Kedudukan Tugas Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material Fungsi Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material Bidang Teknologi Energi Listrik

LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab I -5 Sebagai pejabat pimpinan Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material adalah Dr.Ir. Unggul Priyanto, MSc 2010 – 2014. Pada periode 2014 – sekarang deputi dijabat oleh Dr. Ir Hammam Riza, MSc

1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

Berdasarkan SK Kepala BPPT Nomor 170KpKABPPTIV2006, tertanggal 21 April 2006, Tentang Organisasi dan Tata Kerja BPPT.

1.2.1. Kedudukan

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut BPPT, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawahdan bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan BPP dipimpin oleh seorang kepala. Sedangkan Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material TIEM adalah unsur pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala. Deputi Bidang TIEM dipimpin oleh Deputi

1.2.2. Tugas Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material

Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang teknologi informasi Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material .

1.2.3. Fungsi Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material

Dalam melaksanakan tugasnya, Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material menyelenggarakan fungsi: a Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang Pengkajian dan penerapan teknologi informasi, Energi dan Material LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab I -6 b Pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang Pengkajian dan penerapan teknologi informasi, Energi dan Material. c Pelaksana tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala

1.2.4. Wewenang

Kewenangan yang dimiliki oleh deputi TIEM adalah sama seperti kewenangan yang di miliki BPPT namun hanya di Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material. Rincian kewenanangan yang dimiliki oleh BPPT adalah sbb : a Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya. b Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro. c Penetapan sistem informasi di bidangnya. d Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu : 1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengkajian dan penerapan teknologi; 2. Pemberian rekomendasi penerapan teknologi dan pelaksanaan audit teknologi. 1.3. Struktur Organisasi Kedeputian Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material terdiri atas 4 empat unit eselon 2 yang berupa “pusat” dan didukung oleh balai- balai. Unit- unit yang berada dibawah Kedeputian tersebut adalah sebagai berikut : a Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi PTIK b Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Energi PTPSE c Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Energi PTKKE d Pusat Teknologi Material PTM e Balai Jaringan IPTEKNET f Balai Besar Teknologi Energi B2TE g Balai Rekayasa Disain dan Sistem Teknologi BRDST LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab I -7 h Balai Pengkajian Teknologi Polimer BPTP i Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Seni dan Teknologi Keramik dan Porselen, Bali UPT-PSTKP Bagan struktur organisasi TIEM sesuai dengan SK Kepala BPPT Nomor 170KpKABPPTIV2006, tertanggal 21 April 2006, Tentang Organisasi dan Tata Kerja BPPT, adalah sbb : Struktur Organisasi Deputi TIEM - BPPT Peraturan Kepala BPPT No.170KpKAIV2006, Tertanggal 21 April 2006 Gambar 1.1. Struktur Organisasi Kedeputian TIEM DEPUTI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI, ENERGI dan MATERIAL SUB BAG TATA USAHA PERBANTUAN PUSAT TEKNOLOGI KONVERSI dan KONSERVASI ENERGI BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI PUSAT TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ENERGI PUSAT TEKNOLOGI MATERIAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI dan KOMUNIKASI BALAI JARINGAN IPTEKNET BALAI REKAYASA DISAIN dan SISTEM TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI POLIMER UPT PSTKP BALI LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab I -8

1.4. Sumber Daya Manusia

Kedeputian TIEM di dukung oleh sumberdaya manusia sejumlah 523 orang dengan berbagai latar belakang pendidikan. Sebaran berdasarkan pendidikan adalah S3 56 orang, S2 141 orang, S1 231 orang, Diploma 23 orang dan SLTA berjumlah 69 orang. PENDIDIKAN Berdasarkan fungsional yang ditempati, SDM TIEM juga menduduki berbagai jabatan fungsional dengan yang terdiri dari perekayasa dominan mayoritas, sebagaian kecil neliti, arsiparis berbagai level, litkayasa berbagai level, pranata humas dan lainnya. Sedangkan sisanya yang lain merupakan fungsional umum. 1.5. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT merupakan salah satu lembaga pemerintah yang berada di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional karena dapat berperan penting dalam perkembangan teknologi di Indonesia, BPPT memiliki peran sebagai entry point hasil karya teknologi asli Indonesia untuk dapat dikaji untuk kemudian dapat diterapkan di dalam kegiatan perekonomian Indonesia dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. BPPT juga dapat menjadi salah satu ujung tombak penyampai hasil karya penelitian, pengembangan dan perekayasaan di bidang teknologi ke dunia industri LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab I -9 ataupun ke masyarakat umum yang memiliki kepentingan terhadap berbagai hasil penelitian, pengembangan dan perekayasaan yang dihasilkan oleh para peneliti dan perekayasa Indonesia. Kebutuhan akan teknologi yang dinilai makin hari makin tinggi dan juga dengan adanya tuntutan kemajuan teknologi yang terkini, menyebabkan keberadaann BPPT sangat diperlukan dan penting adanya. BPPT diharapkan mampu memberikan peran yang nyata dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan pembangunan nasional. Program-program yang dimiliki oleh BPPT sebagai kebijakan institusi mandiri maupun program-program kebijakan lintas kementerianlembaga, diharapkan mampu menjadi faktor pendorong bagi peningkatan perekonomian negara, terutama kebijakan program yang bersentuhan dengan dunia industri. Beberapa aspek strategis dan permasalahan utama yang mendasari pelaksanaan kegiatanprogram BPPT antara lain :

1.5.1 Bidang Teknologi Energi Listrik

Kebijakan energi utama nasional adalah dengan melakukan diversifikasi energi dan konservasi energi nasional. Konservasi energi nasional dilakukan dengan berbagai usaha antara lain melakukan sosialisasi hemat energi, penerapan teknologi hemat energi dan penerapan manajemen energi. Salah satu teknologi penghemat energi yang mempunyai berbagai keunggulan teknis adalah teknologi kogenerasi. Teknologi ini mampu memproduksi listrik dan energi thermal secara serentak sehingga lebih efisien. Efisiensi thermal yang diperoleh dengan sistem kogenerasi bisa mencapai 80. Dengan efisiensi yang tinggi tersebut maka penerapan teknologi kogenerasi juga berdampak terhadap pengurangan emisi CO2 ke lingkungan. Dalam rangka pengembangan pemanfaatan potensi sumberdaya energi panas bumi perlu dikembangkan kemampuan untuk meningkatkan kemampuan nasional dalam menyiapkan teknologinya. Untuk itu kedeputian TIEM melakukan pengembangan teknologi PLTP skala kecil. LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab I -10 Untuk peningkatan pemanfaatan energi terbarukan BPPT khususnya kedeputian TIEM menyiapkan taman Tekno energi terbarukan yang bisa dipakai dalam rangka pengembangan dan juga sarana untuk melakukan difusi teknologi.

1.5.2 Bidang Teknologi Energi Bahan bakar