Pilot Plant PLTP Binary Cycle 100 kW

LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab III 3 -6

b. Pilot Plant PLTP Binary Cycle 100 kW

Pembangunan pilot plant binary cycle 100 kW telah selesai. 3 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat di dalam dokumen perencanaan strategis Di dalam Rencana Strategis PTKKE Tahun 2015 - 2019, salah satu sasaran strategis yang ingin dicapai di akhir tahun 2019 adalah Dikuasainya teknologi PLTP condensing turbine dan binary cycle dengan biaya investasi yang relative murah dan TKDN yang tinggi, serta dimanfaatkannya teknologi tersebut oleh industri ketenaga-listrikan di dalam negeri. Penguasaan teknologi PLTP skala kecil akan diwujudkan dalam bentuk hasil pengujian kinerja PLTP, yang kemudian diterbitkannya Sertifikat Laik Operasi SLO oleh Kementerian ESDM. Akan tetapi dengan terjadinya kerusakan turbin yang tidak diprediksi sebelumnya tersebut maka pengujian kinerja PLTP yang dapat menghasilkan listrik terinterkoneksi dengan jaringan 20 kV PLN sampai dengan akhir bulan Desember 2015 belum dapat dicapai. 4 Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional Saat ini teknologi skala kecil seperti binary cycle belum satupun diterapkan di Indonesia, sehingga standar nasional PLTP skala kecil belum ada. Penguasaan teknologi PLTP skala kecil oleh BPPT ini akan menjadi acuan dalam penetapan standar nasional. LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab III 3 -7 Peningkatan Capaian Kinerja Outcome Menuju Target Akhir Sesuai Dokumen Renstra 5 Analisis penyebab keberhasilankegagalan atau peningkatanpenurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan a. Faktor Penyebab KeberhasilanPeningkatan Kinerja  SDM : BPPT mempunyai SDM yang sangat kompeten dalam pengembangan teknologi PLTP skala kecil.  TeknologiPeralatan : BPPT mempunyai sarana software yang lengkap untuk diaplikasikan dalam engineering design PLTP skala kecil.  Keuangan : Sebagai program prioritas nasional yang tertuang di dalam RPJMN 2010-2014 dan RPJMN 2015-2019, pendanaan kegiatan melalui DIPA tahunan sesuai dengan perencanaan.  Perbaikan desain PLTP 3 MW.  Manufaktur komponen dan mulai konstruksi PLTP 5 MW, dengan target TKDN 60.  Pengujian improved design PLTP binary cycle 100 kW.  Alih teknologi PLTP binary cycle 500 kW ke industri dalam negeri. Target Akhir: Dikuasainya teknologi PLTP condensing turbine dan binary cycle, serta dimanfaatkannya teknologi tersebut oleh industri ketenagalistrikan di dalam negeri 2015 2016 2017 2018 2019  Turbine rolling test PLTP 3 MW.  Pengujian system PLTP binary cycle 100 kW.  DED sistem PLTP binary cycle 500 kW.  Pengujian kinerja PLTP 5 MW.  SLO improved design PLTP binary cycle 100 kW.  Komersialisasi PLTP binary cycle 500 kW.  Sertifikasi Laik Operasi SLO PLTP 3 MW, pilot plant dihibahkan untuk pengoperasian semi-komersial.  Studi Kelayakan PLTP 5 MW.  Pengujian kinerja PLTP binary cycle 100 kW.  Pengujian kinerja PLTP binary cycle 500 kW.  SNI PLTP 3 MW.  DED PLTP 5 MW, dengan licensing turbin, target TKDN 60.  Perbaikan desain PLTP binary cycle 100 kW.  Pengujian standardisasi produk PLTP binary cycle 500 kW. LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab III 3 -8  Eksternal 1 : Industri dalam negeri mempunyai kapabilitas yang baik dalam memanufaktur komponenperalatan yang telah didesain oleh BPPT.  Eksternal 2 : PT. Pertamina Geothermal Energy dan Star Energy Geothermal Ltd. sebagai mitra penyedia sumber panas bumi sangat kooperatif dalam pengembangan teknologi nasional. b. Faktor Penyebab KegagalanPenurunan Kinerja  Keuangan : Jika terjadi kerusakan peralatan di luar perkiraan, maka anggaran untuk perbaikan tersebut tidak ada tidak dialokasikan, sehingga maka proses perbaikan tidak dapat segera dilakukan. Dan akibatnya, pelaksanaan kegiatan menjadi terlambat. c. Alternatif Solusi terhadap Penyebab KegagalanPenurunan Kinerja  Keuangan : BPPT melakukan pembicaraannegosiasi secara intensif dengan PT. Nusantara Turbin dan Propulsi sebagai manufacturer turbin, sehingga biaya perbaikan turbin dibebankan kepada manufacturer.

