Bidang Teknologi Material Sistematika Penyajian Laporan

LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab I -12 pertukaran data antar instansi pemerintah, kajian teknologi komputasi awan, sedangkan secara vertikal kajian dilakukan sesuai dengan kaidah perekayasaan pemanfaatan KTP-El multiguna di berbagai bidang seperti demokrasi e-Pemilu, kesehatan e-health, pendidikan kartu Indonesia Pintar. Tahapan perekayasaan tersebut meliputi, pendefinisian ruang lingkup, Design-Requirement and Objective DrnO, pembuatan prototipe, proof of concept , pembuatan pilot model, uji coba dalam lingkungan sebenarnya, pembuatan rekomendasi untuk kementrian teknis dan alih-teknologi pada industri nasional. Kegiatan – kegiatan ini dilaksanakan bersama para stake-holder institusi pemerintah seperti kementrian teknis, lembaga pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan industri nasional.

1.5.5 Bidang Teknologi Material

Undang-undang No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS mulai berlaku 1 Januari 2014. BPJS kesehatan merupaka upaya Pemerintah dalam menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi masyarakat. Alat kesehatan merupakan alat utama yang dibutuhkan, disamping pelayanan kesehatan dan obat-obatan, yang harus dapat dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan. Belanja alat kesehatan Indonesia masih sangat amat tinggi. Hal ini tercermin, lebih dari 90 produk alat kesehatan merupakan barang impor. Sementara itu dari produk alat kesehatan lokal yang ada, sebagian besar bahan bakunya pun sangat bergantung pada impor. Industri alat kesehatan dalam negeri baru mampu menghasilkan produk teknologi sederhana dan sedang. Dengan demikian upaya untuk mengembangkan material dan produk implan lokal, yang berkualitas dengan harga yang relatif murah dan sesuai dengan anatomi tulang orang Indonesia, mendesak untuk dilakukan. Dengan demikian, LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab I -13 penguasaan teknologi material untuk memproduksi alat kesehatan yang mempunyai tingkat kandungan dalam negeri TKDN yang tinggi mempunyai justifikasi strategis bagi kemandirian bangsa Indonesia.

1.5.6 Sistematika Penyajian Laporan

LAKIP Deputi TIEM - BPPT Tahun 2015 berisi 4 Bab yaitu: Bab I. Pendahuluan Berisi latarbelakang, kedudukan tugas, fungsi dan kewenangan, Organisasi dan Sumberdaya Manusia. Bab II. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Berisi Peraturan dan Kebijakan Bidang Iptek Nasional, Renstra BPPT Tahun 2015-2019, Rencana Kinerja Tahunan RKT Tahun 2015, dan Penetapan Kinerja PK Tahun 2015. Bab III. Akuntabilitas Kinerja Berisi Sasaran Strategis, Pengukuran Kinerja, Pengungkapan dan Penyajian Hasil Pengukuran dan Akuntabilitas Keuangan. Bab IV. Penutup LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab II -1

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJINAN KINERJA

2.1. Peraturan dan Kebijakan Bidang Iptek Nasional 1. Pancasila

Sebagai Dasar Negara dan Ideologi Nasional serta falsafah pandangan hidup bangsa, Pancasila secara konsepsional mengandung nilai-nilai Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Persatuan dan Kesatuan dalam semangat kekeluargaan dan kebersamaan yang harmonis serta untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai tersebut menjadi landasan idiil yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman pada saat ini dan masa mendatang khususnya dalam mendorong pembangunan Iptek nasional.

2. UUD 1945

UUD 1945 mengamanatkan: a Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia Pasal 31 ayat 5; b Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan kesejahteraan umat manusia Pasal 28 c ayat 1. Nilai-nilai dalam butir UUD-1945 digunakan sebagai landasan konstitusional dan dasar hukum dalam menyusun konsepsi pembangunan Iptek nasional