengamatan memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan pula peneliti menjadi sumber data, d pengamatan memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari pihaknya maupun dari pihak subjek. Alasan tersebut melatarbelakangi peneliti menggunakan metode pengamatan agar memperoleh informasi atau data tentang kondisi yang sebenarnya secara lebih lengkap, mendalam, dan terperinci. Dalam penelitian ini peneliti menggunak metode observasi non partisipatif. Peneliti bukan bagian dari kelompok yang diteliti dan peneliti datang di tempat kegiatan yang diamati tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Obyek penelitian yang diamati yaitu Rumah Singgah dan Belajar RSB Diponegoro, lingkungan yayasan, kegiatan pendampingan. Peneliti secara langsung dapat melihat dan mengamati mengenai kegiatan pendampingan anak jalanan. Observasi yang digunakan dengan menggunakan pedoman observasi.