BAB III KETENTUAN DAN KEWENANGAN
PENANDATANGANAN NASKAH DINAS
A. PENGGUNAAN GARIS KEWENANGAN
Menteri Perhubungan bertanggung jawab atas segala kegiatan yang dilakukan di dalam organisasi atau instansinya.
Tanggung jawab tersebut tidak dapat dilimpahkan atau diserahkan kepada seseorang yang bukan pejabat berwenang. Garis
kewenangan digunakan jika naskah dinas ditandatangani oleh pejabat yang mendapat pelimpahan dari pejabat yang berwenang.
B. PELIMPAHAN WEWENANG
Pelimpahan wewenang adalah penyerahan sebagian dari wewenang pejabat atasan kepada bawahan tersebut dalam membantu
melaksanakan tugas-tugas kewajibannya untuk bertindak sendiri. Maksud pelimpahan wewenang, untuk menunjang kelancaran
tugas dan ketertiban alur komunikasi yang bertanggung jawab, dan sepanjang tidak ditentukan secara khusus oleh peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Pelimpahan wewenang yang dapat dilimpahkan kepada pejabat bawahannya adalah wewenang penandatanganan
. Penandatanganan Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian
Perhubungan, didasarkan pada azas hubungan kedinasan yang sejajar danatau setara tingkat jabatannya.
Format Pelimpahan wewenang sebagaimana berikut :
Pelimpahan Wewenang Menteri Perhubungan Keterangan :
1 Naskah Dinas yang ditujukan kepada Presiden dan Wakil
Presiden serta Para Ketua Lembaga Negara ditandatangani oleh Menteri Perhubungan dan apabila berhalangan bisa
ditandatangani oleh Ad. Interim.
2 Naskah dinas yang ditujukan kepada Para Menteri, Sesjen
Lembaga Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Gubernur, Bupati dan Pimpinan Organisasi Lain
Non Kementerian ditandatangani oleh Menteri Perhubungan Atau Atas Nama a.n Menteri Perhubungan bila ada
pendelegasian wewenang kepada Wakil Menteri Perhubungan dan Sekretaris Jenderal. Atau bisa didelegasikan sesuai bidang
tugas kepada Inspektorat Jenderal, Direktur Jenderal dan Para Kepala Badan. Apabila Menteri berhalangan hadir maka
ditunjuk Ad. Interim untuk melaksanakan kewenangan dimaksud.
3 Naskah Dinas dapat ditandatangani oleh Pejabat tidak
setingkat Eselon I dengan mengatasnamakan a.n Menteri Perhubungan hanya untuk bidang Kepegawaian dan
Keuangan.
berhalangan
Ad. Interim
D. PEJABAT PENANDATANGANAN NASKAH DINAS