6 Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

a. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Manusia Kegiatan Pengembangan PLTP Skala Kecil mempunyai 3 output yaitu Pilot Plant PLTP Condensing Turbine 3 MW, Pilot Plant PLTP Binary Cycle 100 kW, dan Demo Plant PLTP Binary Cycle 500 kW. Jumlah SDM pelaksana kegiatan untuk tiap-tiap kompetensi sangat terbatas, sehingga sering kali alokasi jam kerja menjadi masalah jika suatu pekerjaan dengan kompetensi yang sama di tiap-tiap output terjadi di waktu yang bersamaan. Hal ini menyebabkan keterlambatan pekerjaan di salah satu output yang tertunda. b. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Keuangan LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab III 3 -9 Sebagai program prioritas nasional, pendanaan kegiatan melalui DIPA secara jumlah total dapat terpenuhi. Akan tetapi alokasi pendanaan DIPA setiap tahunnya berbeda dengan rencana awal sehingga terjadi ke-tidak- sinkron-an antara pekerjaan yang satu dengan yang lain. c. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Laboratorium dan Peralatan Tiga pilot plant yang menjadi output kegiatan ini merupakan laboratorium lapangan, dan masing-masing terletak saling berjauhan 2 plant di Jawa Barat, 1 plant di Sulawesi Utara, sehingga pelaksanaan pengujian plant tersebut memerlukan alokasi anggaran dan waktu kerja yang cukup besar, dan keperluan peralatan pendukung harus disiapkan di masing-masing plant. 7 Analisis programkegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pernyataan kinerja Dalam rangka pencapaian pernyataan kinerja, beberapa kegiatan telah dilakukan, yaitu meliputi sbb:  Investigasi kerusakan turbin PLTP 3 MW dan solusi perbaikannya : Investigasi dilakukan bersama oleh tim BPPT dan PT. Nusantara Turbin Propulsi NTP sebagai manufacturer turbin untuk mengetahui penyebab terjadinya kerusakan. Tim BPPT melakukan berbagai simulasi CFD Computational Fluid Dynamics untuk mendapatkan solusi perbaikan turbin supaya kerusakan yang sama tidak terjadi lagi.  Perbaikan kerusakan turbin : Perbaikan turbin dilakukan oleh PT. NTP, mengacu pada solusi perbaikan yang dihasilkan oleh BPPT, yaitu penambahan headless screw pin di semua locking blade di setiap stage.  Kesepakatan Bersama 3 Pihak antara BPPT dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat B2KSDA sebagai penyedia lahan lokasi PLTP dan PT. Pertamina Geothermal Energy PGE sebagai penyedia sumber panas bumi : LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab III 3 -10 Kesepakatan Bersama 3 Pihak ini sangat diperlukan sebagai landasan hukum penetapan lokasi PLTP yang berada di kawasan hutan konservasi, karena di dalam ketentuan perundang-undangan ditetapkan bahwa dilarang melakukan suatu aktifitas di kawasan hutan konservasi.  Perjanjian Kerjasama Perpanjangan antara BPPT dengan PT. Pertamina Geothermal Energy tentang Penelitian Sistem PLTP 3 MW di Kamojang : Perjanjian Kerjasama ini merupakan perpanjangan yang ke-3 yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing dalam pelaksanaan penelitian ini. a. Programkegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian pernyataan kinerja  Investigasi kerusakan turbin PLTP 3 MW dan solusi perbaikannya.  Perbaikan kerusakan turbin.  Kesepakatan Bersama 3 Pihak antara BPPT dengan B2KSDA dan PT. PGE.  Perjanjian Kerjasama antara BPPT dengan PT. PGE.  Studi Potensi dan Prospek Desiminasi PLTP Binary Cycle 500 kW.  Workshop Membangun PLTP Nasional.  Perjanjian perubahan antara BPPT dengan PT. PLN Wilayah Garut tentang Penyaluran Listrik ke PLTP 3 MW dengan pola pelayanan Kontrak Permanen kategori S3. b. Programkegiatan yang menyebabkan kegagalan pencapaian pernyataan kinerja  Perjanjian antara BPPT dengan PT. PLN Wilayah Garut tentang Penyaluran Listrik ke PLTP 3 MW dengan pola pelayanan Multiguna. LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab III 3 -11 LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab III 3 -12

B. Realisasi Anggaran

Pagu Anggaran Awal Pagu Anggaran Optimasi 1-n Pagu Anggaran Akhir Realisasi Penggunaan Anggaran Prosentase Penggunaan Anggaran APBN : Rp. 19.589.884.000 Rp. 7.000.000.000 Rp. 12.589.884.000 Rp. 12.448.884.000 97,9 Keterangan Optimasi Anggaran 1 : Pengurangan pos Belanja Modal Peralatan Mesin senilai Rp 7.000.000.000,-. Prosentase Penggunaan Anggaran : 97,9 LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab III 3 -13

3.2.4.2 Pengkajian Penerapan Teknologi Bidang Baron Techno Park program tekno park

3.1. Pelaksanaa Kegiatan 2015